xxxix
BAB II MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI DALAM IKLAN ALWAYS ON
“BEBAS ITU NYATA” DARI PROVIDERTRI 3
2.1 Pengantar
Dalam bab ini dibahas mengenai makna denotasi dan konotasi dalam iklan Always On
“Bebas itu Nyata” dari provider Tri 3 yang terdapat dua versi, yaitu versi laki-laki dan versi perempuan. Makna denotasi dan konotasi dibagi ke dalam
tiga bagian, yaitu makna denotasi dan konotasi dalam iklan Always On dari “Bebas itu Nyata” providerTri 3 versi laki-laki, makna denotasi dan konotasi
dalam iklan Always On dari “Bebas itu Nyata” providerTri 3 versi perempuan,
dan makna konotasi dalam iklan layanan Always On “Bebas itu Nyata” dari
providerTri 3 keseluruhan.
2.2 Makna Denotasidan Konotasi dalam Iklan Always On
“Bebas itu Nyata” dari Provider Tri 3 Versi Laki-laki
Pada versi laki-laki ini peneliti membagi iklan ke dalam tujuh scenedan memberi judul pada setiap scene berdasarkan topik yang terdapat dalam iklan
dengan menampilkan foto penggalan adegan. Hal tersebut dilakukan agar dapat menggali lebih dalam makna denotasi dan konotasi yang terdapat di dalam
iklanAlways On “Bebas Itu Nyata”dari provider Tri 3.
xl 2.2.1
Scene 1 – “Kebebasan itu Omong Kosong”
Scene 1 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif, scene ini menggambarkan seseorang pria lesu yang berada di gang kumuh. Secara
konotatif, scene ini menggambarkan seseorang yang kecewa, tidak puas, dan ragu pada suatu provider yang tidak layak bukan Tri. Penjelasan secara lengkap
perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 1 gambar 2
Kebebasan itu omong kosong
a Denotasi
Sorang pria duduk di pinggir gang kecil yang sedikit kumuh. Di belakang pria tersebut terdapat rak besi yang terlihat tua dan beberapa meja. Pria tersebut
membawa tang. Ia memandang dengan lesu dan membolak-balikkan tang tersebut. Terlihat sedikit buram, terdapat beberapa kendaraan melewati jalan di
ujung gang. Ketika pria tersebut memandangi tang yang ia bolak-balik terdapat suara narator berkata,
“Kebebasan itu omong kosong.” b
Konotasi Seorang pria sedang duduk di pinggir gang kecil menggambarkan
pengguna provideryang berada di suatu tempat yang tidak layak. Dalam iklan ini adegan tersebut merepresentasikan seseorang yang menggunakan provideryang
25
xli tidak layak bukan Tri karena memberikan kebebasan yang palsu. Gambaran
tersebut dipertegas dengan latar alat berupa rak besi dan beberapa meja yang sudah tua dan usang, seolah sudah lama ditinggalkan. Terdapat adegan tokoh pria
membolak-balik tang dan melihatnya dengan tatapan lesu, adegan tersebut menggambarkan seseorang yang kecewa, tidak puas, dan ragu terhadap sesuatu.
Pemandangan buram kendaraan yang berlalu-lalang di jalan ujung gang menggambarkan kebebasan yang ditawarkan oleh provider lainadalah kebebasan
yang tidak jelas. Suara narator yang mengatakan bahwa kebebasan itu omong kosong diartikan sebagai suara hati tokoh pria itu yang menegaskan bahwa ia
tidak sedang merasakan kebebasan yang sebenarnya
2.2.2 Scene 2
– “Katanya Bebas Berteman dengan Siapa Aja“ Scene 2 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seseorang pria yang kesepian karena tidak memiliki teman. Secara konotatif, scene ini menggambarkan sulitnya menjalin hubungan
pertemanan karena tidak disukai oleh orang tua. Selain itu scene ini juga menggambarkan persaingan provider Tri dengan provider lain yang lebih senior.
Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut
: 26
xlii gambar 3 gambar 4
gambar 5 gambar 6 Katanya bebas berteman dengan siapa aja, asal orang tua suka.
