90. Sehingga diperoleh 89 responden untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
IV.2. Teknik Pengolahan Data
Setelah peneliti pengumpulkan data dari 89 responden responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Penomoran kuesioner: Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi
nomor urut sebagai pengenal 01-89. 2.
Editing: Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan
pengisian data dalam kode yang disediakan. 3.
Coding: Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka
skor. 4.
Inventarisasi: Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC Fotron Cobol sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Tabulasi Data: Pada tahap ini, data FC di masukkan kedalam tabel.
Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase,
dan selanjutnya dianalisa. 6.
Uji Hipotesa: Pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini
digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi
Universitas Sumatera Utara
tata jenjang Spearman. Untuk mengukur tinggi rendahnya digunakan skala Ordinal.
IV.3 Analisis Data Tunggal IV.3.1. Karakteristik Responden
Karakter responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai yaitu jenis member, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan, penghasilan responden.
A. JENIS MEMBER Tabel 4
Jenis Member No
Jenis Member F
1. 2
APC Member Spa Fitness Member
47 42
52,8 47,2
TOTAL 89
100 P1FC.2
Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa responden APC Member lebih banyak dibandingkan Spa Fitness Member, yaitu jumlah responden APC Member
sebanyak 47 responden 52,8, dikarenakan APC member lebih mencakup kepada segala fasilitas yang ada didalam hotel, APC member bebas menikmati
diskon di berbagai outlet, sehingga memudahkan member untuk dapat selalu berada di lingkungan hotel, misalnya untuk perjamuan makan siang bersama
rekan bisnis ataupun untuk memesan kamar hotel dengan harga yang terjangkau khusus untuk APC member. Sedangkan jumlah responden Spa Fitness Member
sebanyak 42 responden 47,2. ini menunjukkan bahwa responden cenderung
Universitas Sumatera Utara
dapat menikmati fasilitas yang berada di SpaFitness Center, sehingga responden hanya berada di level 2 hotel dan kesempatan untuk bertemu lebih sedikit.
Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa pada saat penyebaran kuesioner berlangsung, Responden yang lebih dominan dan yang lebih banyak
adalah APC Member dibandingkan Spa Fitness Member.
B. JENIS KELAMIN
Karakteristik responden yang menjadi acuan adalah jenis kelamin. dalam penelitian ini, didapatkan jumlah responden perempuan sebanyak 51 responden
57,3, sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 38 responden 42,7. Responden perempuan cenderung memonopoli hasil penelitian ini,
dikarenakan perempuan lebih mampu dan ingin menyampaikan saran ataupun kritik yang membangun, baik positif maupun negatif, dibandingkan dengan pria
yang cenderung merasa pengisian kuesioner merupakan suatu formalitas yang apabila direspon juga tidak berdampak apapun terhadap mereka. Salah satu alasan
utama lainnya, juga karena pria termasuk sosok yang tidak terlalu banyak menjadikan sesuatu hal menjadi masalah yang terlalu serius.
Pada tabel 5 dibawah ini, merupakan hasil dan persentase jumlah responden pria dan perempuan :
Tabel 5 Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
F 1.
2 Laki-laki
Perempuan 38
51 42,7
57,3 TOTAL
89 100
P2FC.3
Universitas Sumatera Utara
C. TINGKAT PENDIDIKAN
Pada tabel 6 berikut menunjukkan jumlah yang sama antara responden yang Tamat SMA dengan tamatan S1S2 yaitu dengan skor sebanyak 31
responden 34,8. Ini juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi setiap member untuk berlangganan, baik untuk APC member ataupun
SpaFitness member.
Tabel 6 Tingkat Pendidikan
P3FC.4
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, responden semakin dapat berpikir mengenai benefit serta kepuasan yang didapat apabila membayar sejumlah uang
untuk menjadikan dirinya sebagai member dalam suatu perusahaan jasa. Juga responden semakin peka mengenai berbagai masalah dan konflik yang dihadapi
dan bersedia memberikan masukan untuk perkembangan Hotel tersebut. Peneliti melihat bahwa tingkat pendidikan para responden yang mengisi
kuesioner adalah berbanding sama antara responden yang Tamat SMA dan Tamat S1S2.
No Tingkat Pendidikan
F 1.
2 3.
4. 5.
Tamat SD Tamat SMP
Tamat SMA D3
S1S2 1
6 31
20 31
1,1 6,7
34,8
22,5 34,8
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
D. PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimiliki oleh setiap responden berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti memasukkan pekerjaan sebagai salah satu indikator dalam melihat
karakteristik responden.
Tabel 7 Pekerjaan
P4FC.6
Tabel 7 menunjukkan mayoritas responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 45 responden 50,6 . Pegawai swasta
cenderung lebih memiliki kesempatan untuk mengunjungi hotel, dikarenakan banyaknya rekan kerja dari luar kota yang membutuhkan tempat untuk bermalam,
dan memilih hotel sebagai tempat menginap sekaligus tempat untuk menyelenggarakan event-event seperti meeting ataupun sekedar acara gathering.
