Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,

UKURANPERUSAHAAN, LEVERAGE DAN

PROFITABILITASTERHADAP INTEGRITAS LAPORAN

KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010-2012.

Oleh:

Nama : Cut Alin Safila

Nim : 110503280

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2012 adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabilakemudian hariditemukan adanyakecurangan dan

plagiatdalamskripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 2015

Yang membuat pernyataan

CUT ALIN SAFILA NIM : 110503280


(3)

ABSTRAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS

TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2010-2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate governance yang diproksi melalui kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitablitas terhadap integritas laporan keuangan. Jenis pemelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian adalah 77 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. Dari 77 perusahaan manufaktur diperoleh 46 perusahaan sebagai sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder.

Penelitian ini menganalisis hubungan anatara kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan. Metode statistik yang digunakan dalam penelitin ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial dan profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan variabel ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh secara positif tetapi signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Secara simultan, menunjukkan bahwa secara bersama-sama variable keoemilikan manajerial, ukuran perusahaan , leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Kata kunci: Rasio keuangan, Kepemilikan manajerial, Ukuran perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Integritas Laporan Keuangan


(4)

ABSTRACK

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE, COMPANY SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY ON THE INTEGRITY

OF COMPANY’S FINANCIAL STATEMENT ON MANUFACTURING COMPANIES REGISTED

ON INDONESIA’S STOCK EXCHANGE 201-0-2012 PERIODE.

The purpose of this study was to determine the effect of good coporate governance by managerial ownership, company size, leverage, and profitability for the integrity of financial statements. This research is a quantitative research with a study population by 77 companies listed on the Stock Exchange in 2010-2012. Sample selection was done by using purposive sampling. From 77 manufacturing companies acquired 46 companies sampled. The data used is secondary data.

This study analyzed the relationship between managerial ownership, company sie, leverage and profitabiliry for the integrity of the financial statements. Statistical methods used in this research is descriptive quantitative by using multiple regression method, the classical assumption test, and hypothesis testing.

The result of this study shows that partially managerial ownership and profitability have a significant and positive effect on the integrity of financial statements. While the variable of the company size and leverage, partially don’t have a positive effect but shows a significant effect on the integrity of financial statements. Simultaneously, shows that variable managerial ownership, company size, leverage, and profitability jointly have a positive and significant impact on the integrity of financial statements at companies listed on the Stock Exchange in 2010-2012.

Key word : financial ratio, managerial ownership, company size, leverage profitability and the integrity of financial statements.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi yang berjudul “PENGARUH

GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN,

LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012”. Penulis telah banyak

menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

dan bim bingan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

2. Bapak Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua

Departemen Akuntansi dan Drs. Hotmal Jafar, ,,, Ak selaku sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M,Si, Ak selaku Ketua Prodi Studi S-1

Akuntansi dan Dra. Mutia Ismail, MM selaku Sekretaris Program

Studi S-1 Akuntansi Fakulltas Ekonomi dan Bisnis USU.

4. Ibu Nurzaimah, MM, Ak selaku dosn pembimbing penulis, yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan

masukan-masukan yang bermanfaat dalam menghadapi masa depan


(6)

5. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, MSi selaku dosen

pembaca/penilai Yng telah memberikan masukan dan saran untuk

kesempurnaan skripsi ini.

6. Teristimewa untuk kedua orang tua tecinta ayahanda H.T.Tarmizi

Mahmud, dan ibunda saya Hj. Murniati Ahmad serta kakak dan adik

penulis Cut Nadya Wulandari dan T.Nuzul Akbar yang senantiasa

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis sejak memulai

perkuliahan hingga skripsi ini terselesaikan. Dan kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dikarenakan adanya

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena itu penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal yang

kurang berkenan di hati pembaca. Kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi sempurnanya skripsi ini di masa yang akan dating.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan tugas akhir ini dapat memberikan

manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.

Medan, 2015 Penulis,

Cut alin safila Nim : 110503280


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT………. ... ii

KATA PENGANTAR ……….. . iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR. ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1. Tujuan Penelitian... 8

1.3.2. Manfaat Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 10

2.1. Tinjauan Pustaka... 10

2.1.1. Teori Agency... 10

2.1.2. Good Corporate Governance... 11

2.1.3. Laporan Keuangan dan Jenis Laporan Keuangan… 13 2.1.4. Syarat dan Tujuan Laporan Keuangan... 15

2.1.5. Keterbatasan Laporan Keuangan... 19

2.1.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi integritas Laporan Keuangan... 22

2.1.7. Rasio Keuangan dan Jenis Rasio Keuangan... 27

2.1.8. Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan... 29

2.1.9. Ukuran Perusahaan... 31

2.1.10. Rasio Leverage (Solvabilitas)... 32


(8)

2.2. Penelitian Terdahulu... 35

2.3. Kerangka Konseptual... 37

2.4. Hipotesis Penelitian... 39

BAB III METODE PENELITIAN………. ... 41

3.1. Jenis Penelitian... 41

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 41

3.3. Definisi Operasional... 41

3.4. Skala Pengukuran Variabel... . 43

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian... . 43

3.5.1. Populasi... 43

3.5.2. Sampel... 44

3.6. Jenis Data... 47

3.7. Metode Pengumpulan Data…... 48

3.8. Teknik Analisis Data... 48

3.8.1. Regresi Linear Berganda…... 48

3.8.2. Uji Asumsi Klasik…... 49

3.8.2.1. Uji Normalitas... 49

3.8.2.2. Uji Multikolinieritas... 49

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas... 50

3.8.2.4. Uji Autokorelasi... 50

3.8.3. Uji Hipotesis... 51

3.8.3.1. Uji-t (Uji Parsial)... 51

3.8.3.2. Uji F (Uji Simultan)... 52

3.8.3.3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 54

4.1. Analisis Statistik Deskriptif... 54 4.2. Deskripsi Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2010-2012... 56


(9)

4.2.1. Uji Asumsi Klasik... 56

4.2.1.1. Uji Normalitas... 56

4.2.1.2. Uji Multikolinieritas... 58

4.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas... 59

4.2.1.4. Uji Autokorelasi... 60

4.2.2. Uji Hipotesis... 60

4.2.2.1. Uji Parsial (Uji-t)... 60

4.2.2.2. Uji Simultan (uji-F)... 62

4.2.2.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)... 63

4.2.3. Regresi Linear Berganda... 64

4.3. Pembahasan... 67

4.3.1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial (X1) terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Y)... 67

4.3.2. Pengaruh Ukuran perusahaan (X2) terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Y)... 68

4.3.3. Pengaruh Leverage (X3) terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur (Y)... 69

4.3.4. Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan manufaktur (Y)... 70

4.3.5. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan manufaktur...71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 73

5.1. Kesimpulan...73

5.2. Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA... .. 76


(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu 35

3.1. Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI

Tahun 2010-2012 45

3.2. Koefisien Determinasi 53

4.1. Statistik Deskriptif dari Kepemilikan, Ukuran, DER, ROE, OPM 54

4.2. Hasil Uji Multikolinieritas 58

4.3. Hasil Uji Autokorelasi 60

4.4. Hasil Uji Parsial (uji t) 61

4.5. Hasil Uji Simultan (uji F) 63

4.6. Hasil Determinasi (R2) 64


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual 37

4.1. Hasil uji Normalitas 57


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman

1. Perusahaan yang memenuhi ketiga kriteria sampel 78

2. Pengumpulan data penelitian 81


(13)

ABSTRAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS

TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2010-2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good corporate governance yang diproksi melalui kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitablitas terhadap integritas laporan keuangan. Jenis pemelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian adalah 77 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. Dari 77 perusahaan manufaktur diperoleh 46 perusahaan sebagai sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder.

Penelitian ini menganalisis hubungan anatara kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan. Metode statistik yang digunakan dalam penelitin ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial dan profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan variabel ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh secara positif tetapi signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Secara simultan, menunjukkan bahwa secara bersama-sama variable keoemilikan manajerial, ukuran perusahaan , leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

Kata kunci: Rasio keuangan, Kepemilikan manajerial, Ukuran perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Integritas Laporan Keuangan


(14)

ABSTRACK

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE, COMPANY SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY ON THE INTEGRITY

OF COMPANY’S FINANCIAL STATEMENT ON MANUFACTURING COMPANIES REGISTED

ON INDONESIA’S STOCK EXCHANGE 201-0-2012 PERIODE.

