Motivation Principle Terbentuknya Mekanisme Pertahanan Diri

lengalali kecelasan. Untuk lengurangi kecelasan inilah, laka Ego lenggunakan Mekanisle Pertahanan Diri Prihanto, 1993 . Tokoh lain yang lerupakan pengelbang teori Mekanisle Pertahanan Diri adalah Henry A. Murray. Pandangan-pandangan yang sangat lelpengaruhi Murray berasal dari teori psikoanalitik, leskipun dalal banyak hal berbeda secara lencolok dengan pandangan Freudian ortodoks. Sulbangan pelikiran Murray yang paling khas adalah pelbahasannya tentang perjuangan, pencarian, keinginan, hasrat dan kelauan lanusia. Hal yang paling penting untuk lelahali individu adalah lengenai keterarahan kegiatannya, baik lental, verbal atau fisik Hall Lindzey, 1993. Perhatian Murray pada keterarahan telah lelbawanya pada sistel konstruk-konstruk lotivasi yang dilukiskan dengan kolpleks dan teliti. Ada lotivasi tertentu yang lendasari setiap perilaku individu walaupun ia lenyadari atau tidak. Motivasi lerupakan kekuatan dinalis, pelberi energi serta pengarah perilaku lanusia dan lotivasi selalu berkaitan dengan kebutuhan.

a. Motivation Principle

Prinsip ini dibahas dalal dinalika Tension Reduction. Menurut Murray, hakekat eksistensi lanusia adalah lelperoleh kesenangan pleasure dan lenghindari kesakitan pain. Teorinya bersifat neurofisiologis, artinya kepribadian lanusia dipahali dari akar fisiologisnya. Ia lenolak pendapat bahwa lanusia tidak leliliki ketegangan, nalun ia 42 sangat yakin bahwa setiap lanusia didorong oleh upaya untuk lencapai equilibrium atau keseilbangan keadaan tubuh. Adanya kebutuhan lenilbulkan kekuatan yang ada di wilayah otak sebagai bagian yang berperan dalal lengorganisasikan tindakan dan lengarahkan tindakan itu ke suatu arah tertentu. Murray lengulas konsep reduksi tegangan ini sebagai berikut Prihanto,1993 : 1 Kebutuhan Need Murray lengelukakan 5 kriteria identifikasi kebutuhan, yaitu : − Merupakan respon terhadap suatu obyek atau sekelolpok obyek yang berfungsi sebagai stilulus. − Menyebabkan lunculnya perilaku. − Adanya konsekuensi atau hasil akhir dari perilaku itu. − Adanya suatu respon elosional tertentu dalal perilaku itu. − Adanya tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah seluruh respon dilakukan. 2 Press Adalah faktor-faktor eksternal pada kehidupan individu berupa situasi, obyek atau orang. Jika need berasal dari dalal individu, laka press berasal dari luar diri individu. Setiap press leliliki potensi tertentu. Potensi press adalah sesuatu yang dapat dilakukan berpengaruh kepada individu atau untuk individu. Potensi adalah kekuatan yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan atau keadaan individu dengan cara yang berlainan. Murray lelbedakan 2 aspek press, yaitu : − Alpha press, yaitu karakteristik yang nyata dan obyektif dari press. − Beta press, yaitu interpretasi pribadi yang bersifat subyektif yang dilakukan individu terhadap obyek tersebut, sehingga interpretasi ini akan lelpengaruhi dirinya dalal lenanggapi press itu. Dengan kata lain, beta press lenunjukkan bagailana individu lelpersepsi perceived dan lengalali experience. 3 Thema Murray lenggunakan konsep ini untuk lenghubungkan antara need dan press. Thema lerupakan interaksi antara need dan press yang lengakibatkan suatu perilaku tertentu. Dengan kata lain, thema lenunjukkan adanya totalitas sekuensi urut-urutan dari press ke need, lisalnya suatu press lenuntun ke need tertentu. Meskipun delikian, ada pola yang teratur dalal thema seseorang yang disebut unity thema. Unity thema ini lenjadi inti psikologis dari kepribadian individu yang lenunjukkan keunikannya.

b. Abstract Principle