a Denotasi
Tokoh pria berdiri di dalam sebuah ruangan yang luas. Terdapat banyak kursi yang ditata dalam ruangan tersebut. Tokoh pria berjalan di antara kursi-kursi
kosong tersebut sambil melihat ke sekeliling, lalu duduk di salah satu kursi dan menundukkan badannya. Terlihat samar pemandangan di luar ruang melalui
jendela-jendela besar. Terdapat suara narator berkata, “Katanya bebas berteman
dengan siapa aja, asal orang tua suka.” b
Konotasi Seorang pria yang sendirian berada di dalam ruangan yang luas
menggambarkan sosok yang kesepian. Rasa kesepian sosok tersebut diperjelas dengan latar kursi-kursi kosong yang menggambarkan kehampaan dan
kesendirian. Adegan tokoh pria yang berjalan di antara kursi-kursi kosong yang kemudian duduk dan menundukkan kepalanya menggambarkan usaha yang tidak
menemukan hasil. 27
xliii Pemandangan di luar ruang yang terlihat samar menunjukkan kebebasan
yang kurang dapat dirasakan oleh tokoh pria itu. Jendela-jendela besar membuatnya dapat melihat kebebasan, tetapi jendela-jendela tersebut juga
menjadi penghalangnya untuk merasakan kebebasan. Suara narator berkata, “Katanya bebas berteman dengan siapa aja, asal orang tua suka,” menjelaskan
alasan tokoh tersebut kesepian, yaitu karena tidak disukai oleh orang tua teman- temannya. Scene ini menggambarkan kritik sosial kehidupan seseorang yang tidak
punya teman dan sedang kesepian, karena tidak disukai oleh orang tua. Pada level selanjutnya, orang tua yang dimaksud dalam scene ini dapat
diartikan sebagai provider-provider lain yang lebih senior dibanding Tri 3. Orang tua merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman, berdasarkan hal
ini “orang tua” melambangkan provider-provider senior yang juga memiliki lebih banyak pengalaman.Tri 3 merupakan provider baru. Sehingga peneliti
mengartikan bahwa dengan iklan ini, Tri 3 ingin menunjukkan bahwa bagi provider baru cukup sulit untuk bersaing dengan provider-provider senior. Selain
itu juga digambarkan provider-provider senior memiliki kuasa yang lebih sehingga dapat menekan provider-provider junior.
2.2.3 Scene 3
– “Katanya Jadi Laki-laki itu Jangan Takut Gagal“ Scene 3 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seseorang anak kecil yang dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya. Secara konotatif, scene ini menggambarkan kritik
sosial mengenai kebebasan berekspresi. Seseorang dikucilkan dan dipandang 28
xliv sebelah mata karena berani mengkespresikan dirinya. Selain itu scene ini juga
menggambarkan mimpi provider Tri untuk meraih kesuksesan seperti halnya Telkomsel. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna
denotasi konotasi berikut:
gambar 5 gambar 6
gambar 7gambar 8 Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal, tapi juga jangan bodoh
untuk ambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman a
Denotasi Seorang pria duduk di dalam sebuah mobil sambil memandang ke luar
jendela. Ia melihat seorang anak kecil berlari di antara kerumunan teman- temannya dan beberapa orang dewasa. Anak kecil itu mengenakan kain merah
dipunggungnya yang seolah-olah merupakan jubahnya. Terdapat suara narator berkata,
“Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal, tapi juga jangan bodoh untuk ambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman.”
29
xlv b
Konotasi Tokoh laki-laki yang memandang keluar jendela menggambarkan provider
Tri 3. Provider Tri 3 yang masih dianggap remeh, memandang ke seorang anak kecil berlari di antara kerumunan teman-temannya dan beberapa orang
dewasa. Adegan ini menggambarkan bahwa Tri 3 mencoba melihat pengalaman provider lain. Warna merah pada kain yang dikenakan anak kecil merupakan
warna yang identik dengan salah satu provider, yaitu Telkomsel. Tokoh anak kecil menggambarkan Telkomsel ketika memulai bisnis operator seluler, belum
sebesar saat ini. Suara narator yang berkata, “Katanya jadi laki-laki itu jangan
pernah takut gagal, tapi juga jangan bodoh untuk ambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman,” menunjukkan bagaimana Telkomsel direndahkan karena
masih baru dalam bisnis operator seluler. Akan tetapi saat ini Telkomsel dikenal sebagai salah satu providerdengan kualitas yang baik dan terpercaya.
Adegan ini menunjukkanprovider Tri 3 sedang merasakan yang dialami oleh provider senior yang saat ini memiliki kualitas baik dan pelanggan yang
loyal. Provider senior pun pernah dipandang sebelah mata dan dianggap remeh.
2.2.4 Scene 4
– “Katanya Urusan Jodoh Sepenuhnya Ada di Tangan“ Scene 4 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seorang pria yang berada di tengah keramaian. Secara konotatif, scene ini menggambarkan kritik sosial mengenai sulitnya menjalin
hubungan percintaan karena harus memenuhi beberapa kriteria. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
30
xlvi
gambar 9 gambar 10
gambar 11gambar 12
Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan, asalkan dari keluarga terpandang, gak cuman cantik tapi juga santun, berpendidikan.
c Denotasi
Di awal sceneterlihat kereta melaju dan kermaian di pinggir jalan, terdapat beberapa orang yang makan sambil berbincang-bincang di angkringan. Tokoh
pria berjalan di pinggir jalan sambil melihat sekitar. Terdapat seorang perempuan yang sedang berada di dalam sebuah warung bersama teman-temannya. Tokoh
pria dan perempuan itu sempat beradu tatap sebelum akhirnya perempuan itu membuang muka dan kembali berbincang-bincang dengan teman-temannya.
