Tahap Pembentukan Kelompok Perumusan Tugas dan Prosedur Penyusunan Proyek

Jaja, 2013 Model Kegiatan Penyusunan Silabus Berbasis Kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rekan-rekan sejawatnya. Mereka setiap hari berinteraksi di satuan pendidikannya masing-masing atau dalam kegiatan MGMP. Namun demikian, mereka tetap melakukan kontrak kerja sesuai dengan tahapan kegiatan model dengan menandatangai formulir kontrak kerja yang disediakan meskipun kelihatannya mereka menganggapnya sebagai formalitas kegiatan belaka. Kontrak kerja ini sebenarnya bersifat legitimasi agar subjek penelitian melaksanakan kegiatan dengan kesadaran sendiri dan siap menanggung risiko atas perilakunya sesuai dengan aturan dasar kelompok yang telah disusunnya.

b. Tahap Pembentukan Kelompok

Tahap pembentukan kelompok berjalan dengan baik karena kelompok yang mereka bangun didasarkan pada asal satuan pendidikan masing-masing sehingga pengelompokan dilakukan secara otomatis. Berdasarkan hal itu, didapati tiga kelompok kecil, yakni kelompok subjek penelitian SMAN 1 Ciawigebang atau selanjutnya disebut KSSP1, kelompok subjek penelitian SMAN 3 Kuningan atau KSSP2, dan kelompok subjek penelitian SMAN 1 Kadugede atau KSSP3. Anggota kelompok KSSP1 berjumlah 4 orang; KSSP2 berjumlah 3 orang; dan KSSP3 berjumlah 4 orang. Setiap kelompok menentukan peran anggotanya masing-masing. Pembagian peran tampak dilakukan dengan sistem “tunjuk” karena mereka sebenarnya sudah tahu kapasitas masing-masing. Setiap kelompok juga diamati oleh seorang pengamat yang ditunjuk peneliti. Sejak initulah aktivitas anggota setiap kelompok diamati oleh pengamat masing-masing. Jaja, 2013 Model Kegiatan Penyusunan Silabus Berbasis Kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5.1 Kegiatan Tahap Pembentukan Kelompok

c. Perumusan Tugas dan Prosedur Penyusunan Proyek

Tahap perumusan tugas dan prosedur proyek dilakukan dengan mencermati dan membahas secara bersama-sama dalam kelompok kecil masing- masing tentang tugas yang diemban oleh setiap anggota kelompok sesuai dengan perannya masing-masing dan langkah-langkah penyusunan silabus yang dirancang dalam model ini. Subjek penelitian mendiskusikan rincian tugas peran mereka dalam menyelesaikan proyek. Teknik think-pair-share yang dirancang untuk pembahasan tugas proyek belum dilaksanakan secara opimal. Mereka lebih banyak mencermati dan mencoba untuk memahaminya saja. Hal ini berbeda dengan kegiatan pembahasan langkah-langkah penyusunan silabus yang menggunakan teknik group investigation. Melalui teknik ini, setiap anggota subjek penelitian dalam kelompoknya menentukan dan merumuskan prosedur penyusunan silabus. Setiap anggota kelompok dalam kelompoknya duduk berhadapan mengingat seting oval tidak mungkin dilakukan. Yang penting mereka dapat saling berhadapan. Hal ini tidak menjadi kendala bagi mereka. Tampaknya semua subjek penelitian memahami langkah-langkah penyusunan silabus yang Jaja, 2013 Model Kegiatan Penyusunan Silabus Berbasis Kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dirumuskan dalam penelitian ini. Walaupun demikian, subjek penelitian memertanyakan prosedur analisis kebutuhan dan analisis isi serta pemanfaatan hasil angket kebutuhan siswa. Punten „maaf‟, Pak. Dalam alur prosedur penyusunan silabus kan ada analisis kebutuhan dan analisis isi. Tadi juga angketnya sudah ada. Selama ini saya belum pernah mengenal apalagi melaksanakan analisis kebutuhan. Kalau analisis SKKD biasa saya lakukan sebelum membuat silabus. Bagaimana itu dilakukan dan hasilnya untuk apa, Pak? osp61112tptpp-1 Peneliti menjawab bahwa hasil angket kebutuhan siswa itu dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk merumuskan materi pembelajaran keterampilan menulis, baik untuk merumuskan indikator kebahasaan, merumuskan materi pembelajaran kebahasaan, maupun merancang tahap kegiatan pengalaman belajar. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan lembar angket kebutuhan siswa untuk disebarkan kepada siswa di satuan pendidikan masing-masing kelompoknya. Hasil angket harus sudah diinventarisasi oleh masing-masing kelompok sebelum pertemuan minggu berikutnya.

d. Tahap Elaborasi