1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan interaksi antar faktor yang terlibat di dalamnya guna mencapai tujuan pendidikan. Proses sederhana yang menggambarkan
interaksi unsur pendidikan dapat secara jelas dilihat dalam proses belajar yang terjadi di lembaga pendidikan formal, tepatnya di kelas, yaitu manakala
guru mengajarkan nilai-nilai ilmu dan keterampilan kepada murid dan karena murid menerima pengajaran tersebut terjadilah apa yang dinamakan proses
belajar S, Tatang: 2012. Pendidikan bertujuan untuk membantu perkembangan proses peserta didik ke arah yang lebih baik. Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.
Proses belajar yang dilakukan peserta didik tentunya menggunakan kerja otak. Menurut Sutanto Widura 2008 : 5, otak kiri cenderung bekerja dangan
hal-hal yang berhubungan dengan kata, angka, analisa, logika, perhitungan. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan gambar, irama, dimensi,
imajinasi. Penggunaan otak kiri dan otak kanan secara aktif, sinergis dan seimbang akan menghasilkan hasil yang lebih baik dibanding penggunaan
salah satu otak saja. Kalimat yang terlalu banyak akan sulit dan lama mengingatnya, dan kurang disukai otak. Jika tidak disukai otak maka
2
motivasi belajar pun akan menurun. Semakin menurun motivasi belajar, materi pelajaran yang mudah pun akan terasa sulit.
Menurut Hudojo 1988, matematika sebagai ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan
penalarannya deduktif sering dinilai sebagai ilmu yang sulit yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika.
Selain itu, kurangnya minat siswa bisa timbul akibat bentuk cacatan yang kerap kali berbentuk kalimat-kalimat yang disusun secara linier ke bawah
atau yang disebut linear note. Menurut Doni Swadarma 2013:4 cara penulisan berbentuk linear note memiliki beberapa kelemahan, yaitu
monoton, membosankan dan kaku, sulit untuk melihatnya secara utuh, hanya terpusat pada otak kiri saja, sukar untuk mencari kata kunci dan melihat
hubungan antar subbagian. Kurangnya minat siswa tersebut berdampak pada kurangnya motivasi belajar sehingga siswa menjadi malas untuk mengikuti
proses pembelajaran sehingga dapat menyebabkan turunnya prestasi belajar. Proses pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta masih
berpusat pada guru. Hal tersebut terlihat saat peneliti melakukan observasi di kelas VIIIB yang juga disetujui oleh guru saat dilakukan wawancara. Guru
mengatakan bahwa masih kesulitan untuk mengaktifkan siswa, pembelajaran masih sering terpusat pada guru dan beberapa siswa juga masih terlihat
enggan untuk belajar. Hasil observasi menunjukan bahwa ada siswa yang motivasi belajarnya masih rendah, hal tersebut ditunjukan dari tingkahlaku
siswa yang kurang semangat dan kurang aktif selama pembelajaran. Siswa
3
kerap kali tidak mendengarkan penjelasan guru bahkan mengganggu temannya ketika proses pembelajaran. Pendekatan dan metode pembelajaran
pun masih tradisional, guru masih belum memberikan inovasi pada kegiatan inti pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan masih sering
didominasi satu arah yaitu dari guru dan metode pembelajaran pun masih berupa ceramah yang kerap kali membuat siswa bosan.
Permasalahan-permasalahan yang timbul menarik peneliti untuk meneliti pendekatan pembelajaran dan metode seperti apa yang sesuai untuk lebih
mengaktifkan siswa dan memotivasi siswa sehingga pembelajaran tidak terpusat pada guru saja. Metode yang diharapkan mampu menyeimbangkan
kerja otak sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan dan prestasi belajar siswa. Motivasi sebagai suatu pendorong sangat penting
dalam proses pembelajaran, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar akan sulit melakukan aktifitas belajar. Banyak faktor yang
mempengaruhi timbulnya motivasi belajar, salah satunya yaitu pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang menyenangkan akan mendorong individu
untuk semakin memiliki rasa ingin tahu dan ingin mendalami materi yang diajarkan, hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada prestasi belajarnya.
Pengalaman belajar pada proses pembelajaran di kelas berhubungan dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang diterapkan. Pendekatan dan
metode belajar yang menarik akan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan lebih mengaktifkan siswa.
4
Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada keaktifan siswa. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman pada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, informasi bisa berasal darimana saja
tidak bergantung informasi searah dari guru Hosnan, 2014. Pendekatan ini bertujuan agar peserta didik secara aktif berproses saat pembelajaran
berlangsung, khususnya dalam mengkontruksi suatu konsep, prinsip atau sifat melalui beberapa tahapan. Pendekatan ini sekiranya sesuai dalam
memberikan ruang pada siswa untuk lebih bereksplorasi dan menyalurkan pendapat danatau kreatifitasnya. Pendekatan ini diharapkan mampu untuk
memunculkan daya tarik dan motivasi bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Metode mind mapping atau metode peta pikiran merupakan metode yang melatih peserta didik untuk menyajikan materi dengan pemetaan pikiran.
Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif yang akan
memetakan pikiran-pikiran. Peserta didik diajak untuk menuangkan pengetahuan mereka ke dalam sebuah mind map. Selain mendapatkan
gambaran keseluruhan mengenai materi pelajaran, pada saat yang sama detail informasi dapat terlihat dengan mudah sehingga informasi yang telah
dikelompokkan tersebut akan mudah diingat. Penggunaan gambar dan ilustrasi dalam belajar akan mengaktifkan otak kanan dan menyeimbangkan
otak kiri. Kata-kata dalam sebuah mind map juga saling berhubungan dan menerangkan satu sama lain dengan pusat mind map berada di tengah-tengah
5
kertas agar menarik perhatian mata dan otak. Sesuatu yang menarik perhatian mata dan otak pasti akan menyebabkan mudah fokus Buzan, Tony: 2008.
Berdasarkan hasil wawancara guru diketahui bahwa salah satu materi yang kerap kali masih kurang dimengerti siswa khususnya siswa Sekolah
Menengah Pertama SMP kelas VIII adalah materi unsur-unsur lingkaran. Pada tingkat sekolah menengah siswa akan lebih memahami tentang
lingkaran yang tentunya dimulai dengan pemahaman akan unsur-unsur lingkaran. Kerap kali siswa masih sulit untuk memahami dan membedakan
unsur-unsur lingkaran serta masih sulit untuk menjelaskan hubungan antar unsur-unsur lingkaran. Penulis mempunyai dugaan bahwa pendekatan
saintifik dengan metode mind mapping pada pembelajaran matematika di SMP pada materi unsur-unsur lingkaran dapat membantu siswa untuk
mempelajari topik tersebut dengan baik. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, maka peneliti
melakukan penelitian dengan judul
”Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Metode Mind Mappingpada Pembelajaran Matematika Di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Ditinjau dari Motivasi, Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi masalah yang muncul yaitu:
1. Metode pembelajaran masih bersifat tradisional monoton dan
membosankan. Masih cenderung berpusat pada guru. 2.
Tingkat motivasi belajar matematika siswa cenderung rendah. 3.
Keaktifan belajar siswa di kelas kurang. 4.
Prestasi belajar siswa masih rendah. 5.
Pemahaman siswa akan materi unsur-unsur lingkaran masih kurang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan
saintifik yang dikombinasikan dengan metode mind mapping pada materi unsur-unsur lingkaran di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
tahun ajaran 20142015? 2.
Bagaimana motivasi belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 dalam mengikuti mengikuti
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping
pada materi unsur-unsur lingkaran? 3.
Bagaimana keaktifan belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 selama mengikuti
7
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping
pada materi unsur-unsur lingkaran? 4.
Bagaimana prestasi belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP 1 Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 20142015 setelah mengikuti
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping
pada materi unsur-unsur lingkaran?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik yang dikombinasikan dengan metode mind mapping pada materi
unsur-unsur lingkaran di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20142015.
2. Mengetahui motivasi belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 dalam mengikuti mengikuti pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode
mind mapping pada materi unsur-unsur lingkaran.
3. Mengetahui keaktifan belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 selama mengikuti pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode
mind mapping pada materi unsur-unsur lingkaran.
4. Mengetahui prestasi belajar siswa-siswi kelas VIIIB SMP 1 Pangudi
Luhur Yogyakarta setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan
8
pendekatan saintifik dengan metode mind mapping pada materi unsur- unsur lingkaran.
E. Penjelasan Istilah
1. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
sifat atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan dugaan tentang jawaban terhadap masalah tersebut, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, sifat atau prinsip yang ditemukan Hosnan, 2014:34.
2. Mind Mapping
Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dalam
memetakan pikiran-pikiran kita Buzan, Tony: 2008:4. Hasil mind mapping
berupa mind map. Mind map adalah suatu diagram yang digunakan untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas,
ataupun suatu yang lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama.
3. Motivasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik Djamarah : 2011 motivasi belajar adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
9
dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktifitas nyata
berupa kegiatan fisik. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi perbuatan. Motivasi belajar akan mempengaruhi prestasi
belajar seseorang, tinggi rendahnya motivasi sering dijadikan indikator baik-buruknya prestasi belajar seseorang.
4. Keaktifan
Keaktifan adalah proses yang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus aktif berbuat dalam kegiatan belajar
mengajarsiswa harus melakukan aktifitas. Tanpa aktifitas atau keaktifan siswa proses belajar mengajar tidak mungkin berlangsung dengan baik
A. M., Sadirman, 2007: 97. 5.
Prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil usaha yang pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan Arifin:2009, 12. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta
didik terhadap materi tertentu. Prestasi belajar bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.
10
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu : 1.
Bagi siswa Meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru
Metode mind mapping dapat menjadi salah satu referensi metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam mengajarkan
matematika khususnya dengan pendekatan saintifik. 3.
Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan proses
pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping.
4. Bagi pembaca
Memberikan informasi bagi pembaca tentang penerapan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping dan memberikan masukan serta
referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.
11
BAB II LANDASAN TEORI