The purpose of this study was to determine the effect of good coporate governance by managerial ownership, company size, leverage, and profitability for the integrity of financial statements. This research is a quantitative research with a study population by 77 companies listed on the Stock Exchange in 2010-2012. Sample selection was done by using purposive sampling. From 77 manufacturing companies acquired 46 companies sampled. The data used is secondary data.

This study analyzed the relationship between managerial ownership, company sie, leverage and profitabiliry for the integrity of the financial statements. Statistical methods used in this research is descriptive quantitative by using multiple regression method, the classical assumption test, and hypothesis testing.

The result of this study shows that partially managerial ownership and profitability have a significant and positive effect on the integrity of financial statements. While the variable of the company size and leverage, partially don’t have a positive effect but shows a significant effect on the integrity of financial statements. Simultaneously, shows that variable managerial ownership, company size, leverage, and profitability jointly have a positive and significant impact on the integrity of financial statements at companies listed on the Stock Exchange in 2010-2012.

Key word : financial ratio, managerial ownership, company size, leverage profitability and the integrity of financial statements.


(15)

]BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPenelitian

Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disajikan oleh

manajemen sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik atau pemegang saham

atas kepercayaan yang diberikan atas pengelolaan aset perusahaan. Sementara itu,

para pengguna laporan keuangan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda

dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai sehingga hal ini menjadi bagian yang

penting untuk mengambil keputusan yang sifatnya strategis untuk kepentingan di

masa mendatang. Informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen haruslah

memperhatikan ketentuan yang berlaku umum dan dapat diterima oleh pengguna

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan keuangan perusahaan dan

memprioritaskan adanya integritas laporan keuangan.

Oktadella dan Zulaikha (2012), mendefinisikan integritas laporan

keuangan sebagai berikut: “Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana

laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur.”

Ukuran integritas laporan keuangan secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasilaporan keuangan

yang biasanya diukur dengan manajemen laba. Dalam meningkatkan kualitas

laporan keuangan, sistem corporategovernance itu sendiri memerlukan


(16)

Corporate governance merupakan sistem yang mengatur hubungan antara

dewan komisaris, direksi, dan manajemen agar tercipta keseimbangan dalam

pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan

CorporateGovernance dengan baik seharusnya sudah memenuhi prinsip-prinsip

GoodCorporate Governance (GCG) yaitu fairness, transparancy, accountability,

danresponsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan

prinsip-prinsip GoodCorporate Governance (GCG) tersebut secara konsisten terbukti

dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Pemahaman teori keagenan mengenai mekanisme kepemilikan manajerial

dan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda-beda

dan belum dapat disimpulkan, tetapi pada umumnya terkonsentrasi pada dua

ekstrim hasil yang berbeda. Dasar pemikiran pertama menjelaskan bahwa dengan

mekanisme kepemilikan manajerial dapat mengurangi permasalahan keagenan

dengan menyelaraskan kepentingan pemilik dengan pengelola. Pengelola diberi

hak ikut memiliki perusahaan dengan harapan akan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Dasar pemikiran kedua menunjukkan bahwa mekanisme manajerial

dapat menimbulkan biaya. Pengelola atau manajer yang memiliki wewenang

keputusan yang penuh dapat menolak beberapa proyek yang menguntungkan

akan, karena mereka dievaluasi lebih berdasar total risiko.

Laporan keuangan merupakan catatan informasi perusahaan yang berisi

data atau informasi keuangan sebuah perusahaan pada periode tertentu. Informasi

yang disajikan pada laporan keuangan haruslah mengungkapkan fakta yang


(17)

berkualitas haruslah mampu menyediakan informasi yang relavan, handal, akurat

dan dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi

maupun strategis bagi para penggunanya baik internal maupun eksternal.

Informasi yang disajikan pada laporan keuangan juga harus memiliki kriteria

andal (reliable).Struktur organisasi yang terdapat di perusahaan lazimnya

merupakan konsep yang dibuat dengan tujuan guna meningkatkan kinerja

perusahaan melalui pengawasan yang dilakukan secara berkala terhadap kinerja

usaha dan menjamin akuntabilitas kerja manajemen. Stuktur organisasi

perusahaan sebaiknya memiliki komite audit yang dapat membantu dewan

komisaris dan dewan direksi dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung

jawab. Salah satu prinsip dari penerapan Good Corporate Governance yakni

adalah akuntabilitas. Akuntabilitas suatu organisasi dapat dilihat kelengkapan

laporan keuangan serta susunan laporan keuangan,apakah laporan keuangan

tersebut telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan.

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntanilitas

pengelolaan keuangan perusahaan adalah penyampaian laporan

pertanggungjawaban keuangan yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun

mengikuti standar yang telah diterima secara umum. Adanya pertanggungjawaban

dalambentuk laporan keuangan, maka auditor saat ini mempunyai basis yang

baku, handal dan komprehensif dalam melakukan tugas pemeriksaan keuangan

dan audit laporan keuangaan.

Lazimnya pada era globalisasi ini, manipulasi akuntansi mungkin dapat


(18)

perusahaanyang mempunyai tujuan tertentu ingin dicapai. Skandal manipulsi

melibatkan beberapa perusahaan besar yang dahulunya mempunyai kualitas audit

yang tinggi di Amerika serika seperti Enron, Tyco, Global Crossing dan

Worldcom.Dalam kasus manipulasi tersebut, terbukti adanya keterlibatan

pihak-pihak dalam, seperti Chief Executive Officer (CEO), komisaris, komite audit,

internal auditor, dalam melakukan kecurangan akuntansi. Hal ini menurunkan

tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan ditandai dengan

turunnya harga saham perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

(BEI)

Penyajian laba dalam laporn keuangan tidak menunjukkan kondisi

ekonomi perusahaan yang sebenarnya sehingga laba yang diharapkan dapat

memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi

diragukan kualitasnya. Selain itu informasi laba juga membantu pemilik atau

pihak lain dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang.

Informasi yang disajikan pada laporan keuangan harus berguna bagi para

pengguna yang berkepentingan dengan perusahaan seperti kreditor, investor, dan

pemilik, suplier dan pemerintah yang mempunyai tujuan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan investasi atau kredit yang rasional.

Integritas laporan keungan lazimnya merupakan suatu nilai laporan

keuangan yang disajikan berdasarkan informasi yang benar dan jujur. Sementara

itu, untuk mengukur integritas informasi laporan keuangan suatu perusahaan,

Standar Akuntansi Keuangan menetapkan karakteristik kualitatif yang harus


(19)

keputusan yang sifatnya strategis di masa mendatang. Informasi akuntansi yang

lazimnya tidak mempunyai reability menyebabkan jatuhnya

perusahaan-perusahaan raksasa dunia pada awal tahun 2000an akibat dari skandal kasus-kasus

hukum yang memanipulasi akuntansi dan melibatkan perusahaan besar, karena

melakukan tindakan earnings management dan memunculkan beberapa kasus

skandal pelaporan akuntansi yang secara luas. Dalam meningkatkan kualitas

laporan keuangan, sistem corporate governance itu sendiri memerlukan

pengawasan pemengang saham dan tanggung jawab manajemen.

Selain dari pihak perusahaan, auditor eksternal juga harus turut

bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus-kasus menipulasi akuntansi

seperti ini. Posisi akutan publik sebagai pihak independen yang memberikan opini

kewajaran terhadap masyarakat juga mulai banyak dipertanyakan apalagi setelah

didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum terhadap kantor

akuntan. Padahal profesi akuntan mempunya peranan penting dalam penyediaan

informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, investor, kreditur, pemegang

saham, karyawan debitur juga bagi mayarakat dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

Ukuran perusahaan adalah salah satu variabel yang paling sering

digunakan dalam berbagai literatur untuk menjelaskan luas tingkat pengungkapan

yang dilakukan oleh perusahaan.banyak peneliti terlebih dahulu yang

menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel untuk menguji pengaruhnya

dengan integritas laporan keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran


(20)

keuangan. Leverage suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan

jumlah aktiva (total asset) disatu pihak dengan jumlah hutang (baik jangka

pendek maupun jangka panjang) di pihak lain. Rasio leverage dibagi menjadi dua,

yaitu: rasio hutang (debt ratio) dan rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity

ratio). Rasio hutang (debt ratio) mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai

oleh kreditur perusahaan. Rasio hutang (debt ratio) terhadap aktiva mengukur

presentase dana yang disediakan oleh kreditur. Sedangkan rasio hutang terhadap

ekuitas (debt to equity ratio), DER mengukur perbandingan antara hutang jangka

panjang dengan modal pemegang saham perusahaan. Semakin rendah DER, maka

semakin tinggi dana yang disediakan oleh pemegang saham.

Faktor profitabilitas perusahaan juga berpengaruh terhadap integritas

laporan keuangan, semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba dan semakin baik kinerja perusahaannya. Dengan laba yang tinggi

perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan, dan

mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat. Dengan demikian semakin tinggi

profitabilitas perusahaan maka semakin luas tingkat integritas laporan

keuangannya. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan dalam kegiatan operasional perusahaan selama satu periode

akuntansi.

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Good Corporate


(21)

Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2010-2012”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang

menjadi permasalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh parsial dan signifikan

terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di

BEI tahun 2010-2012 ?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh parsial dan signifikan terhadap

integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun

2010-2012 ?

3. Apakah leverage berpengaruh parsial dan signifikan terhadap integritas

laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun

2010-2012 ?

4. Apakah profitabilitas berpengaruh parsial dan signifikan terhadap

integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun

2010-2012 ?

5. Apakah kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan

profitabilitas berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap

integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun


(22)

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan kepemilikan

manajerial terhadap integritas laporan keuangan perusahaan

manufaktur terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan ukuran

perusahaan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan

manufaktur terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan leverage

terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar

di BEI tahun 2010-2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan profitabilitas

terhadap integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar

di BEI tahun 2010-2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, ukuran

perusahaan, leverage dan profitabilitas berpengaruh secara

bersama-sama dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan


(23)

1.3.2. Manfaat Penelitian

Diharapkan penellitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemakai laporan

keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam memahami

kepemilikan manajerial , ukuran perusahaan, profitabilitas, dan

leverage terkait dengan laporan keuangan sehingga dapat

meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

pengetahuan serta bukti empiris mengenai karakterisitik

elemen-elemen pengaruh good corporate gocernance bagi para akademis

maupun praktisi. Serta diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori akuntansi terutama berkaitan dengan konsep

konservatisme tekait dengan intgeritas laporan keuangan.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memperkarya wawasan dan perspektif

bagi investor dan calon investor, untuk mengurangi asimetri informasi

antara perusahaan dan investor, memberikan informasi mengenai

kualitas keungan perusahaan sesungguhnya sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

4. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency

Teori keagenan merupakan sebuah teori yang berkaitan denganhubungan

principal dengan agent.Teori keagenan ini membuat sebuah modelmengenai suatu

hubungan kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik(principal). Principal

mendelegasikan suatu tanggung jawab pengambilankeputusan kepada manajer

(agent) sesuai dengan kontrak kerja.

Tugas,wewenang, hak dan tanggung jawab agent dan principal diatur

dalam kontrakkerja yang didepakati bersama.Dalam kontrak, prinsipal

mendelegasikan wewenang kepada agen untuk membuat keputusan, tetapi tidak

ada jaminan bahwa agen akan memaksimalkan kepentingan prinsipal. Teori

akuntansi positif didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara

manajer dengan kelompok lain. Dengan demikian teori akuntansi positif

menggunakan asumsi sebagai berikut : Manajer, investor, kreditor, dan individu

lain bersikap rasional dan berusaha memaksimumkan kepuasan.

Manajer memiliki kebebasan untuk memilih metode akuntansi yang

memaksimumkan kepuasan mereka atau mengubah kebijakan produksi, investasi

dan pendanaan perusahaan untuk memaksimumkan kepuasaan mereka. Manajer

mengambil tindakan yang memaksimumkan nilai perusahaan.Melalui laporan


(25)

(pihak pemegang saham) dapat mengukur, menilai dan sekaligus mengawasi

kinerja agen sampai sejauh mana agen telah bertindak untuk memaksimalkan

kesejahteraan prinsipal.

Teori keagenan mulai berlaku ketika terjadi hubungan kontraktual

antarapemilik modal (principal) dan agent.Principal yang tidak mampu

mengelolaperusahaannya sendiri menyerahkan tanggung jawab operasional

perusahaannyakepada agent sesuai dengan kontrak kerja.Pihak manajemen

sebagai agentbertanggung jawab secara moral dan professional menjalankan

perusahaan sebaikmungkin untuk mengoptimalkan operasi dan laba perusahaan.

Sebagaiimbalannya, manajer sebagai agen akan memperoleh kompensasi sesuai

dengankontrak yang ada. Sementara pihak principal melakukan kontrol terhadap

kinerjaagen untuk memastikan modal yang dimiliki dikelola dengan baik.

Motifnya tentu

saja agar modal yang telah ditanam berkembang dengan optimal.

2.1.2. Good Corporate Governance

Terdapat banyak definisi tentang Corporate Governance (tata

kelolaperusahaan).Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

CorporateGovernance didefinisikan sebagai seperangkat peraturan yang

mengaturhubungan antara pemegang saham, pengelola saham, kreditor,

pemerintah,karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

yangberkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka untuk menggatur

danmengendalikan perusahaan.Corporate governance merupakan salah satu


(26)

sekumpulan hubungan antara pihak direksi perusuhaan, komisaris, pemegang

saham, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Corporate

governance mensyaratkan adanya struktur perusahaan, perangkat untuk mencapai

tujuan, dan pengawasan atas kinerja. Good corporate governance seharusnya

dapat merangsang Komisaris dan Direksi dalam usahanya mencapai tujauan yang

merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang saham, dan memfasilitasi

pengawasan yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan

sumber daya yang dimiliki secara lebih efisien.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (dalam Bukhori, 2012)

mendefenisikan Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur

yangdigunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah

padaperusahaan secara berkesinambungan dalan jangka panjang bagi

pemegangsaham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakehonders

lainnya,berlandaskan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku.

Good Corporate Governance me-rupakan suatu cara untuk menjamin

bahwa manajemen bertindak yang tebaik untuk ke-pentingan stakeholder.

Pelaksanaan Good Corporate Governance menuntut adanya perlindungan yang

kuat terhadap hak-hak pe-megang saham minoritas. Prinsip-prinsip atau pedoman

pelaksanaan Corporate Gover-nance menunjukkan adanya per-lindungan

tersebut. Good Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk men-ciptakan nilai tambah (value


(27)

Perusahaan yang telah menerapkan Corporate Governance dengan baik

seharus-nya sudah memenuhi prinsip - prinsip Good Corporate Governance

(GCG) yaitu fair-ness, transparancy, accountability, dan res-ponsibility. Keempat

komponen tersebut penting karena penerapan prinsip - prinsip GCG tersebut

secara konsisten terbukti dapat meningkatkan integritas laporan keuangan

(Beasley dalam Citra, 2013).Mekanisme Good corporate gover-nance merupakan

suatu aturan main, pro-sedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang

mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol/pengawasan

ter-hadap keputusan tersebut. Mekanisme gover-nance diarahkan untuk menjamin

dan me-ngawasi berjalannya sistem governance da-lam sebuah organisasi.

2.1.3. Laporan Keuangan dan Jenis Laporan Keuangan

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan baik skala menengah

maupun besar lazimnya setiap periode akuntansi menyajikan laporan keuangan

sebagai media penyampaian atas transaksi keuangan yang terjadi selama satu

periode akuntansi baik bulanan maupun tahunan. Sementara itu, laporan

keuangan merupakan hasil akhir dari siklus akuntansi yang dapat memberikan

gambaran informasi keuangan tentang aktivitas keuangan perusahaan yang secara

periodik disusun oleh manajemen sehingga dapat diketahui apakah terjadi

perubahan yang signifikan. Selain itu, laporan keuangan mempunyai sifat

historikal yaitu memuat angka – angka tentang kinerja dan kondisi keuangan

perusahaan di masa lalu. Laporan keuangan berperan penting terutama bagi pihak


(28)

meskipun para pengguna laporan keuangan mempunyai kepentingan yang

berbeda-beda baik internal maupun eksternal.

Kamaludin dan Indriani (2012:34), “Laporan keuangan adalah hasil akhir

dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi

keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”.Sementara itu,

menurut Fahmi (2012:21), “laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi

tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.

Harahap (2013:105), “Laporan keuangan (financial statement) adalah

suatu daftar yang disusun dengan berpedoman pada prinsip dan kaidah tertentu

dengan tujuan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi para pengguna

laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomis”.

