Sistematika Penulisan Perancangan Model Berorientasi Objek

1. Studi Literatur Pada tahapan ini, penulis mempelajari teori dari berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal dan situs-situs internet yang berhubungan dengan judul tugas akhir. 2. Penelitian Lapangan field research Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari instansi melalui riset ke lapangan. 3. Penganalisisan dan perancang aplikasi Pada tahapan ini, akan dianalisis bagaimana suatu sistem yang sudah ada selama ini berjalan dan kemudian menuangkannya kedalam suatu rancangan aplikasi yang sesuai dengan tujuan penelitian serta merancang pemodelan suatu sistem jaringan sebagai media arus datanya. 4. Implementasi Sistem Penyusun kode program coding untuk sistem yang akan digunakan dari hasil analisis dan perancangan. 5. Pengujian Sistem Pengujian dilakukan untuk melihat apakah implementasi sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Jika ditemukan kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap sistem. 6. Penyusunan laporan dan dokumentasi Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan hasil analisis dan perancangan ke dalam format penulisan skripsi.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2: LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang berhubungan dengan perancangan aplikasi serta teori lainnya yang mendukung pembuatan aplikasi. Universitas Sumatera Utara BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini memaparkan mengenai analisis sistem dan perancangan perangkat lunak dengan pendekatan berorientasi objek yang sesuai dengan sistem yang sudah berjalan. BAB 4: IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN Bab ini menjelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibuat dengan menggunakan PHP dan Database Management System MySQL. Lalu dilakukan pengujian unuk mengetahui apakah sistem yang berjalan telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil analisis kerja pada bagian sebelumnya dan saran yang perlu diperhatikan berdasarkan keterbatasan yang ditentukan dan asumsi-asumsi yang dibuat selama pembuatan aplikasi ini. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang beberapa teori yang berhubungan dengan pembuatan skripsi yang menjadi landasan teori dalam pembahasan nantinya. Teori berisi definis-definisi maupun penjelasan dari alat-alat tools yang akan digunakan.

2.1 Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama Sutarman, 2009. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Jogiyanto, 2005. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, diantaranya menyebutkan sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan goal dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran objektif. Goal biasanya dihubungkan dengan lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Karakteristik Sistem

Dalam pengembangan suatu perangkat lunak khususnya pembuatan sistem, perlu adanya suatu pemahaman terhadap karakteristik yang akan dibuat nantinya. Sistem memiliki delapan karakteristik atau sifat-sifat tertentu untuk menggambarkannya, yaitu: 1. Komponen component Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemn-elemen sistem dapat berupa sesuatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas sistem boundary Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem environments Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung sistem interface Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Universitas Sumatera Utara 5. Masukan Input Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran output Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah process Suatu sistem dapat mempunyai satu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akutansi akan mengolah data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. 8. Sasaran objekctives atau tujuan goal Suatu sistem pasti mempunyai sasaran objective atau tujuan goal. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2 Perancangan Model Berorientasi Objek

Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan kombinasi struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Pengertian berorientasi objek berarti bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya. Universitas Sumatera Utara Munculnya ide object oriented ini berawal dari suatu bahasa pemrograman yang pertama kali menggunakan notasi objek object, yaitu bahasa simulasi, yang merupakan bahasa pemrograman untuk simulasi komputer. Untuk keperluan simulasi, dibutuhkan suatu model objek yang sesgungguhnya real object sebagai “object” software, artinya objek sesunggunya tersebut tidak terpecah dalam bentuk program dan data secara terpisah Segala sesuatunya pada umumnya berawal dari upaya pemahaman permasalahan secara tuntas analisis, perancangan perangkat lunak yang akan dikembangkan desain, baru kemudian dilanjutkan dengan implementasi penulisan hasil perancangan dengan bahasa pemrograman tertentu, dan diakhiri dengan pengujian testing, agar perangkat lunak benar- benar sesuai kebutuhan dan harapan pengguna Nugroho, 2009. Kelebihan dari object-oriented ini adalah reusbability, yang membuat software cukup general dan tidak hanya berlaku pada object-object yang ada, tetapi juga dapat berlaku pada object-object yang ditambahkan kemudian; dan extensibility , yang memudahkan pemakai untuk menambah operasi-operasi baru pada object sesuai dengan perkembangan Sutedjo, 2002. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan. Sasaran model sesunggunya adalah abstraksi dari segala sesuatu yang ada pada dunia nyata. Adapun tujuan pemodelan dalam kerangka pengembangan sistemperangkat lunak aplikasi adalah sebagai suatu sarana visualisasi dan komunikasi, sebagai sarana dokumentasi yang bermanfaat untuk menelaah prilaku sistem secara seksama dan bermanfaat untuk menguji testing sistem yang telah dikembangkan.

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak