adalah stapilokokus aures 77.7 dan streptokokus β hemolitikus 18.5 . Afaf.
2004 Kurein, M. et al pada penelitian tahun 2003 di Tamildanu, India. melakukan fine
needle aspiration pada 30 orang penderita tonsilitis kronis mendapatkan bakteri terbanyak adalah streptokokus sp 42.3. Kurein . 2003
2.8.3. Gejala dan Tanda Klinis
Gejala yang sering terjadi pada penderita tonsilitis adalah adanya rasa sakit menelan, demam, rasa mengganjal di tenggorokan, sakit pada telinga , napas berbau,
snoring Dhingra 2007. Brodsky , 2006 .
2.8. 4 Penatalaksanaan
a. Obat - obatan
Tonsilitis dapat ditatalaksana dengan menjaga kesehatan mulut dan pemberian antibiotika yang mengandung anti beta – laktamase seperti amoksisilin – asam klavulanat
atau klindamisin selama 3 sampai 6 minggu. Brodsky , 2006.
b. Tonsilektomi
Beberapa indikasi tonsilektomi yaitu
b.1 Absolut.
Universitas Sumatera Utara
b.1.a Serangan tonsilitis lebih 3 kali setahun atau 5 kali serangan
dalam setahun.
b.Abses peritonsil.
c.Hipertrofi tonsil yang dapat menyebabkan gangguan bicara,
gangguan menelan dan sleep apnoe.
d.Hipertrofi tonsil yang dicurigai suatu keganasan.
b.2..Relatif.
a. Tonsilitis yang berulang .
b. Tonsilitis yang menyebabkan napas berbau.
c. Tonsilitis yang menyebabkan sumber infeksi lain. Dingra .2007
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Deskriftive comparative
3.2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di SMF THT – KL RSUP H. Adam Malik Medan, Pengambilan sampel dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak IKA RSUP. H. Adam Malik Medan.
Pemeriksaan bakteriologi dilakukan di SMF Mikrobiologi RSUP. H Adam Malik Medan.
Penelitian dilakukan mulai Februari 2010 sampai Februari 2011
3.3. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh penderita GNA yang berobat ke poliklinik anak dan ruang rawat inap SMF IKA RSUP H. Adam Malik Medan. Kontrol diambil dari penderita
yang tidak mengeluhkan gangguan pada tonsil dan tenggorokan yang bersedia ikut dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah semua populasi penderita GNA yang datang berobat ke poliklinik dan rawat inap Ilmu Kesehatan Anak sejak bulan Februari 2010 sampai
Februari 2011, berdasarkan anamnesis gejala klinis dan laboratorium. Sampel kontrol diambil sebanyak jumlah kasus yaitu 27 orang yang tidak menderita gangguan pada tonsil
dan tenggorokan yang bersedia ikut dalam penelitian.
3.3.3. Keriteria inklusi dan ekslusi
a. Kriteria Inklusi a. Seluruh anak umur 2 – 15 tahun penderita GNA yang berobat di
poliklinik dan rawat inap bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP. H Adam Malik Medan.
b.Kriteria Ekslusi b.
Tidak bersedia ikut serta dalam penelitian .
3.3.4. Tehnik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitian adalah secara non probability Sampling yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria dimasukkan kedalam penelitian dalam kurun waktu Februari
2010 sampai Februari 2011 Sastroasmoro, 1995
Universitas Sumatera Utara
3.4. Variabel Penelitian
3.4.1. Definisi Operasional Variabel
a. Glomerulonefritis adalah radang pada glomerulus ginjal. Hal ini merupakan
suatu terminologi umum yang menggambarkan adanya inflamasi pada glomerulus, ditandai oleh proliferasi sel –sel glomerulus akibat proses
imunologi.
b. Anti Streptolisin titer O ASTO adalah reaksi antibodi yang dihasilkan
untuk melawan antigen yang dihasilkan oleh bakteri Streptokokus. Nilai normal ASTO pada anak 6 bulan – 2 tahun 50 Todd unit ml, 2 – 4 tahun 160
Todd unit ml, 5 – 12 tahun adalah 170 Todd unit ml dan dewasa 160 Todd unit ml. Titer ASTO akan meningkat pada 75 – 80 kasus GNAPS.