Berdasarkan pengertian laporan keuangan dari beberapa ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah daftar yang berisi tentang hasil

akhir dari kegiatan proses pencatatan atas transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun (bulanan atau tahunan) sehingga mampu memberikan gambaran informasi

keuangan yang terjadi di periode tersebut dengan tujuan dapat digunakan sebagai

pedoman pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan keuangan yang

sifatnya strategis terkait dengan tujuan perolehan laba usaha.

Kebutuhan atas laporan keuangan menjadi salah satu hal penting yang

tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan usaha oleh para pihak yang berkepentingan

dengan perusahaan.Oleh sebab itu, manajemen sudah seharusnya memperhatikan


(29)

agar dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna laporan keuangan.Sementara

itu, laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen lazimnya terdiri dari

beberapa laporan yang disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

berlaku dan diterima secara umum.

Sementara itu menurut Fahmi (2012:22), sebuah laporan keuangan pada

umumnya terdiri dari :

1. Laporan neraca 2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal 4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen

haruslah lengkap, handal, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada

pemilik atau pemegang saham dengan tujuan agar dapat memberikan keuntungan

bagi kemajuan perusahaan.Namun demikian, tidak semua perusahaan menyajikan

laporan keuangan setiap periodenya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

yang berlaku sehingga ini lazimnya disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan

yang ingin dicapai oleh manajemen.

2.1.4. Syarat dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi salah satu sumber informasi penting bagi

pengguna sudah seharusnya memenuhi beberapa persyaratan agar kebijaksanaan

yang diambil berdasarkan informasi itu tidak menyesatkan bagi para pengguna

laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal. Dengan demikian, syarat


(30)

sebuah laporan keuangan sehingga pada saat pengambilan keputusan dapat

memberikan manfaat yang lebih maksimal dalam mencapai tujuannya.

Berikut ini ada beberapa syarat penting yang harus dimiliki laporan

keuangan oleh Sunyoto (2013:35-36), yaitu :

1. Relevan

Dalam hal ini, relevansi ataupun kesesuaian informasi keuangan harus

dilakukan dengan maksud penggunaannya. Apabila informasi keuangan yang

disajikan terebut tidak relevan untuk kepentingan dan keperluan pengambilan

keputusan, maka informasi tersebut tidak dapat memberikan manfaat dan tidak

berguna baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Dapat dimengerti

Dalam hal ini, Informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen harus dapat

dimengerti oleh penggun laporan keunagan dan dinyatakan dalam bentuk

istilah yang mudah disesuaikan dengan lingkup pengertian para pengguna

laporan keuangan.

3. Dapat diuji

Dalam hal ini, informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para

pengukur yang objektif maupun independen dengan menggunakan metode

pengukuran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan

agar tujuan yang ingin dicapai dapat dioptimalkan baik jangka pendek maupun

jangka panjang.


(31)

Dalam hal ini, informasi keuangan perusahaan sebaiknya dapat diarahkan pada

kebutuhan umum pengguna laporan keunagan dan tidak bergantung pada

kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Sementara itu, informasi keuangan

yang disajikan tidak boleh hanya untuk menguntungkan sebagian phiak dan

merugikan pihak lain oleh karena itu laporan keuangan perusahaan haruslah

bersikap netral dan wajar.

5. Tepat waktu

Dalam hal ini, informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen tepat waktu

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang sifatnya

strategis dan menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut

sehingga perusahaan mampu bersaing di tengah persaingan usaha yang

semakin ketat dan kompetitif.

6. Daya banding

Dalam hal ini, informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen dapat lebih

berguna dengan memiliki daya banding dengan laporan keuangan periode

sebelumnya dari perusaahan yang sama maupun perusahaan lainnya pada

periode yang sama atau sering disebut rasio industri sejenis. Laporan keuangan

yang handal mempunyai daya banding yang baik sehingga kondisi ini dapat

menguntungkan aktivitas utama perusahaan di masa mendatang.

7. Lengkap

Dalam hal ini, informasi keuangan yang lengkap mencakup semua data


(32)

kualitattif serta dapat diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan

yang memadai dalam pelaporan keuangan.

Menurut Zain (2008:120), “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

rangka pengambilan keputusan”. Sedangkan menurut Dharsono dan Azhari

(2005:13), tujuan laporan keuangan, yaitu:

1) Untuk mengurangi kesenjangan informasi antara direksi dengan pemilik

maupun kreditor yang ada di luar lingkup perusahaan.

2) Sebagai alat pertanggungjawaban.

Laporan keuangan yang disusun, sebagai pertanggungjawaban manajemen

pada pemilik terhadap kepercayaan dan wewenang diberikan guna mengelola

perusahaan untuk maju dan berkembang baik dari aset maupun laba usaha.

3) Sebagai alat informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan pihak-pihak

yang terkait dengan perusahaan.

Menurut Fahmi (2012 : 25), tujuan pelaporan keuangan yang diungkapkan

dalam rangka konseptual, yaitu :

1. Kegunaan (usefulness).

2. Dapat dipahami (understandability). 3. Target investor dan kreditor.

4. Penilaian arus kas masa yang akan datang. 5. Mengevaluasi sumber daya ekonomi. 6. Fokus primer pada laba.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan


(33)

keuangan meskipun pihak eksternal mempunyai kepentingan terhadap laporan

keuangan perusahaan. Kondisi ini cenderung disebabkan karena pengguna

internal mempunyai kepentingan lebih besar dibandingkan dengan pihak

eksternal untuk pengambilan keputusan kegiatan usaha di masa mendatang.

Adanya perumusan yang jelas dan sistematis atas tujuan laporan keuangan, maka

hal ini dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan untuk menyusun

laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara

umum.

2.1.5. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi

pengguna laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal dalam mencapai

tujuan masing-masing. Namun demikian, padapelaksanaannya pengguna laporan

keuangan juga perlu mengetahui dan menyadari bahwa laporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen sebagai alat pertanggungjawaban memiliki beberapa

keterbatasan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

tersebut. Dengan menyadari adanya keterbatasan laporan keuangan, maka

pengguna laporan keuangan dapat mengambil kebijakan yang sesuai dengan

kebutuhannya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Selain laporan

keuangan yang memberikan informasi keuangan, pengguna juga dapat

menggunakan sumber lain yang dapat dipercaya sebagai pendukung dalam

pengambilan keputusan tersebut sehingga sumber informasi yang dikumpulkan


(34)

karena bila terjadi kesalahan pengambilan keputusan, maka kondisi ini dapat

berpengaruh buruk pada kelangsungan usaha perusahaan di masa mendatang.

Menurut Fahmi (2012:28-29), keterbatasan laporan keuangan adalah :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang sudah lewat.

2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak tertentu.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan taksiran dan

berbagai pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

6. Laporan keuangan menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwaa

daripada bentuk hukumnya atau formalitas.

7. Laporan keuangan disusun menggunakan istilah teknis dan pemakai laporan

diasumsikan dapat memahami bahasa teknis akuntansi yang sering digunakan

dan sifat dari informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

8. Terdapat berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga

dapat menimbulkan variasi untuk pengukuran sumber ekonomis dan tingkat

kesuksesan perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan

lazimnya diabaikan.

Sementara itu menurut Jumingan (2011:10), terdapat empat prinsip pada


(35)

1. Laporan keuangan merupakan laporan interim dan bukan merupakan laporan

final, karena laba rugi rill hanya dapat ditentukan apabila perusahaan dijual

atau dilikuidasi.

2. Laporan keuangan ditujukan pada jumlah rupiah yang cenderung pasti. Selain

itu, jumlah rupiah ini dapat berbeda apabila dipergunakan standar lain (adanya

lebih dari satu standar yang diperkenankan).

3. Neraca dan laporan laba rugi dapat menunjukkan transksi keuangan dari

waktu ke waktu.

4. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai

keadaan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa keterbatasan

laporan keuangan lebih cenderung berkaitan pada periode penyajian yang sudah

lewat sementara itu kebutuhan manajemen perusahaan lebih berkaitan dengan

periode terbaru untuk pengambilan keputusan.Sementara itu, keterbatasan yang

terdapat pada laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam

penyajian pada akhir periode akuntansi sehingga para pengguna harus dapat

bersikap realistis dan berupaya untuk mencari alternatif lain guna meminimalisasi

keterbatasan laporan keuangan tersebut. Hal-hal penting yang berkaitan dengan

keterbatasan laporan keuangan dan hambatannya harus diketahui dengan baik,

agar hal ini tidak menjadi kendala dalam pengambilan keputusan yang sifatnya

strategi di masa mendatang. Selain itu, keputusan yang diambil dapat memberikan


(36)

2.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan

Integritas laporan keuangan me-nunjukkan informasi yang benar, jujur,

aku-rat serta bebas dari tindakan atau kegiatan yang dilakukan dan disengaja oleh

pihak manajemen perusahaan dalam memanipulasi angka-angka akuntansi yang

terdapat dalam laporan keuangan untuk menyesatkan pe-makai laporan keuangan

dalam menilai pe-rusahaannya. Penyajian yang wajar men-syaratkan penyajian

secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan

definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur

dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Berikut ada beberapa pengertian integritas laporan keuangan yang dikutip

oleh Oktadella dan Julaikha (2012), sebagai berikut:

a. Mulyadi, mendefinisikan integritas sebagai prinsip moral yang

tidakmemihak, jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta

seperti apaadanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya.

b. Mayangsari,mendefinisikan Integritas laporan keuangan adalah sejauh

mana laporan keuangan yang disajikanmenunjukkan informasi yang benar

dan jujur.

Sementara itu, menurut Mayangsari (2005), laporan keuangan yang

reliable atauberintegritas dapat dinilai dengan cara penggunaan prinsip

konservatisme danpenggunaan earning management karena informasi dalam

laporan keuangan akanlebih reliable apabila laporan keuangan tersebut

konservatif dan laporan keuangantersebut tidak overstate supaya tidak ada pihak


(37)

indentik dengan laporankeuangan yang understate yang resikonya lebih kecil

daripada laporan keuanganyang overstate. Laporan keuangan yang memenuhi

karakteristik di atas akan lebihreliable karena informasi yang disajikan tersebut

tidak menyebabkan ada pihakyang dirugikan. Munculnya praktik konservatisme

tersebut karena standar akuntansi yang berlaku menginginkan perusahaan memilih

salah satu metode akuntansi yang dirasa paling tepat. Setiap metode akuntansi

mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda.

Berdasarkan penjelasan di atas, makainformasi akuntansi lazimnya

haruslah memiliki manfaat yang lebih besar bila dibandingkan biaya yang

dikeluarkan guna memperoleh informasi keuangan tersebut. Berikut ini terdapat

beberapa hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan kualitas

informasi keuangan yang disajikan pada laporan keuangan oleh Yadiati

(2010:59), terdiri dari:

1. Relevan

Pada kondisi ini relevan maksudnya bahwa informasi yang disajikan

manajemen dapat membantu dan mempengaruhi guna proses pengambilan

keputusan oleh pengguna laporan keuangan sesuai dengan tujuan

masing-masing. Informasi yang relevan sebaiknya mempunyai:

a. Feed back (nilai umpan balik), maksudnya informasi yang dihasilkan

harus dapat digunakan untuk mengoreksi harapan sebelumnya.

b. Predictive value (nilai peramalan), maksudnya informasi yang dihasilkan

harus dapat membantu pemakai dalam meningkatkan kemampuan


(38)

c. Timeliness, artinya informasi harus disajikan tepat waktu sesuai kebutuhan

pada saatpengambilan keputusan. .

2. Reliability (dapat diandalkan)

Informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan dan ataupun

penyimpangan, serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Informasi tersebut harus dapat memberikan

keyakinan bahwa informasi tersebut harus valid dan benar. Berikut ini

penjelasannya yaitu:

a. Verifiability, informasi tersebut dapat diuji kebenarannya dan diperiksa

secara independen atas kebenaran informasi tersebut.

b. Representation faithfulness, informasi yang disajikan harus dapat

menggambarkan kondisi atau keadaan yang sebenarnya serta memiliki

tingkat kewajaran yang cukup tinggi.

c. Neutrality, informasi yang disajikan tidak memihak artinya tidak ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan perilaku pemakai tertentu melainkan ditujukan

untuk kepentingan semua pihak.

3. Comparability, informasi yang disajikan harus dapat diperbandingkan. Dalam

hal ini informasi dapat diperbandingkan bila menggunakan metode

pengukuran dan prosedur akuntansi yang sama, sehingga tujuan uniformity

dapat dicapai.

4. Materiality (materialitas)

Para prinsip ini hanya informasi yang material yang disajikan padastatement


(39)

rupiah, ataupun objeknya), maka akan menimbulkan kesalahan dan

menyesatkan dalam penyajian laporan keuangan tersebut (misstatement)

5. Conservatisme (konservatif)

Pada prinsip ini konservatif adalah sebuah sikap kehati-hatian dalam

menghadapi ketidakpastian oleh bisnis tertentu dengan mencoba mengurangi

resiko yang mungkin dapat terjadi di masa mendatang.

Sementara itu, Sunyoto (2013:11-12), syarat-syarat yang harus dipenuhi

oleh laporan keuangan yang mempunyai kualitas informasi yang bagus, yaitu:

1. Relevan

Relevansi atau kesesuaian informasi harus dikaitkan dengan maksud

penggunaannya. Apabila informasi keuangantidak relevan untuk keperluan

para pengambil keputusan, informasi demikian tidak akan ada gunanya,

betapun syarat-syarat lainnya dipenuhi.

2. Dapat dimengerti

Pada kondisi ini, informasikeuangan yang disajikan manajemen harus dapat

dimengerti oleh penggunanya dan dinyatakan dalam bentuk maupun istilah

yang dapat disesuaikan dengan lingkup pengertian pemakainya.

3. Daya uji

Pada kondisi ini, pengukuran tidak dapat sepenuhnya terlepas dari

pertimbangandan pendapat subjektif.Hal ini berkaitan dengan keterlibatan

manusia di dalam proses pengukuran dan pengujian informasi, agar proses


(40)

diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menerapkan

metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Pada kondisi ini informasi keuangan harus diarahkan pada kebutuhan umum

pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan untuk pihak

tertentu. Sementara itu , tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi

keuangan yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja, sedangkan disi

sisin lain hal tersebut dapat merugikan pihak lain yang mempunyai

kepentingan yang berbeda.

5. Tepat waktu

Dalam hal informasi harus disampaikan seawal mungkin hingga dapat

digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan

keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertunda pengambilan keputusan-keputusan

tersebut.

6. Daya banding

Pada kondisi ini, informasi mengenai laporan keuangan akan lebih berguna

jika dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari

perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan lainnya

pada periode yang sama. Adanya berbagai alternatif praktik akuntansi dewasa

ini menyulitkan tercapainya daya pembanding antara periode dalam satu

perusahaan yaitu dengan menerapkan metode akuntansi yang sama dari tahun

ke tahun atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi. Perusahaan dapat


(41)

dianut, jika prinsip yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selainjutnya sifat

dan pengaruhnya serta alasan dilakukan perubahan harus diungkapkan dalam

laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.

7. Lengkap

Dalam hal ini, informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data

akuntansi keuangan yang dapat memenuhi enam tujuan kuantitatif persyaratan

di atas atau dapat diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang

memadai dalam pelaporan keuangan. Untuk itu, harus terdapat klasifikasi,

susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan yang disajikan oleh manajemen mencakup informasi keuangan yang

dibutuhkan para pengguna laporan keuangan untuk tujuan dan kepentingan yang

berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Untuk itu, manajemen harus

mengetahui dan memahami hal-hal penting yang mendukung kualitas pelaporan

keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum di Indonesia. Dengan

demikian, informasi keuangan yang disajikan pada laporan keuangan dapat

memberikan informasi keuangan yang sesuai dibutuhkan oleh para pengguna

dalam mencapai tujuannya.

2.1.7. Rasio Keuangan dan Jenis Rasio Keuangan

Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang sudah go public,

lazimnya menyajikan informasi keuangan yang dapat memberikan ikhtisar

mengenai kondisi laporan keuangan perusahaan selama beberapa periode. Selain


(42)

baik dari segi aset, hutang (leverage), profitabilitas, likuiditas dan

lainnya.Perubahan yang terjadi pada rasio keuangan perusahaan dari satu periode

dengan periode sebelumnya dapat menunjukkan perubahan kondisi keuangan

perusahaan apakah terjadi peningkatan atau penurunan.

