Komponen Penting Dalam Laporan PTK
24
kelompok ada 70, waktu pembelajaran belum efektif ada 65., penyerapan materi 75 menyatakan belum maksimal.
Dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan bahwa model pembelajaran ATI sudah baik, walau belum semua siswa dapat berkerjasama dengan baik dalam kelompok,
manajemen waktu perlu ditaati agar efektif, motivasi siswa untuk bertanya , mengemukakan pendapat, menyelesaikan masalah secara beragam, mengemukakan
ide , masih perlu dioptimalkanditingkatkan begitu juga pemanfaatan tahapan-tahapan pembelajaran untuk penanaman konsep perlu divariasi agar daya serap tinggi.
5. Memanfaatkan Catatan Lapangan sebagai Sumber Informasi
Catatan lapangan sebagai instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan lapangan berguna untuk
melihat perkembangan siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Catatan lapangan dalam melakukan PTK
sangat bermanfaat sebagai sumber informasi dalam melakukan suatu tindakan. Catatan lapangan yang dibuat oleh guru dan kolaborator,
digunakan untuk mencatat berbagai temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Misalnya catatan tentang jenis tindakan yang diberikan guru pada siklus atau putaran
tertentu, catatan tentang berbagai respons siswa terhadap perilaku yang diberikan, kekeliruan guru dalam melaksanakan tindakan, dan lain sebagainya. Dalam membuat
catatan lapangan ada 3 hal yang harus diperhatikan. 1
Catatan lapangan harus ditulis dengan segera setelah suatu proses tindakan berlangsung, untuk menjaga objektivitas fakta yang ditemukan.
2 Hal-hal yang ditulis adalah hal-hal yang bersentuhan secara langsung dengan
fokus masalah. 3
Catatan lapangan ditulis dengan kata-kata yang singkat dan padat sesuai dengan fokus dan sasaran penelitian.
Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Matematika SMP
25
Contoh sebuah catatan lapangan seperti di bawah ini. Catatan Kolaborator di luar instrumen observasi;
Guru sudah melaksanakan pretes, menyatakan tujuan, menjelaskan topik baru, dan memberikan kesempatan siswa bertanya, siswa mengerjakan
soal, mendengarkan penjelasan guru tetapi belum ada siswa yang berani bertanya.
Guru sudah mengajukan analogi langsung, memberi tugas, dan mendeskripsikan hasil pekerjaan siswa, namun guru lupa memberi
kesempatan siswa untuk bertanya. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan sudah
mengerjakan tugas guru dengan baik, namun tidak ada siswa berani bertanya.
Guru sudah membimbing siswa dalam membuat analogi personal dan memberi kesempatan siswa melakukan penyelesaian masalah dengan
baik. Siswa belum mampu mengajukan analogi persoalan sendiri, dan dalam
menyelesaikan masalah masih sama, belum muncul hasil yang berbeda. Guru sudah berusaha menjadi fasilitator dalam proses diskusi siswa,
namun kontrol untuk tiap kelompok belum optimal. Siswa sudah berusaha mengemukakan ide, bertanya, dan menjawab
pertanyaan bersama anggota kelompok lainnya, namun hanya beberapa siswa yang mendominasi kerja kelompok, siswa yang lemah masih ada
yang bermain sendiri. Guru sudah membimbing siswa untuk mempersiapkan presentasi dengan
cukup baik. Siswa sudah dapat menyelasaikan tugas dan proses tanya jawab sudah
berjalan baik, namun kontrol untuk ketertiban dalam kerja kelompok belum optimal.