Terdapat suara narator berkata, “Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan,
asalkan dari keluarga terpandang, gak cuman cantik tapi juga santun, berpendidikan.”
31
xlvii d
Konotasi Scene ini lebih menonjolkan sisi kritik sosial yang ingin diangkat yaitu
mengenai menjalin hubungan percintaan. Keramaian yang ada pada scene ini menggambarkan berbagai macam latar belakang kehidupan seseorang. Tokoh pria
yang sedang berjalan di antara keramaian tersebut menggambarkan seorang pria yang sedang mencari pasangan atau jodoh.
Adegan tokoh perempuan yang membuang muka dan suara narator yang berkata,
“Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan, asalkan dari keluarga terpandang, gak cuman cantik tapi juga santun, berpendidikan,
” menggambarkan sulitnya menemukan pasangan. Selain harus memiliki perasaan yang sama juga
harus melihat latarbelakang masing-masing.
2.2.5 Scene 5
– “Katanya Jaman Sekarang Pilihan itu Gak Ada Batasnya“ Scene 5 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan seseorang pria yang sedang menunggu seseorang. Secara konotatif, scene ini mengajak khalayak pengguna provider lain untuk
beralih menggunakan providerTri 3. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 13 gambar 14 32
xlviii gambar 15 gambar 16
Katanya jaman sekarang pilihan itu gak ada batasnya, selama mengikuti pilihan yang ada.
a Denotasi
Tokoh pria sedang menunggu temannya sambil melihat ke televisiyang ada di dalam sebuah toko elektronik. Televisi tersebut sedang menayangkan iklan
sebuah provideryang menawarkan kebebasan berinternet. Terdapat suara narator berkata, “Katanya jaman sekarang pilihan itu gak ada batasnya, selama mengikuti
pilihan yang ada.” Setelah pria tersebut pergi mengendarai motor bersama temannya muncul tulisan “Think Again”
b Konotasi
Tokoh pria yang berada di luar toko menggambarkan sosok yang telah merasakan kebebasan yang sesungguhnya. Pria tersebut melihat kebebasan palsu
yang ditawarkan provider lain. Kebebasan palsu itu digambarkan dengan letak televisi yang terdapat di dalam sebuah toko dengan kisi-kisi jendelanya. Meskipun
iklan tersebut memperlihatkan tulisan “Bebas Internet Selamanya” tetapi ternyata
memiliki batasan-batasan berupa batasan kuota. Adegan tokoh pria mengendarai motor dengan temannya menggambarkan kebebasan nyata yang telah ia rasakan.
Tulisan “Think again” di akhir scene lima, mengajak khalayak untuk menggunakan provider Tri 3 agar dapat menikmati kebebasan yang
33
xlix sesungguhnya seperti yang dirasakan oleh tokor pria tersebut. Tidak terjebak
kebebasan palsu yang digambarkan melalui iklan televisi yang ada di toko elektronik.
2.2.6 Scene 6
– “Always On, Bebas itu Nyata“ Scene 6 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini memberi rincian informasi mengenai Always On dari provider Tri 3. Secara konotatif, scene ini mengajak khalayak untuk menggunakan Always On
dari provider Tri 3 yang memberikan kebebasan nyata. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 17 gambar 18 Always On, bebas itu nyata.
a Denotasi
Sebuah tulisan “Bebas itu nyata, Always On, mobile internet” berwarna hitam pada layar putih polos. Tulisan tersebut kemudian menghilang berganti
dengan tulisan “Setahun bebas akses ke 10 situs populer, full speed hanya Rp 50
ribu. ”
34
l b
Konotasi Mengajak khalayak untuk menggunakanAlways On dariprovider Tri
dengan memberi informasi kepada khalayak mengenai layanan baru dari Tri 3 yang memberikan kebebasan nyata. Always On dari Tri 3 memberikan akses
bebas ke 10 situs populer selama satu tahun dengan kecepatan yang maksimal hanya dengan membayar Rp 50.000.
