ANALISIS HASIL PENELITIAN. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS HASIL PENELITIAN.

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya SMK N 5 Yogyakrta sebanyak 36 orang yang diambil berdasarkan sampel jenuh, analisis hasil penelitian ini meliputi harga Rerata M, Median Me, Modus Mo, Standar Deviasi SD, Distribusi Frekuensi dan Histogram Data. 1. Pendapat siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta diperoleh skor terendah 79 dan skor tertinggi 116, Rerata 100,32 Modus 103,52 Median 96,875 dan Standar Deviasi 9,81. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Distribusi Frekuensi pendapat siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta. No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 79 – 82 3 8,33 2. 83 – 89 4 11,11 3. 90– 96 8 22,22 4. 97 – 102 8 22,22 5. 103– 109 9 25 6. 110- 116 4 11,11 Jumlah 36 100 Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 100,32, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga rerata mempunyai jumlah frekuensi 17 dengan jumlah prosentase 47,22 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga rerata mempunyai jumlah frekuensi 19 dengan jumlam prosetase 52,78 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih kecil sehingga pendapat siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta dapat dikatakan belum baik. Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor pendapat siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta ditetapkan berdasarkan Rerata 100,32 dan Standar Deviasi 9,81; Dari harga-harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut : Tabel 6. Kategori kecenderungan pendapat siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya tentang strategi pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta. No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 115 2 5,56 2. Cukup 100 sd 115 15 41,67 3. Kurang 85 sd 100 13 36,11 4. Rendah = 85 6 16,67 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran di SMK N 5 Yogyakarta berada pada kategori kecenderungan cukup berdasarkan pendapat 15 siswa dengan prosentase 41,67. 2. Strategi pembelajaran batik ditinjau dari komponen strategi pembelajaran. a. Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa yang mengisi angket diperoleh Rerata sebesar 15.94; Median 15,84; Modus 16,25; Standar Deviasi 2,27; skor minimum = 12; skor maksimum 21 dan jumlah skor keseluruhan sebesar 574. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 7.Distribusi Frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 12 – 13 6 16,67 2. 14 – 15 9 25 3. 16– 17 12 33,33 4. 18 – 19 7 19,44 5. 20– 21 2 5,56 6. 22- 23 Jumlah 36 100 Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 15.94, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga rerata mempunyai jumlah frekuensi 21 dengan jumlah prosentase 58,33 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga rerata mempunyai jumlah frekuensi 15 dengan jumlah prosentase 41,66 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih besar sehingga strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran dapat dikatakan baik. Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran ditetapkan berdasarkan Rerata 15.94 dan Standar Deviasi 2,27; Dari harga-harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut: Tabel 8.Kategori kecenderungan Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 19 2 5,56 2. Cukup 15 sd 19 19 52,78 3. Kurang 12 sd 15 12 33,33 4. Rendah = 12 3 8,33 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran dilihat dari komponen kegiatan pra pembelajaran berada pada kategori kecenderungan cukup berdasarkan pendapat 19 siswa dengan prosentase 52,78. b. Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen penyampaian informasi. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa yang mengisi angket diperoleh Rerata sebesar 32.08; Median 29,76; Modus 30,15; Standar Deviasi 4,15; skor minimum 25; skor maksimum 40 dan jumlah skor keseluruhan sebesar 1148. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa dilihat dari komponen penyampaian informasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9.Distribusi Frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen penyampaian informasi No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 25-27 6 16,67 2. 28-30 6 16,67 3. 31-33 12 33,33 4. 34-36 7 19,44 5. 37-39 3 8,33 6. 