liii speed hanya Rp 50 ribu”
17 Motor vespa
Revolusi gagasan. Menunjukkan bahwa Tri berusaha melakukan
revolusi dengan menawarakan akses internet yang memiliki
kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau
7
18 Rombongan
pengendara sepeda motor vespa
Orang-oarang yang
telah merasakan kebebasan internet
menggunakan provider Tri 3 7
2.3 Makna Denotasi dan Konotasi dalamIklan Always On
“Bebas itu Nyata” dari provider Tri 3 Versi Perempuan
Pada versi perempuan ini ini peneliti membagi iklan ke dalam tujuh scenedan memberi judul pada setiap scene berdasarkan topik yang terdapat dalam
iklan dengan menampilkan foto penggalan adegan. Hal tersebut dilakukan agar dapat menggali lebih dalam makna denotasi dan konotasi yang terdapat di dalam
iklan Always On “Bebas Itu Nyata”dari provider Tri 3.
2.3.1 Scene 1
– “Kebebasan itu Omong Kosong“ Scene 1 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seorang perempuan yang berada di dalam ruangan gelap. Secara konotatif, scene ini menggambarkan pengguna provider bukan Tri
yang tidak dapat merasakan kebebasan Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
38
liv gambar
21gambar 22
gambar 23 gambar 24 Kebebasan itu omong kosong
a Denotasi
Seorang perempuan berada di sebuah ruangan gelap. Terlihat burung yang berada dalam sangkar di dekat perempuan itu berdiri. Ia membuka jendela, cahaya
dari luar
menerangi sebagian
ruangan tempat
ia berada.
Tokoh perempuankemudianmemandang ke luar jendela selama beberapa saat lalu beralih
memandangi burung yang ada di dalam sangkar. Terdapat suara narator berkata, “Kebebasan itu omong kosong,” yang kemudian diakhiri dengan beberapa burung
terlihat terbang di langit. b
Konotasi Sosok perempuan yang berada di ruangan gelap menggambarkan
seseorang yang terbelenggu oleh sesuatu yang tidak menyenangkan Berdasarkan konteksnya sosok perempuan tersebut merupakan pengguna provider lain. Yang
dimaksud dengan
sesuatu yang
tidak menyenangkan
adalah sebuahketidakbebasan. Ketidakbebasan itu dipertegas dengan burung yang berada
39
lv di dalam sangkar. Sangkar burung digunakan agar burung tidak dapat terbang
bebas. Adegan tokoh perempuan membuka jendela kemudian memandang ke
luar jendela menggambarkan keinginan seseorang untuk merasakan kebebasan. Tokoh perempuan tersebut meratapi nasibnya karena sama seperti burung di
dalam sangkar. Suara narator berkata, “Kebebasan itu omong kosong,” merupakan
isi hati dari tokoh perempuan yang tidak bisa merasakan kebebasan.
2.3.2 Scene 2
– “Katanya Aku Bebas Berekspresi“ Scene 2 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seorang perempuan yang tidak bisa leluasa menari karena roknya basah terkena air. Secara konotatif, scene ini menggambarkan
kritik sosial mengenai kebebasan berekspresi dalam bidang seni tari. Selain itu scene ini juga menyindir provider Indosat mengenai layanan internet dengan
batasan kuota. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 25
40
lvi gambar 26 gambar 27
Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih di bawah lutut. a
Denotasi Tokoh perempuan sedang berada di dalam air kolam, danau, pantai yang
terlihat luas. Perempuan itu mengenakan rok berwarna kuning yang panjang. Ia tampak sedikit melenggokkan tubuhnya. Rok panjang berwarna kuning yang
dipakai perempuan itu kemudian dijinjing. Terdapat suara narator berkata, “Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih di bawah lutut.”Pada awal
scene kamera mengarah pada ekspresi perempuan yang memandang jauh ke depan.
b Konotasi
Tokoh perempuan menggambarkan sosok pekerja seni, yaitu penari. Latar tempat pada scene ini yang berupa air menggambarkan dunia seni yang
membutuhkan suatu fleksibilitas. Roknya yang basah membuatnya tidak nyaman menari sehingga ia ragu untuk melenggokkan badannya. Agar tidak terganggu
perempuan itu menjinjing roknya sampai di atas lutut. Akan tetapi itu bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat, hal itu digambarkan dengan
suara narator yang berkata, “Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih
di bawah lutut.”Scene ini mengangkat kritik sosial mengenai pandangan masyarakat yang kurang fleksibel dalam bidang kebebasan berekspresi.
