TUJUAN DAN SASARAN KONSERVASI PENGATURAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

25. pl asma nut f ah adal ah subst ansi yang t erdapat dal am kelompok makhluk hidup dan merukan sif at ket urunan yang dapat dimanf aat kan dan dikembangkan at au dirakit unt uk mencipt akan j enis unggul at au kult ivar baru. 26. Jenis endemis adalah spesies t umbuhan at au hewan yang hanya t erdapat dal am suat u kawasan t ert ent u dan t idak t erdapat dit empat lain. 27. Konservasi eksit u adal ah upaya pelest arian sumber daya al am dal am kawasan habit at aslinya. 28. konservasi eksit u adal ah upaya pel est arian sumber daya al am diluar kawasan habit at aslinya. 29. PPNS adalah Pegawai negeri sipil yang diangkat menj adi penyidik dalam lingkungan Depart emen Pusat dan Pemerint ah Provinsi. 30. Masyarakat set empat adal ah sekelompok orang yang t inggal di darat an sekit ar kawasan ynag berdasarkan pada kesamaan wil ayah t empat t inggal. Bagian Kedua Lingkup Pengaturan Pasal 2 Lingkup pengat uran Konservasi Sumber Daya Alam dalam Qanun ini meliput i kegiat an perlindungan, pengendal ian, pengawasan, pemant auan, pemulihan, pengawet an dan pemanf aat an secara lest ari dan rasional. Pasal 3 Unsur-unsur Konservasi Sumber Daya Alam sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 t erdiri at as : a. sist em penyangga kehidupan; b. t anah, air dan udara; c. keanekaragaman hayat i; d. kelaut an dan perikanan; e. bahan galian 2 energi; dan f. bent ang al am;

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KONSERVASI

Pasal 4 1 Tuj uan Konservasi Sumber Daya Alam adal ah unt uk menj amin kelest arian f ungsi Sumber Daya Alam dan keseimbangan l ingkungan sebagai bagian dari upaya pembangunan yang berkel anj ut an guna peningkat an kesej aht eraan masyrakat . 2 Sasaran konservasi Sumber Daya Alam adal ah : a. t ercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan ant ara manusia dengan Sumber Daya Alam; b. t erj aminnya f umgsi Sumber Daya Alambagi kepent ingan generasi masa kini dan masa depan; c. t erkendalinya pemamf aat an Sumber Daya Alam; dan d. t erarahnya kebij akan dal am pemamf aat an konservasi Sumber Daya Alam