40-42 2 5,56 Jumlah 36 100 Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 32.08, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 15 dengan jumlah prosentase 41,66 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 21 dengan jumlah prosetase 58,34 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih kecil sehingga strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen penyampaian informasi dapat dikatakan kurang baik Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor strategi pembelajaran batik menurut strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen penyampaian informasi ditetapkan berdasarkan Rerata 32.08 dan Standar Deviasi 4,15; Dari harga-harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut: Tabel 10.Kategori kecenderungan Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen penyampaian informasi. No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 38 2 5,56 2. Cukup 32 sd 38 13 36,11 3. Kurang 25 sd 32 19 52,78 4. Rendah = 25 2 5,56 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran dilihat dari komponen penyampaian informasi berada pada kategori kecenderungan kurang berdasarkan pendapat 19 siswa dengan prosentase 52,78 . c. Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen peran serta siswa. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa diperoleh Rerata sebesar 17.05; Median 16; Modus 18,5; Standar Deviasi 2,65; skor minimum = 12; skor maksimum 21 dan jumlah skor keseluruhan sebesar 612. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa dilihat dari komponen peran serta siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11.Distribusi Frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen peran serta siswa No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 12-13 4 11,11 2. 14-15 7 19,44 3. 16-17 8 22,22 4. 18-19 9 25 5. 20-21 8 22,22 6. 22-23 Jumlah 36 100 Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 17.05, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 17 dengan jumlah prosentase 47,22 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 19 dengan jumlah prosetase 52,78 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih kecil sehingga strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen peran serta siswa dapat dikatakan kurang baik Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor strategi pembelajaran batik menurut strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen peran serta siswa ditetapkan berdasarkan Rerata 17.05 dan Standar Deviasi 2,65; Dari harga-harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut: Tabel 12.Kategori kecenderungan Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen peran serta siswa.. No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 21 2. Cukup 17 sd 21 17 47,22 3. Kurang 13 sd 17 15 41,67 4. Rendah = 13 4 11,11 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran dilihat dari komponen peran serta siswa berada pada kategori kecenderungan cukup berdasarkan pendapat 17 siswa dengan prosentase 47,22. d. Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen pengetesanevaluasi. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa diperoleh Rerata sebesar 20.17; Median 21,16; Modus 18,2; Standar Deviasi 2,24.; skor minimum 15; skor maksimum 24 dan jumlah skor keseluruhan sebesar 730. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa dilihat dari komponen pengetesanevaluasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 13.Distribusi Frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen pengetesanevaluasi No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 15-16 3 8,33 2. 17-18 5 13,89 3. 19-20 9 25 4. 21-22 15 41,67 5. 23-24 4 11,11 6. 25-26 Jumlah 36 100 Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 20.17, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 13 dengan jumlah prosentase 36,11 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 23 dengan jumlah prosetase 63,89 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih kecil sehingga strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen pengetesanevaluasi dapat dikatakan kurang baik Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor strategi pembelajaran batik menurut strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen pengetesanevaluasi ditetapkan berdasarkan Rerata 20.17 dan Standar Deviasi 2,24.; dari harga- harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut: Tabel 14.Kategori kecenderungan Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen pengetesanevaluasi.. No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 23 2 5,56 2. Cukup 20 sd 23 19 52,78 3. Kurang 16 sd 20 12 33,33 4. Rendah = 16 3 8,33 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran dilihat dari komponen pengetesanevaluasi berada pada kategori kecenderungan cukup berdasarkan pendapat 19 siswa dengan prosentase 52,78. e. Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari 36 siswa diperoleh Rerata sebesar 13.17; Median 12,08; Modus 12,92; Standar Deviasi 2,44.; skor minimum = 6; skor maksimum 16 dan jumlah skor keseluruhan sebesar 471. Distribusi frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 15. Distribusi Frekuensi Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut No. Interval Kelas Frekuensi Prosentase 1. 6-7 2 5,56 2. 