Menurut Fahmi (2012:49), “rasio keuangan adalah suatu kajian yang

melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan

dengan mempergunakan formula-formula yang dapat dianggap representatif untuk

diterapkan”.

Sedangkan menurut Kamaludin dan Indriani (2012:40), “rasio keuangan

merupakan rasio yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan

keuangan atau membantu untuk mengidentifikasi beberapa kekuatan dan

kelemahan lapran keuangan perusahaan”.

Berdasarkan pengertian rasio keuangan dari para ahli, dapat disimpulkan

rasio keuangan merupakan sebuah kajian lazimnya berisi tentang perbandingan

antara jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan rumus

yang telah diakui agar dapat mengevaluasi perkembangan kinerja keuangan

perusahaan. Dengan dilakukan analisis rasio laporan keuangan secara sistematis,

diharapkan diperoleh informasi yang akurat dan handal untuk pengambilan

keputusan usaha demi kelangsungan usaha di masa mendatang. Disamping itu,

rasio keuangan adalah salah satu alat yang banyak digunakan oleh sebagian besar


(43)

2.1.8. Keunggulan dan Kelemahan Rasio Keuangan

Bagi perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek,

penyajian laporan keuangan perusahaan menjadi salah satu syarat mutlak yang

harus dipenuhi serta mencakup rasio keuangan. Dengan adanya rasio keuangan

tersebut, maka para pengguna berkepentingan dengan laporan keuangan

perusahaan dapat mengetahui kondisi perkembangan atau penurunan keuangan

perusahaan selama beberapa periode.Informasi yang diperoleh dapat digunakan

sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan meskipun bukan satu-satunya

sumber informasi yang dijadikan patokan untuk mengambil keputusan.Oleh sebab

itu, para pengguna juga perlu mengetahui keunggulan maupun keterbatasan yang

terdapat pada laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diambil kebijakan

yang lebih baik.

Menurut Fahmi (2012:51), berikut keunggulan dan kelemahan rasio

keuangan sebagai berikut :

a. Keunggulan rasio keuangan, terdiri dari :

1. Rasio, yaitu angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan

ditafsirkan.

2. Analisis rasio keuangan pengganti yang lebih sederhana dari informasi

yang disajikan di laporan keuangan yang lebih rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi.


(44)

6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain

ataupun mengetahui perkembangan perusahaan secara berkesinambungan.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan dan juga serta melakukan prediksi

di masa mendatang .

b. Kelemahan analisa rasio keuangan, terdiri dari :

1. Pengguna rasio keuangan memberikan pengukuran yang relatif terhadap

kondisi perusahaan, dimana rasio keuangan bukanlah merupakan kriteria

mutlak.

2. Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai dasar peringat awal

dan bukan merupakan kesimpulan akhir.

3. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan untuk menganalisis

bersumber dari laporan keuangan perusahaan.

4. Pengukuran rasio keuangan banyak bersifat artifisial. Dalam hal ini

perhitungan rasio keuangan dilakukan oleh manusia, dan setiap pengguna

laporan keuangan mempunyai pandangan yang berbeda dalam

menempatkan ukuran dan justifikasi dipergunakannya rasio tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa para

pengguna laporan keuangan yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan

perlu mengetahui dan memahami dengan baik dan benar atas keterbatasan dan

keunggulan yang terdapat pada rasio keuangan. Hal ini dimaksudkan agar

pengguna laporan keuangan dapat mengambil sikap dan kebijakan untuk mencari

alternatif lain berupa informasi dari sumber yang dapat dipercaya sebagai


(45)

akandiambil lazimnya bersifat jangka panjang dan sifatnya strategis sehingga

diharapkan agar kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diminimalkan

sedemikian rupa.

Hal penting yang perlu dilakukan sehubungan dengan rasio keuangan

sebaiknya diprioritas secara konsisten dan berkesinambungan agar hal ini menjadi

bagian yang tidak terlewatkan dalam pengumpulan informasi keuangan dari

sumber internal dan eksternal. Dengan demikian manajemen sebagai pihak

internal dan pihak eksternal dapat mensinergikan tujuan yang sama hendak

dicapai untuk kepentingan bersama.

2.1.9. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel penting

dalampengelolaan perusahaan. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar

asettotal yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki

perusahaanmenggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang

dimilikinya.Semakinbesar ukuran perusahaan, dapat dipastikan semakin besar

juga dana yang dikeloladan semakin kompleks pula pengelolaannya.Perusahaan

besar cenderung mendapat perhatian lebih dari masyarakatluas. Dengan demikian,

biasanya perusahaan besar memiliki kecenderungan untukselalu menjaga

stabilitas dan kondisi perusahaan. Untuk menjaga stabilitas dankondisi ini,

perusahaan tentu saja akan berusaha mempertahankan dan terusmeningkatkan

kinerjanya. Sementara itu, disisi lain dapat disebutkan bahwa semakin besar

perusahaan maka semakin banyak informasi public yang tersedia tentang


(46)

jika ukuran perusahaan meningkat. Hal ini didasarkan para argumentasi bahwa

semakin banyak informasi tersedia mengenai aktivitas perusahaan besar, semakin

mudah bagi pasar untuk menginterpretasikan informasi yang terdapat pada

laporan keuangan.

2.1.10. Rasio Leverage (Solvabilitas)

Solvabilitas lazimnya menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang mencakup hutang jangka pendek

dan hutang jangka panjang baik perusahaan yang masih berjalan maupun dalam

keadaan dilikuidasi atau dibubarkan. Sementara itu, disisi lain kondisi keuangan

yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya kondisi keuangan yang

baik juga dalam jangka panjang. Perusahaan yang mempunyai kemampuan

likudiitas yang baik belum tentu memiliki kemampuan solvabilitas yang baik

pula, hal ini umumnya dapat disebabkan oleh beberapa hal baik kondisi internal

maupun eksternal perusahaan.Perusahaan yang mampu menjaga dan

mempertahankan kondisi keuangan secara solvabilitas dengan baik dan konsisten

maka hal ini menunjukkan kemampuan manajemen untuk mengelola aset yang

dimiliki secara efektif dan efisien bagi kepentingan manajemen baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Berikut ini ada rasio solvabilitas (Sunyoto,

2013:104), yang digunakan yaitu

1. Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang

Pada rasio ini lazimnya mengukur mengenai tingkat keamanan yang dimiliki

oleh kreditur jangka panjang.Disamping itu, juga rasio ini menunjukkan


(47)

aktiva tetap.Dalam hal ini, semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar

jaminan dan kreditur dalam jangka panjang semakin aman atau terjamin dan

semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Berikut ini

rumus rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang, yaitu:

2.1.11. Profitabilitas

Aktivitas usaha yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan saat ini

mempunyai tujuan yang ingin dicapai yakni perolehan laba usaha sesuaiyang

diharapkan atas investasi yang dilakukan pemilik atau pemegang saham pada

perusahaan. Dalam hal ini besar kecil investasi yang dilakukan disebabkan oleh

beberapa faktor, baik internal maupun eksternal.Akan tetapi, setiap investasi yang

telah dilakukan, lazimnya pemilik atau pemegang saham mengharapkan agar

dapat memperoleh pengembalian atas investasi tersebut dalam bentuk laba usaha

yang dibagikan setiap tahun sehingga keuntungan bagi pemilik tersebut menjadi

salah satu indikator atas keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Sementara itu, integritas laporan keuangan perusahaan lazimnya diukur

dari kemampuan manajemen dalam mengelola aset yang dimiliki secara produktif

agar dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan kegiatan usaha.

