2.4.1. PATOFISIOLOGI BATU KOLESTEROL
Tiga hal yang memudahkan terjadinya batu kolesterol di kandung empedu yaitu supersaturasi kolesterol, pembetukan inti kolesterol dan disfungsi kandung empedu
Johnston DE, 1993.
2.4.1.1 Supersaturasi kolesterol
Secara normal, komposisi empedu terdiri atas 70 garam empedu, 22 fosfolipid terutama lesitin, 4 kolesterol, 3 protein,dan 0,3 bilirubin. Terbentuknya
batu empedu tergantung dari keseimbangan kadar garam empedu, kolesterol dan lesitin. Semakin tinggi kadar kolesterol atau semakin rendah kandungan garam empedu, akan
membuat kondisi di dalam kandung empedu jenuh akan kolesterol supersaturasi kolesterol. Kolesterol disintesis dihati dan diekskresikan dalam bentuk garam empedu.
Dengan meningkatnya sintesis dan sekresi kolesterol, resiko terbentuknya empedu juga meningkat. Penurunan berat badan yang terlalu cepat karena hati mensintesis kolesterol
lebih banyak, maka esterogen dan kontrasepsi menurunkan sintesis garam empedu menyebabkan supersaturasi kolesterol Beckingham IJ, 2001.
2.4.1.2. Pembentukan inti kolesterol
Nampaknya faktor pembentukan inti kolesterol mempunyai peran lebih besar dalam proses pembentukan dibandingkan faktor supersaturasi. Kolesterol baru dapat
dimetabolisme di dalam usus dalam bentuk terlarut air. Dan empedu memainkan peran tersebut. Kolesterol diangkut dalam bentuk misel dan vesikel. Misel merupakan agregat
yang berisi fosfolipid terutama lesitin, garam empedu dan kolesterol. Apabila saturasi kolesterol lebih tinggi, maka akan diangkut dalam bentuk vesikel. Vesikel ibarat sebuah
lingkaran dua lapis. Apabila kosentrasi kolesterol sangat banyak, dan supaya kolesterol dapat terangkut, maka vesikel akan memperbanyak lapisan lingkarannya, sehingga
disebut sebagai vesikel berlapis-lapis vesicles multilamellar. Pada akhirnya, di dalam
Universita Sumatera Utara
kandung empedu, pengangkut kolesterol, baik misel dan vesikel, akan bergabung menjadi vesikel multilapis. Vesikel ini dengan adanya protein musin akan membentuk Kristal
kolesterol. Kristal kolesterol yang terfragmentasi pada akhirnya akan di lem disatukan oleh protein empedu membentuk batu kolesterol.
2.4.1.3. Penurunan fungsi kandung empedu