8-9 3. 10-11 4 11,11 4. 12-13 14 38,89 5. 14-15 10 27,78 6. 16-17 6 16,67 Jumlah 36 100 Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa Rerata yang diperoleh sebesar 13.17, dengan demikian dapat diketahui jumlah skor yang berada di atas harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 16 dengan jumlah prosentase 44,44 , sedangkan untuk skor yang berada di bawah harga Rerata mempunyai jumlah frekuensi 20 dengan jumlah prosetase 55,56 , Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada di atas nilai Rerata lebih kecil sehingga strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut dikatakan kurang baik Untuk mengidentifikasikan kecenderungan tinggi rendahnya skor strategi pembelajaran batik menurut strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut ditetapkan berdasarkan Rerata 13.17 dan Standar Deviasi 2,44.; dari harga-harga tersebut, maka dapat dikategorikan dalam 4 kelompok kriteria sesuai pada tabel berikut: Tabel 16.Kategori kecenderungan Strategi pembelajaran batik menurut pendapat siswa kelas I keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut No. Kategori Skor nilai Jumlah Persentase 1. Tinggi 16 2. Cukup 13 sd 16 16 44,44 3. Kurang 9 sd 13 18 50 4. Rendah = 9 2 5,56 Berdasarkan tabel identifikasi kategori di atas, diketahui bahwa Strategi pembelajaran dilihat dari komponen kegiatan tindak lanjut.yang berada pada kategori kecenderungan kurang berdasarkan pendapat 18 siswa dengan prosentase 50. 3. Hambatan yang dialami oleh siswa kelas 1 jurusan kriya tekstil dalam Pelaksanaan Pembelajaran Batik di SMK N 5 Yogyakarta Dari data hasil penelitian yang dilakukan di SMK N 5 Yogyakarta telah didapatkan hambatan yang dialami oleh siswa dalam tahapan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi tahapan pra intruksional, tahapan instruksional dan tahapan evaluasi dan tindak lanjut sebagai berikut: a. Tahapan pra intuksional. Hambatan yang dialami oleh siswa dalam kegiatan pra instruksional 5 10 15 20 25 30 35 1 2 hambatan pra intruksional fr e k u e n s i Series1 Gambar 1.Diagram batang hambatan yang dialami oleh siswa kelas I jurusan tekstil kriya dalam kegiatan pra instruksional pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta Diagram batang tersebut menunjukkan pada pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan pra instruksional dari 36 siswa yang mengalami hambatan dalam memahami tujuan membatik adalah 13 siswa 28,26 ; dalam hal pemberian motivasi yang dilakukan oleh guru sebanyak 6 orang siswa 16,67. b. Tahapan instruksional. Hambatan yang dialami siswa dalam kegiatan instruksional 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 hambatan kegiatan instruksional fr e k u e n s i Series1 Gambar 2.Diagram batang hambatan yang dialami oleh siswa kelas I jurusan kriya tekstil dalam kegiatan instruksional pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta Diagram batang tersebut menunjukkan dari 36 orang siswa yang mengalami hambatan dalam sulit berkonsentrasi setiap mengikuti pelajaran batik adalah 7 siswa 19,45 ; siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran tentang sejarah batik adalah 12 siswa 33,33 ; proses ngelowong adalah 17 siswa 47,22 ; proses pewarnaan kain batik adalah 18 siswa 50; proses nembok adalah 13 siswa 36,11 ; proses ngelorod adalah 15 siswa 41,67 ; siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran karena media yang digunakan oleh guru adalah 18 siswa 50 ; kesulitan di dalam menguasai pelajaran batik karena alokasi waktu yang diberikan oleh guru adalah 23 siswa 63,89; siswa yang mengalami hambatan di dalam menggunakan alat-alat untuk membatik sebanyak 16 siswa 44,44, siswa yang mengalami hambatan karena lingkungan kelas yang tidak kondusif sebanyak 22 siswa 61,11 , dan siswa yang mengalami hambatan didalam menggambar pola batik adalah 24 siswa 66,67. c. Evaluasi dan tindak lanjut. hambatan yang dialami oleh siswa dalam kegiatan evaluasi dan tindak lanjut 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 hambatan evaluasi dan tindak lanjut fr e k u e n s i Series1 Gambar 3.Diagram batang hambatan yang dialami oleh siswa kelas I jurusan kriya tekstil dalam kegiatan evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran batik di SMK N 5 Yogyakarta Diagram batang tersebut menunjukkan dari 36 orang siswa yang mengalami hambatan didalam menjadikan nilai yang diberikan oleh guru sebagai acuan untuk lebih rajin belajar adalah 12 siswa 33,33, siswa yang mengalami hambatan di dalam mengerjakan soal tertulis yang diberikan oleh guru adalah 26 siswa 72,22 , siswa yang mengalami hambatan di dalam mengerjakan tes praktik yang diberikan oleh guru adalah 17 siswa 47,22 , sebanyak 13 siswa 36,11 mengalami hambatan di dalam memahami proses membatik setelah proses pembelajaran selesai.

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.