Perusahaan yang mempunyai kemampuan menghasilkan laba usaha setiap periode

akuntansi, tentunya mempunyai kemampuan yang baik terutama berkaitan dengan Aktiva Tetap

Rasio = _________________ x 100% Hutang jangka panjang


(48)

profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu gambaran guna mengukur

efektivitas manajemen yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan

yang diperoleh dan hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Hal ini

dapat dilihat dari rasio profitabilitas, dimana semakin baik rasio profitabilitas

maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan

perusahaan. Rasio profitabilitas secara umum dapat dibagi atas oleh Fahmi

(2014:164), yaitu:

1. Operating profit margin (OPM)

Rasio operatingprofit margin merupakan margin laba kotor. Rasio margin

laba kotor menggambarkan hubungan antara penjualan dan beban pokok

penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan

biaya persediaan atau biaya operasi barang maupun untuk meneruskan

kenaikan harga lewat penjualan kepada pelanggan. Adapun rumus rasio

operating profit margin, yaitu :

2. Return on Equity (ROE)

Rasio return on equity mengkaji sejauh mana perusahaan menggunakan

segala sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas

ekuitas. Berikut ini rumus return on equity, yaitu: Sales - Cost of good sold

Operating profit margin = ______________________ x 100%

Sales

Earning After Tax


(49)

2.2. Penelitian Terdahulu

Integritas laporan keuangan telah menjadi issue yang banyak didiskusikan

dan dikaji secara ilmiah. Penelitian yang menganalisis hubungan anatara

corporate governance dengan integritas laporan keuangan masih sedikit

ditemukan. Meskipun demikian, penelitian dengan fokus tersebut mempengaruhi

tigkat kepercayaan masyarakat. Beberapa perbedaan penelitian tentang corporate

governance disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Variabel peneltian Hasil penelitian

1 Oktadella & Zulaikha (2012)

Variabel dependen : Integritas laporan keuangan

Variabel dependen: Corporate Governance Sampel dan populasi : perusahaan terdaftar di BEI periode 2007-2009

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, komite audit dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan variabel profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan mnejadi variabel kontrol berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

2 Levana Dhia Prawati (2010)

Variabel dependen : Kinerja perusahan Variabel independen : Kepemilikan manajerial dan resiko

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan memoderasi kepemilikan manajerial dan resiko terhadap kinerja perusahaan. Pada lingkungan yang tidak stabil kepemilikanm manajerial signifikan mempengaruhi kinerja. Sedangkan pada linkungan yang stabil kepemilikan manajerila tidak signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan.


(50)

Tingkat leverage secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik dilingkungan stabil dan tidak stabil. 3 Nesia Elva

Citra (2013)

Variabel dependen : integritas laporan keuangan.

Variabel independen : Good Corporate Governance dan Kualitas audit.

Sampel dan populasi : BUMN di Kota Padang

Hasil penelitian membuktikan bahwa mekanisme good corporate governance tidak berpengaruh pada integritas laporan keuangan dimana nilai sig 0,057 > 0,05 dan nilai thitung < ttabel yaitu

-1,963< 1,681 (H1 ditolak). Kualitas audit

berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan dimana nilai sig 0,005 < 0,05 dan nilai thitung> ttabel yatiu 3,009>

1,681 (H2 diterima)

4 Ida Ayu Sri Gayatri & I Dewa Gede Dharma

Suputra (2013)

Variabel dependen : Integritas Laporan Keuangan

Variabel independen: Corporate Governance, Ukuran perusahaan, Leverage.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance yaitu komisaris independen, komite audit berpengaruh positif dan signifikan, namun kepemilikan institusional tidak signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sementara itu, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

5 Jama’an (2008)

Variabel dependen: Integritas laporan keuangan.

Variabel Independen : Kepemilikan institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas kantor akuntan publik.

Penelitian ini menemukan bahwa mekanisme corporate governance ( kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit) mempunyai hbungan yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ida Ayu Sri Gayatri & I Dewa

Gede Dharma Suputra, dengan memfokuskan variabel independen yaitu integritas


(51)

Ukuran perusahaan, Leverage. Sementara itu, peneliti melakukan penelitian

dimana variabel independen yaitu integritas laporan keuangan, sedangkan variabel

dependen terdiri GoodCorporate Governance, ukuran perusahaan, leverage, dan

profitabilitas. Dengan demikian, persamaan antara penelitian terdahulu dan

peneliti yaitu variabel independen yakni integritas laporan keuangan, sedangkan

variabel dependen terdiri dari GoodCorporate Governance, ukuran perusahaaan

dan leverage.Sedangkan perbedaan variabel dependen antara penelitian terdahulu

dan peneliti terletak pada variabel profitabilitas.

2.3 Kerangka Konseptual

Berdaasrkan uraian teoritas dan latar belakang penelitian di atas, berikut

ini dapat disajikan kerangka konseptual penelitian ini, yaitu:

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1

Ukuran perusahaan (X2)

Leverage (X3)

Profitabilitas (X4)

Kepemilikian manajerial (X1)

Integritas Laporan Keuangan


(52)

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis adalah pengaruh good

corporate governance, ukuran perusahaan, profitabilitas, serta leverage sebagai

variabel independen dan integritas laporan keuangan sebagai variabel

dependen.Adanya keikutsertaan manajemen dalam pengambilan keputusan

perusahaan dapat memotivasi manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan

sehingga dapat tercapai kinerja perusahaan yang diharapkan dan meningkatkan

integritas laporan keuangan.

Integritas laporan keuangan sebuah perusahaan juga dapat dipengaruhi

oleh adanya kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan

profitabilitas perusahaan. Kepemilikan manajerial yang ada di perusahaan

cenderung bertujuan agar laporan keuangan yang disajikan lebih jujur sehingga

integritas laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya.Ukuran perusahaan

merupakan suatu variabel yang berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan

dalam suatu perusahaan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan

semakin banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut.

semakin banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut

maka semakin besar tanggung jawab perusahaan dan beban moral perusahaan

untuk meningkatkan integritas laporan keuangannya. Dengan melihat rasio

profitabilitas sebuah perusahaan kita dapat menilai bagaimanan kemampuan

perusahaan tersebut unuk dapat menghasilkan keuntungan. Ketika laba yaang

ditargetkan oleh perusahaan dapat tercapai maksimal maka perusahaan dapat


(53)

profit yang memuaskan maka perusahaan akan semakin bebas untuk mengerjakan

tanggung jawabnya terhadap piihak yang berkepentingan dan dalam perusahaan

maupun pihak eksternal seperti masyarakta dan para konsumen .

Rasio leverage dalam suatu perusahaan merupakan hal yang penting. Di

dalam nilai yang terkandung Debt to equity ratio kita dapat melihat bauran dana

perusahaan, berapa besarnya dana yang diperoleh dari pemilik (ekuitas) dan

berapa dana yang diperoleh dari pinjaman (hutang). Semakin tinggi nilai hutang di

dalam sebuah perusahaan maka tanggung jawab perusahaan untuk neyelesaikan

kewajiban semakin besar.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan preposisi yang dirumsukan dengan maksud untuk

diuji secara empiris. Preposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat

dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep yang menjelaskan

atau memprediksi norma-norma. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka

konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H1: Kepemeilikan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

integritas laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun

2010-2012.

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap integritas

laporan keuangan perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

H3: Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Integritas laporan


(54)

H4: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Integritas laporan

keuangan pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

H5: Kepemeilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan


(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif yaitu metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

hubungan antar variabel penelitian. Variabel ini diukur menggunakan

instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka atau rasio dapat

dianalisis berdasarkan prosedur statistik (Noor, 2012:38).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan para perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI tahun 2010-2012 yang diperoleh dari internet

sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret s.d Mei 2015.

3.3. Definisi Operasional

Berikut ini disajikan definisi operasional dari penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, yaitu:

1. Variabel Dependen

Laporan keuangan dikatakan ber-integritas apabila laporan keuangan

tersebut memenuhi kualitas reliabilitydan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berterima umum. Reliability memiliki kualitas mencakup daya uji

(veria-fibility),ketepatan penyajian (representa-tional faithfulness) dan

netralitas (neutrality). Informasi akuntansi yang memiliki integritas yang


(56)

sehingga memungkinkan pengguna infor-masi akuntansi bergantung pada

informasi tersebut. Oleh karena itu, informasi yang memiliki integritas

yang tinggi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan

pembaca laporan keuangan untuk membantu membuat keputusan.

2. Variabel Independen

a. Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki

oleh manjemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan

perusahaan yang meliputi komisaris direksi. kepemilikan saham oleh

perusahaan merupakan mekanisme yang dapat digunakan agar

pengelola melakukan aktivitas sesuai dengn kepentingan pemilik

perusahaan. persentase kepemilikan saham ini merupakan persentase

saham yang dimiliki oeleh manajemen.

b. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel penting dalam

pengelolaan perusahaan.Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa

besar asettotal yang dimiliki perusahaan. Total asset yang dimiliki

perusahaanmenggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang

dimilikinya.

c. Leverage

Leverage umumnya menggambarkan kemampuan perusahaan untuk


(57)

jangka pendek dan hutang jangka panjang baik perusahaan yang masih

berjalan maupun dalam keadaan dilikuidasi atau dibubarkan

d. Profitabilitas

Profitabilitas umumnya menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk mendapatkan laba usaha selama satu periode akuntansi (bulanan

dan tahunan).Perusahaan yang mampu memperoleh laba usaha

menunjukkan kemampuan manajemen untuk mengolah aset dimiliki

secara efektif dan efisien bagi perkembangan perusahaan.