41
lvii Pada level makna konotasi selanjutnya, scene ini menyindir salah satu
provider yang ada di Indonesia. Warna kuning pada rok yang dikenakan oleh tokoh perempuan identik dengan Indosat. Dengan iklan ini, Tri 3menunjukkan
bahwa kebebasan yang ditawarkan Indosat tidak benar-benar bebas. Seseorang bebas berekspresi akan tetapi harus memenuhi syarat, yaitu rok di bawah lutut.
Hal itu seperti kebebasan yang ditawarkan provider lain, bebas akses internet tetapi harus memenuhi syarat, yaitu tidak boleh melebihi batasan batasan kuota.
2.3.3 Scene 3
– “Hidup Ini Singkat, Mumpung Masih Muda Nikmatin Sepuasnya
“ Scene 3 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seseorang perempuan menari di sebuah diskotik yang telah tutup. Secara konotatif, scene ini menggambarkan kritik sosial mengenai
kebebasan berekspresi yang dibatasi dengan jam malam. Selain itu scene ini juga menunjukkan layanan internet provider lain yang memiliki batasan waktu
tertentu. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 28 gambar 29 42
lviii gambar 30gambar 31
Hidup ini singkat mumpung masih muda nikmati sepuasnya, asal jangan lewat dari jam 10 malam.
a Denotasi
Seorang perempuan sibuk menari sendiri di sebuah diskotik yang telah tutup. Terlihat tayangan CCTV yang menunjukkan perempuan tersebut asik
menari. Seorang barista memandangi perempuan itu dengan heran sambil mengelap sebuah gelas
. Terdapat suara narator berkata, “Hidup ini singkat mumpung masih muda nikmati sepuasnya, asal jangan lewat dari jam 10 malam.”
b Konotasi
Adegan tokoh perempuan sibuk menari sendiri di sebuah diskotik yang telah tutup menggambarkan seseorang yang sedang berusaha untuk menikmati
hidup meskipun lingkungantempatnya berada tidak mendukung. Lingkungan yang tidak mendukung itu digambarkan dengan diskotik fasilitas yang telah tutup dan
barista masyarakat yang terlihat heran. Fasilitas dan masyarakat tidak mendukung tokoh perempuan itu untuk menikmati hidup karena sudah lewat dari
jam 10 malam. Terdapat adegan yang menayangkan CCTV yang mengawasi tokoh perempuan. CCTV digunakan untuk mengawasi sesuatu karena dinilai tidak
aman, sehingga adegan tersebut diartikan gambaran betapa jelinya masyarakat mengawasi kegiatan seseorang jika telah lewat dari jam 10 malam.
43
lix Pada level makna berikutnya, scene ini menunjukkan kebebasan palsu
yang ditawarkan oleh provider lain. Provider lain memberikan kebebasan tetapi dengan batasan waktu,
“...asal jangan lewat jam 10 malam.” Beberapa provider menawarkan kebebasan dalam mengakses internet tetapi memiliki batasan-batasan
waktu tertentu.
2.3.4 Scene 4
– “Katanya Urusan Jodoh Sepenuhnya Ada di Tanganku“ Scene 4 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seorang perempuan dengan wajah lesu yang sedang berada di keramaian. Secara konotatif, scene ini menggambarkan kritik sosial
mengenai sulitnya menjalin hubungan percintaan karena harus memenuhi beberapa kriteria. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis
makna denotasi konotasi berikut:
gambar 32 gambar 33
gambar 34 gambar 35 Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tanganku, asalkan sesuku, kalau bisa
kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik. 44
lx a
Denotasi Tokoh perempuan terlihat berjalan di pinggir jalan. Kemudian dari
bayangan tembok yang seperti dilapisi besi atau aluminium terlihat keramaian langkah kaki. Tokoh perempuan duduk dengan wajah lesu di ruang tunggu sebuah
stasiun yang sangat ramai. Ia melihat seorang laki-laki yang sedang melihat ke sekeliling, seperti mencari seseorang. Sosok laki-laki itu kemudian bertemu
dengan dengan kekasihnya, pasangan tersebut tampak bahagia dan berpelukan saat bertemu. Tokoh perempuan melihat ke pasangan itu dengan ekspresi yang
tidak bahagia. Terdapat nara tor berkata, ”Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di
tanganku, asalkan sesuku, kalau bisa kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik- baik.”
