93
Pedoman Pencacahan Survei Statistik Keuangan Daerah
2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
Pengeluaran pembiayaan daerah terdiri dari pembentukan dana cadangan, penyertaan modal investasi pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, pemberian
pinjaman daerah.
Rincian 2.1 Pembentukan Dana Cadangan
Adalah pengeluaran untuk membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus sepenuhnya
dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Rincian 2.2 Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah
Adalah pengeluaran daerah yang dialokasikan pada penyertaan modal investasi pemerintah daerah, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, permanen atau non permanen. Investasi ini dapat berupa deposito berjangka, pembelian Surat Utang Negara SUN, Sertifikat
Bank Indonesia SBI, Surat Perbendaharaan Negara SPN, Saham, penanaman modal pada BUMNBUMD, pembelian obligasi dan surat
utang jangka panjang.
Rincian 2.3 Pembayaran Pokok Utang
Adalah pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
Rincian 2.4 Pemberian Pinjaman Daerah
Adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk pemberian kepada pemerintah Pusat, pemerintah daerah, danatau pihak ketiga.
Rincian 2.5 Rincian ini digunakan untuk mengisikan pengeluaran pembiayaan
daerah yang belum tercakup pada rincian diatas. Isikan jenis pengeluaran pembiayaan daerah tersebut pada kolom 1 dan nilainya
pada kolom 2.
94
Pedoman Pencacahan Survei Statistik Keuangan Daerah
3. SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
Pos ini digunakan untuk mengetahui pembiayaan neto, yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan.
2.6.3. STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESANAGARI K3
Pembangunan desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di pedesaan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dengan
mengembangkan swadaya gotong-royong. Kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah
bersama-sama dengan
masyarakat yang
semakin menampakkan
sumbangannya, terutama dalam meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat di pedesaan.
Untuk mengetahui laju pembangunan di Desa diperlukan data mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa yang dapat memberikan gambaran
tentang kemampuannya dalam pembangunan. Sesuai dengan dasar pemikiran, data statistik diperlukan untuk penyusunan rencana yang lebih seksama sebagai landasan
kebijaksanaan serta penilaian hasil pembangunan, sehingga semua rangkaian kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan atau diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Pengumpulan data keuangan Pemerintah Desanagari menggunakan daftar K-3 yang dipergunakan bagi pencatatan data statistik keuangan menyangkut realisasi penerimaan dan
pengeluaran Pemerintah Desanagari, dengan rincian :
Rincian 1 PENDAPATAN DESA
Rincian 1.1 Pendapatan Asli Desa
Yaitu penerimaan dari berbagai usaha pemerintah desa untuk mengumpulkan dana guna keperluan desa, terutama dalam
membiayai kegiatan rutin dan pembangunan.
Rincian 1.1.1 Hasil Usaha DesaNagari
Yaitu penerimaan dari hasil pengusahaanpengelolaan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah desa.
95
Pedoman Pencacahan Survei Statistik Keuangan Daerah
Rincian 1.1.1.1 BKD Bank Desa Lumbung Desa, LPN
Yaitu penerimaan bersih dari hasil usaha perkreditan baik Bank Desa, Lumbung Desa maupun Lumbung Pitih Nagari.
Rincian 1.1.1.2 Lembaga Kredit DesaNagari Lainnya
Yaitu penerimaan bersih dari hasil usaha perkreditan diluar Bank Desa, Lumbung Desa maupun Lumbung Pitih Nagari
Rincian 1.1.1.3 Hasil Usaha DesaNagari Lainnya
Yaitu penerimaan bersih dari hasil usaha desa lainnya, seperti pengelolaan air minum, listrik, usaha perdagangan milik desa dan lain-
lain usaha desa
Rincian 1.1.2 Hasil Pengelolaan Kekayaan DesaNagari
Yaitu penerimaan bersih yang berasal dari kekayaan desa baik yang diusahakan sendiri maupun disewakandibagihasilkan.
Rincian 1.1.2.1 Hasil Pengelolaan Tanah Kas DesaNagari
Yaitu penerimaan bersih yang berasal dari tanah kas desa, baik yang diusahakan sendiri maupun disewakandibagihasilkan, antara lain
sawah, kebun, tambakempang dan lain-lain tanah kas desa, termasuk tanah bengkok sebagai upah dan gaji perangkat desa.
Rincian 1.1.2.1.1 Sawah
Yaitu penerimaan bersih yang berasal dari sawah, baik yang diusahakan sendiri maupun disewakandibagihasilkan.
Rincian 1.1.2.1.2 Perkebunan
Yaitu penerimaan bersih yang berasal dari perkebunan, baik yang diusahakan sendiri maupun dibagihasilkan.
Rincian 1.1.2.1.3 TambakEmpang
Yaitu penerimaan bersih yang berasal dari tambakempang, baik yang diusahakan sendiri maupun disewakandibagihasilkan.