2. Hakekat Perkembangan Remaja
Perkembangan development adalah suatu pola pergerakan dan perubahan yang dimulai pada waktu konsepsi dan berlanjut sepanjang
siklus kehidupan pada remaja. Perkembangan yang dialami mencakup pertumbuhan, walaupun juga mencakup penurunan.
Proses dari perkembangan yang terjadi pada remaja meliputi proses perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Proses
perubahan tersebut adalah a. Proses Biologis
Proses biologis
biological processes
mencakup perubahan-perubahan yang melibatkan fisik individu tersebut.
Gen yang orang tua wariskan pada anak, seperti perkembangan otak, pertambahan tinggi badan, berat badan, keterampilan
motorik, dan perubahan hormonal. Perubahan tersebut merefleksikan proses perkembangan biologis dalam proses
perkembangan remaja. Pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua
bagiannya. Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan
dua ciri, yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks primer pada remaja pria ditandai dengan
pertumbuhan testis, setelah testis tumbuh, penis mulai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut,
memungkinkan remaja pria mengalami “mimpi basah”. Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai
dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium. Pada masa inilah, untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami
“menarche”, peristiwa “ menarche” diikuti oleh menstruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan.
Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja pria adalah tumbuh rambut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan atau
ketiak, terjadi perubahan suara, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun. Sedangkan pada wanita tumbuh rambut pubik atau bulu
kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada, dan bertambah besarnya pinggul Yusuf, 2011.
b. Proses Kognitif Proses kognitif cognitive processes meliputi perubahan
dalam pikiran, inteligensi dan bahasa individu. Perubahan tersebut dapat terlihat dari aktifitas menghafal rumus
matematika, menghafal materi perkuliahan, dan membayangkan kehidupan kedepan.
Menurut Piaget masa remaja sudah mencapai tahap oprasi formal, remaja sudah dapat berpikir logis tentang berbagai
gagasan yang abstrak. Proses pertumbuhan otak mencapai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesempurnaan, dan berat otak sudah menyamai orang dewasa Yusuf, 2011.
c. Proses Sosial-Emosional Proses
sosial-emosional socio-emotional
processes meliputi perubahan hubungan individu dengan manusa lain, hal
ini juga berkaitan dengan emosi, keperibadian, dan peran dari konteks sosial perkembangan. Masa remaja merupakan puncak
emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan
fisik terutama
organ-organ seksual
mempengaruhi berkembangannya emosi atau perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, misalnya
perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya
menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial,emosinya bersifat
negatif dan temperamental, sedangkan remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinya.
Pada masa remaja perkembangan sosial ditandai dengan berkembangnya
“social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong remaja untuk
menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebaya, baik melalui jalinan persahabatan atau percintaan. Pada
masa ini berkembang juga sikap “conformity”, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran hobby atau keinginan orang lain
teman sebaya Yusuf, 2011.
3. Tugas Perkembangan Remaja