b Konotasi
Tokoh perempuan yang berjalan di pinggir jalan kemudian sampai pada sebuah keramaian melambangkan sosok yang sedang mencari seseorang. Ekspresi
wajah tokoh perempuan itu terlihat lesu, sangat kontras dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Adegan tokoh perempuan melihat ke seorang laki-laki yang
sedang mencari seseorang dan akhirnya menemukan kekasihnya menggambarkan rasa irinya karena tidak dapat menemukan seseorang yang ia cari dan merasakan
kegembiraan yang dirasakan oleh pasangan itu. Tokoh perempuan memiliki maslaah terkait percintaan, hal ini
digambarkan dengan suara narator yang berkata, ”Katanya urusan jodoh
45
lxi sepenuhnya ada di tanganku, asalkan sesuku, kalau bisa kaya, pendidikan tinggi,
dari keluarga baik- baik,” yang merupakan isi hati tokoh perempuan
Pada level makna berikutnya, tokoh perempuan yang terlihat lesu dan iri menggambarkan pengguna suatu providerbukan Tri. Sedangkan pasangan yang
terlihat bahagia adalah pengguna provider yang memiliki kebebasan. Adegan perempuan yang terlihat iri dengan pasangan lain ini menggambarkan pengguna
suatu provider yang iri dengan kebebasan pengguna provider lain, yang peneliti artikan Tri 3.
2.3.5 Scene 5
– “Katanya Jaman Sekarang Pilihan itu Gak Ada Batasnya“ Scene 5 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seorang perempuan yang menemukan provider di bangku sebuah bus. Secara konotatif, scene ini mengajak khalayak pengguna
provider lain untuk beralih menggunakan providerTri 3. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 36gambar 37 46
lxii gambar 38 gambar 39
Katanya jaman sekarang pilihan itu gak ada batasnya, selama ikutin pilihan yang ada.
a Denotasi
Tokoh perempuan duduk di dalam sebuah bus, ia melihat sebuah kartu provider di bangku sebelahnya yang kosong. Pada kartu tersebut terdapat promo
unlimited internet tetapi ketika dibalik terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku.Terdapat suara narator berk
ata, “Katanya jaman sekarang pilihan itu gak ada batasnya, selama ikutin pilihan yang ada,
” serta tulisan “Think again” pada akhir scene.
b Konotasi
Adegan tokoh perempuan duduk di dalam sebuah bus dan melihat kartu provider di bangku sebelahnya yang kosong menggambarkan iklan ini mengajak
khalayak untuk meninggalkan provider yang sedang digunakan bukan Tri.Kartu provider yang ada di bangku kosong itu melambangkan bahwa kartu itu telah
ditinggalkan. Seperti halnya seseorang yang meninggalkan provider di bangku kosong tersebut, pada scene 5 ini, Tri 3 mengajak khalayak meninggalkan
provider lain yang menawarkan kebebasan palsu. 47
lxiii 2.3.6
Scene 6 – “Always On, Bebas itu Nyata“
Scene 6 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif, scene ini memberi rincian informasi mengenai Always On dari provider Tri 3.
Secara konotatif, scene ini mengajak khalayak untuk menggunakan Always On dari provider Tri 3 yang memberikan kebebasan nyata. Penjelasan secara
lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 40 gambar 41 Always On, bebas itu nyata.
a Denotasi
Sebuah tulisan “Bebas itu nyata, Always On, mobile internet” berwarna hitam pada layar putih polos. Tulisan tersebut kemudian menghilang berganti
dengan tulisan “Setahun bebas akses ke 10 situs populer, full speed hanya Rp 50
ribu.” b
Konotasi Mengajak khalayak untuk menggunakan Always On dari provider Tri dengan
memberi informasi kepada khalayak mengenai layanan baru dari Tri 3 yang memberikan kebebasan nyata. Always On dari Tri 3 memberikan akses bebas ke
10 situs populer selama satu tahun dengan kecepatan yang maksimal hanya dengan membayar Rp 50.000
48
lxiv 2.3.7
Scene 7 – “Bebas Bersama Seseorang“
Scene 7 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif, scene ini menggambarkan seorang gadis yang akhirnya menemukan seseorang
yang ia cintai. Secara konotatif, scene ini menggambarkan seseorang yang akhirnya bahagia karena telah menemukan kebebasan dengan menggunakan
provider Tri 3. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 42 gambar 43 a
Denotasi Tokoh perempuan terlihat membelakangi cahaya matahari sore.