Anti streptolisin titer O merupakan tes darah yang dilakukan untuk mengukur antibodi terhadap streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri
streptokokus c.
Tonsilitis adalah radang pada tonsila palatina yang dapat disertai radang pada faring, dapat disebabkan infeksi bakteri dan virus.
d. Streptokokus
β hemolitikus merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit GNA .
e. Umur dihitung dalam tahun menurut ulang tahun terakhir, perhitungannya
berdasarkan kalender masehi
Universitas Sumatera Utara
f. Jenis kelamin yaitu laki- laki dan perempuan.
g. Grade tonsil adalah tingkat pembesaran tonsil menurut Linda Brodsky
yaitu terdiri dari 4 tingkat’ . Grade 0 yaitu tonsil masih berada di dalam fossa tonsil.
Grade 1 yaitu tonsil membesar dibawah 25 Grade 2 yaitu tonsil membesar lebih dari 25 tetapi kurang dari 50
Grade 3 yaitu tonsil membesar lebih dari 50 tetapi kurang dari 75 Grade 4 yaitu tonsil membesar lebih dari 75 . Brodsky L, 2006
Gambar 4, Ukuran tonsil, dikutip dari pustaka no 5
Universitas Sumatera Utara
3.5. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hapusan tonsil dan aspirasi biopsi massa tonsil yang diambil dari penderita. Bahan tersebut diperiksa untuk
mengetahui jenis bakteri yang dilakukan dengan pembiakan bakteri dan dilakukan uji kepekaan.
3.6. Instrumen dan Cara Kerja Penelitian
Penelitian ini membutuhkan beberapa bahan, reagent serta peralatan sebagai berikut:
1. Lampu kepala merek Reister 2.
Otoskop merek
Heine mini 200 3. Spatel lidah tipe Bruenning merek Renz
4. Spekulum telinga tipe Hartmann 5. Spekulum hidung tipe Hartmann
6. Cultur Swab Plus Becton and Dickenton Single Applicator 7 . Medium agar darah
8. Jarum suntik steril 10 cc merek Terumo. 9. Xylocain spray 10 buatan Astra Zeneca
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Pemeriksaan Usapan Tenggorokan Pemeriksaan aspirasi tonsil
Penderita yang datang berobat ke polikilinik anak atau rawat inap IKA RSUP H Adam Malik Medan, dilakukan pemeriksaan dan ditegakkan diagnosa sebagai
glomerulonefritis akut dan dilakukan pemeriksaan usapan tenggorokan . Dengan memakai Culture Swab Plus Becton and Dickenton Single Aplicator Steril. sebagai
transport media kultur swab, diusapkan pada permukaan tonsil, dilakukan hati – hati agar tidak mengenai lidah dan dinding faring. Kemudian ditanamkan ke dalam medium
agar darah yang telah disediakan, dan diberi tanda sesuai dengan data pasien. Lalu dilakukan aspirasi tonsil dengan memakai anastesi xylocain spray 10 dan spuit 10 cc.
Penyemprotan anastesi lokal xylocain 10 dilakukan pada daerah tengah tonsil lalu dibiarkan selama 15 menit, kemudian dilakukan aspirasi dengan spuit 10 cc, kontrol
perdarahan. Medium dan aspirat tersebut dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk
dibiakkan dan dilakukan test sensifiti.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Kerangka Kerja
GNA Non GNA
ASTO
Tonsil
Swab tonsil dan Aspirasi tonsil
Kultur dan test sensitifitas
Hasil
Analisa data
Universitas Sumatera Utara
3.8. Kerangka Konsep
TONSIL
Bakteri penyebab
Streptokokus β hemolitikus Non Streptokokus β hemolitikus
Eksotoxin
Tonsilitis Tonsilitis
Enzim streptolisin
Reaksi imun komplek Penumpukan Ig A pada mesengiun ginjal
Ginjal Ginjal
Glomerulonefritis akut Glomerulonefritis akut
Universitas Sumatera Utara
3.9. Analisa Data