BAB III PENGATURAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Bagian Pertama Sistem penyangga Kehidupan Pasal 5 1 Sist em penyangga kehidupan merupakan suat u proses al ami dari berbagai unsur hayat i dan non hayat i yang menj amin kelangsungan kehidupan mahluk. 2 Perlindungan sist em penyangga kehidupan dit uj ukan bagi t erpeliharanya proses ekol ogi yang menunj ang kelangsungan kehidupan ut uk meningkat kan kesej aht raan masyarakat . 3 Perlindungan sist em penyangga kehidupan dilakukan dengan memperhat ikan ket erkait an ant ara komponen didal am suat u ekosist em dan ant ara beberapa ekosist em di suat u kawasan. Pasal 6 Dalam rangka pel aksanaan perlindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 2 maka daerah aliran sungai, kawasan hut an lindung dan wilayah-wil ayah lainnya yang memenuhi krit eria kawasan hut an yang harus dilindungi sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku dit et apkan sebagai wilayah perlindungan sist em penyangga kehidupan. Pasal 7 1 Penet apan wilayah perlindungan sit em penyangga kehidupan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5 t idak merubah st at us kepemilikan areal dan at au kawasan. 2 Pemanf aat an areal at au wilayah perl indungan sist em penyangga kehidupan oleh pemegang hak dilakukan dengan t et ap menj aga keut uhan wilayah kawasan lindung sebagai bagian dari sat u sist em penyangga kehidupan. 3 Pemanf aat an wilayah perlindungan sist em penyangga kehidupan yang t ernyat a mengganggu f ungsi kawasan hut an lindung harus segera dihent ikan unt uk mencegah t erj adinya kerusakan yang t idak dapat dipul ihkan kembali. 4 Pemerint ah daeraah dapat mengambil t indakan guna mencegah gangguan f ungsi kawasan sebagai mana dalam ayat 3. Pasal 8 1 Pemanf aat an wil ayah perl indungan sist em penyangga kehidupan dilakukan berdasarkan : a. rencana t at a ruang wilayah Provinsi perlindungan sist em penyangga kehidupan waj ib dimasukkan dalam Qanun t ent ang Rencana Tat a Ruang Provinsi; dan b. hasil kaj ian daya dukung kawasan lindung, aspek ekologi dan penghargaan t erhadap adat sert a azas mamf aat bagi masyrakat yang t inggal di sekit arnya. 2 Pemanf aat an wil ayah perl indungan sist em penyangga kehidupan secara t erbat as dit et apkan dalam suat u keput usan Gubernur. Bagian Kedua Tanah, Air dan Tanah Pasal 9 1 Pemanf aat an lahan unt uk kegiat an pembangunan harus berdasarkan kemampuan dan kesesuaian lahan. 2 Kemampuan dan kesesuaian lahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dit et apkan berdasarkan hasil kaj ian dengan memperhat ikan aspek ekologis, aspek sosial budaya dan resiko danpak pemanf aat annya yang dibuat oleh set iap penanggung j awab usaha dan at au kegiat an, hasil kaj ian dari Lembaga Konservasi t erkait sert a mendapat perset uj uan inst ansi t eknis. 3 Syarat dan krit eria kemampuan kesesuaian lahan dit et apkan dengan Keput usan Gubernur. Pasal 10 1 Pengat uran pemanf aat an dan pengamanan sumber daya air lint as Kabupat en Kot a dit et apkan ol eh Gubernur. 2 Set iap orang penanggung j awab usaha kegiat an yang dapat mengakibat kan kerusakansumber daya air waj ib melakukan pengendal ian at as pencemaran dan perusakan sumber daya air. 3 Pedoman t eknis pencegahan pencemaran dan perusakan sumber daya ai r dit et apkan dengan keput usan Gubernur. Pasal 11 1 Set iap orang yang melakukan kegiat an usaha waj ib mencegah t erj adinya pencemaran udara. 2 Baku mut u udara ambien dan baku mut u emisi gas dit et apkan dengan Keput usan Gubernur Pasal 12 1 Unt uk mencegah t erj adinya kerusakan dan pencemaran sumber daya al am sebagaimana dimaksud dal am pasal 9, 10 dan 11 perl u dilakukan pengendalian, pemant auan dan evaluasi. 2 Pemant auan dan evaluasi sebagaimana yang dimaksud dal am ayat 10 dilakukan oleh pemerint ah daerah dan masyarakat . 3 Tat a cara pemant auan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dit et apkan dengan keput usan gubernur. Bagian Ketiga Keanekaragaman Hayati Pasal 13 Konservasi keanekaragaman hayat i dil aksanakan melalui kegiat an : a. Perlindungan keanekaragaman j enis t umbuhan f lora dan sat wa f auna besert a ekosist emnya; b. Pengawet an j enis t umbuhan f lora dan sat wa f auna besert a ekosist emnya. Pasal 14 Pengawet an keanekaragaman j enis t umbuhan f loradan sat wa f auna besert a ekosist emnya, dilaksanakan didalam kawasan konservasi insit u di luar kawasan konservasi exsit u yang dit et apkan dengan Keput usan Gubernur. Pasal 15 1 Pengawet an j enis t umbuhan dan sat wa dilakukan dengan maksud mempert ahankan keberadaan, j enis-j enis t umbuhan dan sat wa dalam suat u ekosist em t erut ama yang merupakan j enis endemik lokasi dan daerah. 2 Jenis-j enis plasma nut f ah spesif ik lokasi dan daerah dit et apkan oleh Keput usan Gubernur. 3 Pengawet an j enis t umbuhan dan sat wa secara in-sit u dan ex-sit u di daerah dilakukan oleh pemerint ah daerah dan masyarakat . 4 Pemindahan dan pemasukan j enis t umbuhan at au sat wa t ert ent u dari dan ke suat u ekosist em yang bukan ekosist em aslinya dal am rangka pengawet an harus dilakukan set elah ada st udi ilmiah t ent ang dampak kegiat an t ersebut . 5 Set iap orang dilarang menangkap, memperdagangkan, membunuh dan at au memusnahkan j enis t umbuhan dan at au sat wa langka dan yang dilindungi oleh Undang-undang . Pasal 16 1 Pemerint ah Daerah dan masyarakat mempert ahankan dan memelihara habit at sat wa liar baik berada didalam maupun diluar kawasan suaka alam 2 Pada habit at sat wa l air yang mengalami f ragment asi akibat pembangunan, pemerint ah dan masyarakat membangun dan menj aga lint asan koridor unt uk menghubungkan habit at t ersebut . 3 Pemerint ah Daerah menat a kembali kegiat an masyarakat yang t ernyat a berada pada lint asan koridor sat wa Bagian Keempat Kelautan dan Perikanan Pasal 17 1 Konservasi sumber daya al am di bidang kelaut an dan perikanan meliput i perlindungan, pengawet an dan pemanf aat an secara l est ari plasma nut f ah spesif ik lokasi sert a suaka perairan dai wilayah perairan umum. 2 Plasma nut f ah spesif ik lokasi dan j enis-j enisnya dit erapkan dengan Keput usan Gubernur. 3 Perlindungan, pengawet an dan pengat uran pemanf aat n secara lest ari sumber daya al am kelaut an dan perikanan dilakukan ol eh pemerint ah dengan melibat kan masyarakat secara part isipat if . Pasal 18 1 Ket ent uan-ket ent uan mengenai konservasi sumber daya al am bidang kel aut an dan perikanan sebagaimana dimaksud dal am pasal 18 yang meliput i : a. alat -alat dan cara penangkapan ikan; b. j umlah, j enis sert a ukuran ikan yang boleh dit angkap; c. daerah, j alur dan wakt u at au musim penangkapan; d. pencegahan pencemaran dan kerusakan, rehabilit asi dan peningkat an sumber daya ikan sert a lingkungan; e. penebaran ikan j enis baru at au eksot ik ; dan f. pencegahan dan pemberant asan hama dan penyakit ikan dit et apkan lebih lanj ut dengan Keput usan Gubernur. 2 Dalam rangka pelest arian sumber daya al am bidang kel aut an dan perikanan, set iap oran at au badan usah dilarang mel akukan penangkapan ikan diwilayah perairan umum dengan menggunakan bahan peledak, racun, at au arus list rik dan bahan l ain at au al at l ain yang dapat merusak kelest arian sumber daya ikan. Bagian Kelima Bahan Galian dan Energi Pasal 19 1 Konservasi bahan galian dilakukan dengan prinsip : a. Pemanf aat an pot ensi bahan galian harus mempert imbangkan penat aan wilayah pembangunan, dampak f isik dan sosial budaya kemampuannya memenuhi kebut uhan dan kemampuannya unt uk memperbaharui diri ; b. Mengamankan pot ensi bahan galian yang belum ekonomis saat ini Pasal 20 Dalam mengont rol kegiat an konservasi bahan galian sebagaiman dimaksud dal am pasal 20 ayat 1 Pemerint ah Daerah melakukan kegiat an-kegiat an sebagai berikut : a. menet apkan zonasi pert ambangan dan pot ensi bahan galian; b. menguj i pet a lokasi permohonan izin usaha pert ambangan; dan c. mengawasi pel aksanaan konservasi dan produksi bahan galian. Pasal 21 1 konservasi sumber daya al am energi dilaksanakan mel alui upaya perlindungan sumber energi t ersebut dan kawasan yang ada disekit arnya. 2 Perlindungan t erhadap sumber daya al am energi dilaksanakan oleh Pemerint ah daerah dan masyarakat . 3 Pemanf aat an sumber daya energi dilakukan secara t erkont rol dan t erkendali sert a mengupayakan pembangunan sumber energi alt ernat if . BAB IV HAK , DAN KEWAJIBAN DAN PERANSERTA MASYARAKAT Bagian pertama Hak Pasal 22 1 Set iap orang mempunyai hak yang sama unt uk mengelola sumber daya al am secara lest ari, adil dan demokrat is. 2 Hak pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 mencakup upaya perlindungan, pengawet an dan pemanf aat an sumber df aya al am secara lest ari. 3 Set iap orang mempunyai hak unt uk memberi saran, pendapat dan at au t anggapan at as rencana t ersel enggaranya upaya konservasi sumber daya al am. 4 Set iap orang mempunyai hak unt uk memperoleh inf ormasi t ent ang upaya konservasi sumber daya al am. 5 Lembaga kaj ian lingkungan dan inst ansi t erkait waj ib menyampaikan masukan mengenai lingkungan dan konservasi sumber daya al am unt uk mencegah t erj adinya perusakan sumber daya al am. Pasal 23 1 Pemerint ah Daerah dapat memberikan hak kepada masyarakat unt uk melakukan kegiat an konservasi sumber daya al am sesuai dengan ket ent uan perundang- undangan yang berlaku. 2 Dalam melaksanakan kegiat an konservasi, masyarakat dapat melakukan kegiat an kerj asama dengan pihak-pihak yang diat ur lebih lanj ut dengan keput usan Gubernur berdasarkan masukan dari Bupat i Wal ikot a. Bagian kedua Kewaj iban Pasal 24 1 Dalam upaya konservasi sumber daya al am set iap orang berkewaj iban unt uk : a. melindungi dan mengawet kan sumber daya alam; b. memel ihara dan menj aga pemanf aat an sumber daya alam secara l est ari; c. mencegah dan menanggulangi sumber daya alam. 2 Set iap orang berkewaj iban memberikan inf ormasi yang benar dan akurat mengenai t erj adinya gangguan dan kerusakan sumber daya al am baik secara lisan at au pun t ert ulis. Bagian ketiga Peran Serta Masyarakat Pasal 25 Masyarakat l okal yang ada dalam dan at au sekit ar kawasan sumber daya lam dapat diberi priorit as unt uk berperan set a dalam kegiat an konservasi sumber daya al am. Pasal 26 1 Konservasi sumber daya al am dilakuakan oleh Pemerint ah Daerah besert a masyarakat . 2 Pemerint ah Daerah mendorong peran sert a masyarakat dal am upaya konservasi sumber daya alam mel alui bidang kegiat an secara berdaya dan berhasil guna. 3 Pelaksanaan peran sert a masyarakat sebagai mana dimaksud dalam ayat 2 diat ur lebih lanj ut dengan keput usan Gubernur.

BAB VI KEWENANGAN DAN KOORDINASI