strategi detailistis yang memandang persoalan dibagi-bagi dalam bagian- bagian dan dicoba pecahkan bagian demi bagian.
Dalam pemecahan masalah, terdapat dua macam cara berpikir yang berperan untuk pembuatan keputusan, yaitu:
1. Berpikir Kreatif, adalah berpikir yang memberikan perspektif baru
atau menangkap peluang baru sehingga memunculkan ide-ide baru yang belum pernah ada. Kreatif merupakan sebuah kombinasi baru,
yaitu kumpulan gagasan baru hasil dari gagasan-gagasan lama. Menggabungkan beberapa gagasan menjadi sebuah ide baru yang lebih
baik. 2.
Berpikir Analitis, adalah berpikir yang menggunakan sebuah tahapan atau langkah-langkah logis. Langkah berpikir analitis ialah dengan
menguji sebuah pernyataan atau bukti dengan standar objektif, melihat bawah permukaan sampai akar-akar permasalahan, menimbang atau
memutuskan atas dasar logika. Kedua cara di atas tidak saling bertentangan namun saling melengkapi
sesuai konteksnya.
E. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi: “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang
mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.”
Secara matematis dinyatakan sebagai berikut: ∑ � = 0 ....................................................... 1
Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya.
Oleh sebab itu hukum I Newton disebut juga
hukum kelembaman
. 2.
Hukum II Newton Hukum II Newton berbunyi:
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
� =
∑ � �
atau
∑ � = �� ........................................... 2
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi sebagai berikut: “Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar, tetapi
berlawanan arah”. Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
�
����
= −�
�����
...................................................3 Misalnya: jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan
gaya pada A, yang besarnya sama namun arahnya berlawanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak menggunakan angka atau skor, sehingga analisisnya pun tidak
menggunakan statistik. Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Suparno 2010:133, riset ini mempunyai seting alamiah sebagai sumber langsung
data dan peneliti adalah merupakan instrumen kunci. Informasi dan pengungkapan detail sangat penting dalam riset ini. Penelitian ini
menggunakan sampel yang sedikit dan kasus tertentu saja.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan November-Desember 2016. Penetapan waktu penelitian dengan harapan bahwa siswa sudah
memperoleh pembelajaran mengenai hukum Newton di sekolah. Sedangkan tempat penelitian akan dilakukan di SMA Marsudirini
Muntilan.
C. Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan dengan subyek penelitian merupakan siswa
SMA kelas X SMA Marsudirini Muntilan.
D. Instrumen Penelitian
1. Intrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: 1instrumen gaya belajar siswa, 2instrumen gaya kognitif
siswa, dan 3instrumen pola pikir siswa. Untuk mengetahui gaya belajar siswa digunakan kuisioner terlampir dan lembar wawancara
sebagai konfirmasi. Berikut merupakan kisi-kisi kuisioner mengenai gaya belajar siswa:
Tabel 3.1. Kisi-kisi kuisioner gaya belajar siswa Gaya
Belajar Indikator
No item Positif
Negatif Auditif
1. Lebih tertarik pada aktivitas
yang berhubungan audio suara 2.
Lebih mudah belajar dengan mendengarkan.
1, 3, 4, 13, 16, 18
6, 5
Visual 1.
Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang
didengar. 5, 6, 9,
11, 14, 17, 19
3,
Kinestetis 1. Lebih mudah belajar dengan
disertai aktivitas fisik. 7, 2, 8, 12,
15, 20 10, 14