Perempuan itu sedang memeluk seorang laki-laki sambil tersenyum. Logo provider Tri 3muncul dengan halaman websitenya.
b Konotasi
Latar cahaya matahari terbenam menggambarkan sebuah akhir. Tokoh perempuan akhirnya menemukan kekasihnya dan tampak bahagia. Sosok laki-laki
yang dipeluk dengan bahagia oleh tokoh perempuan melambangkan provider Tri 3. Adegan ini menggambarkan seseorang yang akhirnya bahagia karena telah
menemukan kebebasan dengan menggunakan providerTri 3. 49
lxv Untuk memahami makna denotasi dan konotasi yang terdapat pada iklan
Always On “Bebas Itu Nyata”dari provider Tri 3 versi perempuan, berikut ini
kesimpulan berupa tabel: Tabel 3 Makna denotasi dan konotasi iklan Always On
“Bebas Itu Nyata”dari provider Tri 3 versi perempuan.
No Denotasi
Konotasi Scene
1 Tokoh perempuan berada di
ruangan gelap
yang di
dalamnya terdapat burung yang ada di dalam sangkar
Pengguna suatu provider bukan Tri yang tidak dapat merasakan
kebebasan berinternet 1
2 Tokoh perempuan membuka
jendela dan melihat ke luar Pengguna suatu provider bukan
Tri yang
menginginkan kebebasan berinternet
1
3 Latar air yang luas
Dunia seni yang fleksibel dan luas
2 4
Tokoh perempuan
ragu untuk menari karena roknya
basah lalu menjinjingnya. Suara
narator berkata,
“Katanya aku
bebas berekspresi, tapi selama rok
masih di bawah lutut.” Kritik
sosial kebebasan
berekspresi dalam bidang seni tari.
Kebebasan berinternet provider lain Indosat yang memiliki
batasan kuota 2
5 Rok berwarna kuning
Provider Indosat 2
6 “..selama rok di bawah
lutut.” Batasan kuota
2 7
Tokoh perempuan menari di dalam diskotik yang telah
tutup. Terdapat cctv yg mengawasinya dan eorang
barista
memandanginya dengan heran. Suara narator
berkata, “Hidup ini singkat mumpung
masih muda
nikmati sepuasnya,
asal jangan lewat dari jam 10
malam.” Kritik
sosial kebebasan
bereksprsi yang dibatasi dengan pandangan masyarakat mengenai
seorang wanita yang masih memiliki kegiatan di atas jam 10
malam. Kebebasan berinternet pengguna
suatu provider bukan Tri yang terganggu dengan batasan waktu.
3
8 “...asal jangan lewat dari jam
10 malam.” Batasan waktu dari provider lain
3 9
Pandangan barista
dan CCTV
yang mengawasi
tokohb perempuan Sikap
masyarakat yang
mengawasi kegiatan seseorang jika telah lewat dari jam 10
3 50
lxvi malam
10 Tokoh perempuan berjalan
dengan lesu di keramaian pinggir jalan yang kemudian
duduk di dalam sebuah stasiun yang ramai.
Seorang perempuan yang sudah tidak
bersemangat mencari
pasangan atau
jodoh di
lingkungan yang
memiliki berbagai macam latar belakang
kehidupan. 4
11 Sepasang
kekasih yang
bertemu di stasiun Pengguna provider yang telah
menikmati kebebasan berinternet 4
12 Tokoh perempuan yang lesu
dan narator
berkata, “Katanya urusan jodoh
sepenuhnya di
tanganku, asalkan sesuku, kalau bisa
kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik-
baik.” Kritik
sosial mengenai
kebebasan menjalin hubungan percintaan yang dibatasi dengan
berbagai kriteria 4
13 Kartu provider di bangku
kosong Provider
dengan kebebasan
palsu yang telah ditinggalkan oleh penggunanya
5
14 Tulisan “Think Again”
Mengajak khalayak
untuk menunggalkan
provider lain
yang menawarkan kebebasan palsu.
5
15 Tulisan “Bebas itu nyata,
Always on, mobile internet”
diikuti tulisan “Setahun bebas akses ke 10 situs
populer, full speed hanya Rp 50 ribu.
” Memberi informasi mengenai
layanan baru dari provider Tri 3, yaitu Always On..
6
16 Matahari sore
Sebuah akhir 7
17 Tokoh perempuan bahagia
memeluk seorang pria dan logo
provider Tri
3 muncul.
Seseorang yang bahagia karena telah
menemukan kebebasan
dengan menggunakan provider Tri 3.
2.4 Makna Konotasi dalam Iklan Always On