Laporan Aliran Kas TINJAUAN PUSTAKA

b. Laporan Laba Rugi

Hanafi 2003 : 56 pengertian laba-rugi adalah meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan laba-rugi ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan, kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, di samping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin dan jarang muncul. Pengertian laba rugi menurut Astuti 2004 : 17 adalah laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yamg umumnya setiap kuartal atau setiap tahun. Unsur-unsur yang terdapat dalam laporan laba-rugi, adalah sebagai berikut : 1. Penghasilan atau pendapatan 2. Hara pokok penjualan 3. Biaya-biaya usaha 4. Penghasilan dan biaya non operating 5. Pos-Pos insidentil, misalnya laba rugi dari penjualan surat-surat berharga, koreksi atas laba yang diperoleh.

c. Laporan Aliran Kas

Menurut Hanafi 2003:59-61 pengertian laporan aliran kas adalah menganalisis aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan dan untuk melihat efek kas dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan selama periode tertentu. Metode yang biasa digunakan adalah metode tidak langsung. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Aliran kas untuk aktivitas investasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Penerimaan dari emisi surat berharga obligasi, saham 2. Pembayaran deviden 3. Pelunasan hutang atau obligasi 4. Pembayaran untuk membeli saham kembali treasury stock Aliran kas masuk operasi : a. Pengumpulan dari pelanggan b. Bunga atau deviden yang dikumpulkan Aliran kas keluar operasi : a. Pembayaran ke pemasok supplier atau karyawan b. Pembayaran bunga c. Pembayaran pajak pendapatan

2.3.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Baridwan 2000 : 3 tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan potensial dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya. 2. Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa yang akan datang yang berasal dari deviden atau bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penjualan, pelunasan,atau jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman. 3. Menunjukan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber tersebut kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaanlain dan ke pemilik perusahaan, dan pengaruh transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.

2.3.2. Analisis Laporan Keuangan

Sebelum mengadakan analisis terhadap suatu laporan keuangan, penganalisis harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisis juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup di dalam mengambil suatu kesimpulan, di samping harus memeperhatikan perubahan tingkat harga yang terjadi. Agar dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan hasil yang memuaskan, maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut. Menurut Hanafi, 2003 : 70, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis laporan keuangan, sebagai berikut : 1. Analisis harus mengidentifikasikan adanya trend-trend tertentu dalam laporan keuangan . 2. Diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik atau tidaknya angka yang dicapai oleh perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan dengan hati-hati sangatlah penting. Mencari informasi sekitar aktivitas perusahaan. 4. Analisis membutuhkan informasi tambahan di luar laporan keuangan. Analisis laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu sebagai berikut : 1. Data yang dicatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan mendasarakan pada harga perolehan historical cost. 2. Penyusunan laporan keuangan juga didasarkan pada beberapa alternatif metode akuntansi, misalnya metode FIFO, LIFO, dan rata-rata prsediaan. 3. Upaya perbaikan dapat dilakukan oleh pihak manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga laporan keuangan terlihat jelas dan baik. 4. Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan yang bergerak pada bidang usaha industri. Untuk perusahaan semacam ini, analisis akan kesulitan memilih pembandingnya karena perusahaan tersebut bergerak pada beberapa industri. 5. Inflasi atau deflasi akan mempengaruhi laporan keuangan, terutama yang berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi jangka panjang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam industri. Menurut Sawir, 2005 : 45-46 ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu : 1. Analisis Horisontal Perbandingan Laporan Keuangan Adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberapa tahun terskhir apakah telah terjadi kenaikan atau penurunan. 2. Analisis vertikal per komponen Adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi po-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi. Adapun teknik-teknik analisis yang biasa digunakan dalam laporan keuangan menurut, Munawir 1997 : 36-37 adalah sebagai berikut : 1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. 2. Tren atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase trend percentage analysis, adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keadaan keuangannya, apakh menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun. 3. Laporan keuangan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya juga untuk mengetahui strutur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. 5. Analisis sumber dan penggunaan kas cash flow statement analysis, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tesebut. 7. Analisis perubahan laba kotor gross profit analysis, adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8. Analisis break-even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, kesemua itu adalah merupakan permulaan dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan, dan setiap metode analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Harahap, 2002 : 194 analisa laporan keuangan memiliki sifat- sifat, antara lain : 1. Fokus laporan adalah adalah laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian historis, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan. 2. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas laporan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sedangkan kegunaan analisa laporan keuangan menurut Harahap 2002 : 195-196 dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. 2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata explicit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan implicit. 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yamg diperoleh dari luar perusahaan. 5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan rating. 6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. 7. Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya. 10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang.

2.4. Analisis Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

ANALISIS PENGARUH RASIO HUTANG DAN TINGKAT RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 10 29

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 8 26

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESTA.

0 0 6

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, HUTANG DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2010.

0 1 106

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, HUTANG DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2010 SKRIPSI

0 0 21

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, HUTANG DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015

0 0 16

PENGARUH RASIO HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2014-2016

0 0 13