2 Set iap orang berkewaj iban memberikan inf ormasi yang benar dan akurat mengenai t erj adinya gangguan dan kerusakan sumber daya al am baik secara lisan at au pun
t ert ulis.
Bagian ketiga Peran Serta Masyarakat
Pasal 25
Masyarakat l okal yang ada dalam dan at au sekit ar kawasan sumber daya lam dapat diberi priorit as unt uk berperan set a dalam kegiat an konservasi sumber daya al am.
Pasal 26
1 Konservasi sumber daya al am dilakuakan oleh Pemerint ah Daerah besert a masyarakat .
2 Pemerint ah Daerah mendorong peran sert a masyarakat dal am upaya konservasi sumber daya alam mel alui bidang kegiat an secara berdaya dan berhasil guna.
3 Pelaksanaan peran sert a masyarakat sebagai mana dimaksud dalam ayat 2 diat ur lebih lanj ut dengan keput usan Gubernur.
BAB VI KEWENANGAN DAN KOORDINASI
Pasal 28
1 Gubernur dan Bupat i Wal i kot a berwenang mengendalikan pengelolaan dan dampak lingkungan t erhadap upaya konsevasi sumberdaya al am yang meliput i :
a.
perlindungan, pel est arian dan pemanf aat an sumber daya al am secara berkecinambungan;
b.
pemilihan sumber daya, rehabil it as dan pencegahan pencemaran kerusakan;
c.
invent arisasi;
d.
penet apan perizinan, dan
e.
pengawasan. 3 Pelaksanaan wewenang pengelol aan konservasi sumber daya al am sebagaimana
dimaksud dal am ayat 1 dapat dilimpahkan kepada inst ansi yang t erkait . 4 Pelaksanaan wewenang dampak l ingkungan sebagaiman dimaksud dalam ayat 1
dapat dilimpahkan kepada inst ansi yang dit ugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup.
5 Pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dit et ap kan dengan keput usan Gebernur.
Pasal 29
Gubernur at au Bupat i Wal ikot a mel akukan koordinasi pengendalian upaya konservasi sumber daya alam dengan memperhat ikan saran pendapat dari Lembaga Konservasi.
BAB VII PERIZINAN
Pasal 30
1 Set iap orang melakukan usaha dan at au kegiat an ekspl oirasi dan ekspl oit asi sumber daya alam baik hayat i maupun non hayat i yang berdampak t erhadap
konservasi summber daya alam waj ib memiliki izin melakukan usaha dan at au kegiat an.
2 Izin melakukan usaha dan at au kegiat an sebagaimana dimaksud dal am ayat 1 diberikan ol eh pej abat yang berwenang sesuai dengan perat uran perundang-
undang yang berlaku. 3 Tat a cara dan persyarat an unt uk memperoleh izin dimaksud dal am ayat 2 pasal
ini diat ur l ebih lanj ut dengan Keput usan Gubernur.
BAB VIII PENGAWASAN
Pasal 31
1 Set iap orang at au penanggung j awab usaha kegiat an waj ib menyampaikan laporan pelaksanaan konservasi sumber daya al am kepada Gubernur dan inst ansi
yang berwenang. 2 Pengawasan t erhadap pel aksanaan konservasi didal am maupun diluar kawasan
suaka alam sebagaimana dimaksud dal am ayat 1, dilakukan oleh pemerint ah Daerah bersama-sama dengan masyarakat .
3 Inst ansi yang diberi t ugas mengendalikan dampak lingkungan melakukan:
a.
pengawasan dan pengeval uasian t erhadap kegiat an dampak lingkungan konservasi sumber daya al am;
b.
penilaian t erhadap l aporan yang disampaikan oleh pelaksana kegiat an dampak lingkungan konservasi sumber daya alam; dan
c.
pennyampaian laporan pengawasan dan evaluasi kepada Gubernur secara berkal a sekurang-kurangnya 2dua kal i dalam set ahun.
4 Set iap inf ormasi dari masyarakat mengenai kegiat an konservasi sumber daya alam perlu dit indak lanj ut i oleh Lembaga Konservasi yang t erkait .
5 Set iap orang at au penanggung j awab usaha kegiat an yang dimint a unt uk memberikan ket erangan mengenai upaya konservasi sumber daya al am waj ib
memenuhi permint aan pet ugas pengawasan sesuai perat uran perundang- undangan yang berlaku.
6 Set iap pengawas waj ib memperlihat kan surat t ugas dan at au t anda pengenal sert a waj ib memperlihat kan sit uasi dan kondisi t empat pengawasan t ersebut dan
membuat laporan evaluasi kunj ungan.
Pasal 32
Pemerint ah daerah mel akukan pengawasan t erhadap pelaksanaan pemanf aat an secara lest ari keanekaragaman t umbuhan dan sat wa besert a ekosist emnya yang berasal dari
dan at au yang ada didal am maupun diluar kawasan l indung di daerah.
Pasal 33
Tat a l aksana pengawasan dan laporan sebagaimana dimaksud dal am pasal 32 diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Gubernur.
BAB IX PEMBIAYAAN