3.4. Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan skala pengukuran

atas variabel penelitian yaitu rasio. Berikut ini skala pengukuran yang

digunakan peneliti atas variabel penelitian, yaitu :

a. Kepemilikan manajerial menggunakan skala total aset yang dimiliki.

b. Integritas laporan mengunakan rasio netprofit margin (OPM).

c. Ukuran perusahaan menggunakan total pendapatan yang dimiliki

perusahaan manufaktur.

d. Leverage menggunakan rasio debt to equity (DER).

e. Profitabilitas menggunakan rasio return on equity (ROE).

3.5. Populasi dan Sampel penelitian 3.5.1.Populasi

Sulistyo (2010:22), ”Populasi adalah keseluruhan objek yang akan

diteliti”. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar


(58)

3.5.2. Sampel

Martono (2010:65), ”Sampel merupakan bagian dari populasi yang

memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan

kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan

representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Berikut ini

adalah tabel proses pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan yang secara terdaftar secara berturut-turut di BEI dari tahun

2010 – 2012.

2. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dari tahun

2010-2012.

3. Perusahaan manufaktur yang mempunyai rasio keuangan bernilai

positif (net profit margin, total aset yang dimiliki, total pendapatan

yang dimiliki, debt to equity dan return on equity) sesuai dengan

variabel penelitian yang dilakukan.

Berikut ini disajikan tabel sampel perusahaan manufaktur yang digunakan


(59)

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Terdaftar

di BEI Tahun 2010-2012

No Kode Nama perusahaan

Kriteria Sampel Jumlah

1

2

3 Sampel 1 AKKU Alam Karya Unggul Tbk. v - v -

2 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk. v v v 1

3 ALDO Alkindo Naratama Tbk - v v -

4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk v v v 2

5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. v v - -

6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk v v v 3

7 APLI Asiaplast Industries Tbk. v - v -

8 ARNA Arwana Citramulia Tbk v v v 4

9 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk - v v -

10 BATA Sepatu Bata Tbk v v v 5

11 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk. v v v 6

12 BRNA Berlina Tbk. v v v 7

13 BTON Betonjaya Manunggal Tbk. v v v 8

14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk v v v 9

15 CTBN Citra Tubindo Tbk v v v 10

16 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk v - v -

17 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk v v v 11

18 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk. v v - -

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk v v v 12

20 GGRM Gudang Garam Tbk v v v 13

21 HMSP HM Sampoerna Tbk v v v 14

22 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk v v v 15

23 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk - v v -

24 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk. v v v 16

25 INAF Indofarma (Persero) Tbk v - v -

26 INAI Indal Aluminium Industry Tbk. v v v 17

27 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk v v v 18

28 INRU Toba Pulp Lestari Tbk v v - -

29 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk v v v 19

30 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk v v v 20

31 JECC Jembo Cable Company Tbk v v - -


(60)

Lanjutan Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Terdaftar

di BEI Tahun 2010-2012

No Kode Nama perusahaan

Kriteria

Sampel Jumlah

1

2

3 Sampel 33 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk v v v 21

34 JPRS Jaya Pari Steel Tbk v v v 22

35 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk v v v 23

36 KBLM Kabelindo Murni Tbk. v - v -

37 KBLI KMI Wire and Cable Tbk v v v 24

38 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. v v - -

,39 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk v v v 25

40 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk v v v 26

41 KICI Kedaung Indah Can Tbk v - v -

42 KLBF KALBE FARMA TBK v v v 27

43 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk v v - -

44 LION Lion Metal Works Tbk v v v 28

45 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk v - v -

46 LMSH Lionmesh Prima Tbk v v v 29

47 MAIN Malindo Feedmill Tbk v v v 30

48 MBTO Martina Berto Tbk - v v -

49 MERK Merck Tbk. v v v 31

50 MLIA Mulia Industrindo Tbk v v - -

51 MRAT Mustika Ratu Tbk v v v 32

52 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk. v v v 33

53 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk v - v -

54 PYFA Pyridam Farma Tbk v v v 34

55 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk v v v 35

56 SAIP Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk - v v -

57 SCCO Supreme Cable & Commerce Tbk v v v 36

58 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk v - v -

59 SIAP Sekawan Intipratama Tbk v v v 37

60 SIMA Siwani Makmur Tbk v v - -

61 SIPD Sierad Produce Tbk. v v v 38

62 SMCB Holcim Indonesia Tbk v - v -

63 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk v v v 39

64 SPMA Suparma Tbk. v v v 40


(1)

Indonesia Tbk

16 INTP Indocemenet

Tunggal Prakarsa Tbk

22,755,160.00 17,920,337.00 0.17 24.53

17 IKBI Sumi Indo

Kabel Tbk

780,551.00 1,293,305.00 0.34 6.69

18 INAI Indal

Aluminium Industry

612,224.00 582,654.00 3.74 17.92

19 INKP Indah Kiat

Pulp&Paper Tbk

64,821,325.00 24,349,940.00 2.21 2.40

20 IPOL Indopoly

Swakarsa Industry Tbk

2,734,945.00 2,197,731.00 1.01 7.27

21 JPRS Jaya Pari Steel

Tbk

398,607.00 461,125.00 0.15 2.77

22 JPFA JAPFA Cofeed

Indonesia Tbk

10,961,464.00 17,832,702.00 1.30 22.56

23 KAEF Kimia Farma

(persero) Tbk

2,080,558.00 3,735,339.00 0.45 14.01

24 KBLI KMI Wire and

Cable Tbk

1,161,698.00 2,273,197.00 0.37 14.81

25 KDSI Kedaung Setia

Industrial Tbk

750,564.00 1,301,333.00 0.81 11.66

26 KIAS Keramika

Indonesia Assosiasi Tbk

2,143,815.00 780,234.00 0.09 3.60

27 KLBF KALBE

FARMA Tbk

9,417,957.00 13,636,405.00 0.28 24.08

28 LION Lion Metal

Works Tbk

433,497.00 333,922.00 0.17 22.96

29 LMSH Lionmesh

Prima Tbk

128,548.00 223,079.00 0.32 42.33

30 MAIN Malindo

Feedmill Tbk


(2)

90

31 MERK Merek Tbk 569,431.00 928,877.00 0.37 25.87

32 MRAT Mustika Ratu

Tbk

455,473.00 458,197.00 0.18 7.97

33 NIKL Pelat Timah

Nusantara Tbk

1,069,657.00 1,368,789.00 1.59 (15.16)

34 PYFA Pyridam Farma

Tbk

135,850.00 176,731.00 0.55 6.05

35 RMBA Bentoel

Internasional Investama Tbk

6,935,601.00 9,859,010.00 2.60 (16.81)

36 SCOO Supreme Cable

& Commerce Tbk

1,486,921.00 3,542,885.00 1.27 25.95

37 SIAP Sekawan

Intipratama Tbk

183,367.00 216,731.00 0.74 3.20

38 SIPD Sierad produce

Tbk

3,298,124.00 4,354,470.00 1.58 1.18

39 SMGR Semen

Indonesia (persero) Tbk

26,579,084.00 19,598,248.00 0.46 27.12

40 SPMA Suparma Tbk 1,664,353.00 1,274,793.00 1.14 5.12

41 SQBB Taisho

Pharmaceutical Indonesia

349,881.00 293,931.00 0.19 46.66

42 TCID Mandom

Indoeisa Tbk

1,261,573.00 1,851,153.00 0.15 13.71

43 TKIM Pabrik Kertas

Tjiwi Kimia Tbk

25,935,346.00 12,780,268.00 2.46 4.50

44 TRST Trias Sentosa

Tbk

2,188,129.00 1,949,153.00 0.62 4.54

45 VOLS Voksel Electric

Tbk

1,698,078.00 2,484,173.00 1.82 24.38

46 YPAS Yanaprima

Hastapersada Tbk

349,438.00 413,822.00 1.12 10.01


(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)

1 58 98

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN KAP DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 27 37

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 6 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 14 31

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 9

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012

0 0 12