perusahaan yang go public melakukan manajemen laba untuk memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnya.
6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada
investor sehingga laba perlu disajikan agar investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.
2.1.6 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan isu penting dalam teori keagenan sejak dipublikasikan oleh Jensen dan Meckling 1976 yang menyatakan bahwa
semakin besar proporsi kepemilikan manajemen dalam suatu perusahaan maka manajemen akan berupaya lebih giat untuk memenuhi kepentingan pemegang
saham yang juga adalah dirinya sendiri. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku
oportunistik manajer akan meningkat. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan
antara pemegang saham luar dengan manajemen Jansen dan Meckling, 1976. Sehingga permasalahan keagenen diasumsikan akan hilang apabila seorang
manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik.
2.1.7 Komposisi Anggota Dewan Komisaris
Komposisi anggota dewan komisaris memegang peranan penting dalam implementasi good corporate governance karena merupakan inti dari good
corporate governance yang bertugas untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan. Untuk menjamin pelaksanaan good corporate governance diperlukan
Universitas Sumatera Utara
anggota dewan komisaris yang memiliki integritas, kemampuan tidak cacat hukum dan tidak memiliki hubungan bisnis ataupun hubungan lainnya dengan
pemegang saham pengendali mayoritas baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewan komisaris seringkali dianggap tidak memberikan manfaat, hal
ini dapat dilihat dalam fakta bahwa banyak amggota dewan komisaris tidak memiliki kemampuan dan tidak dapat menunjukkan independensinya.
2.1.8 Komite Audit.
Sesuai dengan Kep. 29PM2004, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan
perusahaan. Keberadaaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian
perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antar pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajeman dalam
menangani masalah pengendalian. Berdasarkan surat edaran BEJ, SE- 008BEJ12-2001, keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga
orang termasuk ketua komite audit. Anggota komite ini yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite yang berasal dari komisaris
tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen
harus berasal dari pihak eksternal yang independen. Dalam Kep-29PM2004, mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain :
Universitas Sumatera Utara
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan
lainnya. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
c. Melakukan penelaaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh auditor internal.
d. Melaporkan kepada komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanan manajeman resiko oleh direksi.
e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten.
f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan.
2.1.9 Kualitas Audit dari Ukuran Kantor Akuntan Publik