2.2.7 Scene 7
– “Bebas Berkendara dengan Vespa” Scene 7 mengandung makna denotatif dan konotatif. Secara denotatif,
scene ini menggambarkan sekumpulan pengendara vespa yang berkendara bersama-sama. Secara konotatif, scene ini menggambarkan revolusi gagasan
provider Tri 3 mengenai kebebasan berinternet. Penjelasan secara lengkap perhatikan gambar dan analisis makna denotasi konotasi berikut:
gambar 19 gambar 20 a
Denotasi Pengendara motor vespa bertemu dipersimpangan kemudian berkendara
bersama-sama. Logo provider Tri 3 muncul dari kilauan lampu-lampu motor. 35
li b
Konotasi Banyaknya pengendara yang bertemu di jalan menggambarkan ada banyak
pengguna Tri 3 yang telah merasakan kebebasan. Jika dilihat lebih detail, pada scene tersebut semua pengendara terlihat menggunakan motor vespa. Dari
sejarahnya, motor vespa melambangkan suatu kendaraan yang murah tetapi memiliki kualitas yang baik. Selain itu vespa juga menjadi simbol revolusi
gagasan, sehingga diartikan iklan ini juga ingin menunjukkan revolusi bahwa Tri 3 merupakan providerdengan harga yang terjangkau tetapi memiliki kualitas
yang baik. Untuk memahami makna denotasi dan konotasi yang terdapat pada iklan
Always On “Bebas itu Nyata”dari provider Tri 3 versi laki-laki, berikut ini
kesimpulan berupa tabel: Tabel 2 Makna Denotasi dan Konotasi Iklan Always On
“Bebas Itu Nyata”dari provider Tri 3 Versi Laki-laki.
No Denotasi
Konotasi Scene
1 Tokoh pria yang lesu berada
di gang kecil yang kumuh, meja dan rak besi tua
Pengguna provider lain yang merasa kecewa dengan provider
yang digunakannya 1
2 Latar berupa jalanan yang
dipenuhi oleh kendaraan dan terlihat buram
Kebebasan semu yang ditawarkan oleh provider lain
1
3 Ruangan luas dengan kursi-
kursi yang kosong Kesendirian
2 4
Tokoh pria berjalan di antara kursi-kursi
ksosong lalu
duduk dan
menundukkan kepala
Usaha yang tidak menemukan hasil
2
5 Pemandangan di luar ruangan
yang terpisah jendela-jendela Kebebasan
yang tidak
bisa duirasakan oleh pengguna suatu
2 36
lii besar
provider bukan Tri 6
Orang tua Provider senior di Indonesia
2 7
Suara narator
berkata, “katanya bebas berteman
dengan siapa saja, asal orang tua suka.”
Kritik sosial mengenai kebebasan menjalin hubungan pertemanan.
Menggambarkan persaingan
provider Tri dengan provider- provider senior
2
8 Anak kecil
Provider junior, proviedr Tri 3 3
9 Kain warna merah
Provider Telkomsel 3
10 Anak kecil menggunakan
kain merah sebagai jubah dan berlari di antara kerumunan
orang dan suara narator
berkata, “ Katanya jadi laki- laki itu jangan pernah takut
gagal, tapi juga jangan bodoh untuk
ambil resiko,
mendingan kerja dulu cari pengalaman.”
Menunjukkan bagaimana sikap provider senior terhadap provider
junior. Kritik sosial mengenaik kebebasan berekspresi
3
11 Tokoh pria berjalan di
keramaian pinggir jalan Seorang
pria yang
sedang mencari pasangan atau jodoh di
lingkungan yang
memiliki berbagai macam latar belakang
kehidupan. 4
12 Suara narator berkata.
“ katanya
urusan jodoh
sepenuhnya ada di tangan, asalkan
dari keluarga
terpandang, gak cuman cantik tapi
juga santun,
berpendidikan,” Kritik sosial mengenai kebebasan
menjalin hubungan percintaan yang dibatasi dengan berbagai
kriteria 4
13 Tokoh pria berada di luar
toko Seorang pengguna yang telah
merasakan kebebasan internet yang sesungguhnya
5
14 Televisi
yang berada di dalam toko menayangkan
iklan suatu provider Menggambarkan kebebasan palsu
suatu provider 5
15 Tulisan “Think again”
Mengajak khalayak
mempertimbangkan untuk
menggunakan provider Tri 3 agar dapat merasakan kebebasan
berinternet yang sesungguhnya. 5
16 Tulisan “Bebas itu nyata,
Always on, mobile internet”
diikuti tulisan “Setahun bebas akses ke 10 situs populer, full
Memberi informasi
mengenai layanan baru dari provider Tri
3, yaitu Always On. 6
37
liii speed hanya Rp 50 ribu”
17 Motor vespa
Revolusi gagasan. Menunjukkan bahwa Tri berusaha melakukan
revolusi dengan menawarakan akses internet yang memiliki
kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau
7
18 Rombongan
pengendara sepeda motor vespa
Orang-oarang yang
telah merasakan kebebasan internet
menggunakan provider Tri 3 7
2.3 Makna Denotasi dan Konotasi dalamIklan Always On