Dibandingkan dengan wiraswasta yang memiliki jumlah frekuensi sebanyak 27 responden 30,3, Profesional sebanyak 10 responden 11,2, dan Pegawai
Negeri Sipil sebanyak 7 responden 7,9.
No Pekerjaan
F 1.
2 3.
4. Pegawai Negeri Sipil PNS
Pegawai Swasta Profesional Pengacara, Guru, Dokter
Wiraswasta 7
45 10
27 7,9
50,6 11,2
30,3
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
E. PENGHASILAN Tabel 8
Penghasilan
P5FC.7
Tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa penghasilan antara Rp 4.100.000 – Rp 7.500.000 memiliki jumlah responden sebanyak 34 orang 38,2. Tidak berbeda
dengan responden yang memiliki tingkat penghasilan diantara Rp 2.100.000 sampai dengan Rp 4.000.000 sebanyak 33 responden 37,1, selebihnya adalah
responden dengan tingkat penghasilan lebih kecil dari Rp 2.000.000 sebanyak 12 responden 13,5, dan sisanya sebanyak 10 responden 11,2 memiliki tingkat
penghasilan lebih besar dari Rp 7.600.000. Dapat disimpulkan bahwa, dominasi responden yang mengisi kuesioner
memiliki tingkat penghasilan sebesar Rp 4.100.000 – Rp 7.500.000.
No Penghasilan
F 1.
2 3.
4. Rp 2.000.000
Rp 2.100.000 – Rp 4.000.000 Rp 4.100.000 – Rp 7.500.000
Rp 7.600.000 12
33 34
10 13,5
37,1 38,2
11,2
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
IV.3.2. Variabel Bebas X : Strategi Komunikasi Public Relations Officer
Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang
berhubungan dengan kegiatan Strategi Komunikasi Public Relations Officer,
selengkapnya dari tabel 9-18.
F. PRESTISE GRAND ANGKASA INTERNATIONAL HOTEL MEDAN
Tabel 9 PRESTISE GRAND ANGKASA INTERNATIONAL HOTEL
MEDAN
P6FC.8
Prestise Grand Angkasa International Hotel Medan di kalangan Member tergolong prestise. Terlihat dari jawaban 3 responden 3,4 menyatakan sangat
prestise dan sebanyak 55 responden 61,8 menyatakan prestise. Hal ini jelas disebabkan oleh Grand Angkasa International Hotel Medan yang telah berdiri
kurang lebih 10 tahun dan hotel pertama yang dinobatkan sebagai hotel berbintang lima di kota Medan. Ini tentu membuat prestise hotel ini tetap terjaga. Muncul
berbagai jenis hotel berbintang lima yang ada di kota Medan justru membuat hotel ini terus berkembang dan terus meningkatkan efisiensi dan mutu serta kualitas
No Prestise Grand Angkasa International
Hotel Medan F
1. 2
3. 4.
Tidak Prestise Kurang Prestise
Prestise Sangat Prestise
2 29
55 3
2,2 32,6
61,8 3,4
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
kerja agar tetap mampu bersaing dan tetap dapat menjaga prestise yang dimiliki oleh Grand Angkasa International Hotel Medan.
Di samping itu, sebanyak 29 responden 32,6 menyatakan kurang prestise dan sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan bahwa Grand Angkasa
International Hotel Medan tidak prestise sebagai hotel berbintang lima di kota Medan. Salah satu alasannya adalah bahwa bangunan yang agak sedikit tidak
terawat dan fasilitas yang dirasa tidak mampu bersaing dengan hotel berbintang lima lainnya.
Maka, dari penjabaran dan tabel 9 diatas, mayoritas responden menyatakan bahwa Grand Angkasa International Hotel Medan memiliki prestise sebagai hotel
bintang lima di kota Medan.
G. PRESTISE PUBLIC RELATIONS OFFICER GAIH
Tidak hanya prestise perusahaan yang diukur untuk mengetahui citra suatu perusahaan, tetapi prestise seseorang yang menjadi representatif dari perusahaan
tersebut, yaitu Public Relations Officer PRO. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengukur prestise yang dimiliki oleh PRO GAIH yang diisi oleh
sejumlah responden yang merupakan member dari hotel tersebut.
Tabel 10 PRESTISE PUBLIC RELATIONS OFFICER GAIH
P7FC.9 No
Prestise PRO GAIH F
1. 2
3. 4.
Tidak Prestise Kurang Prestise
Prestise Sangat Prestise
1 31
53 4
1,1 34,8
59,6 4,5
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden menyatakan PRO GAIH sangat prestise dan 53 orang 59,6 menyatakan PRO GAIH memiliki
prestise. Mereka menyatakan bahwa PRO GAIH memiliki penampilan yang menarik, pelayanan yang memuaskan, cara menyapa yang sopan dan mampu
menciptakan hubungan yang baik dengan para konsumen. Selain menyatakan prestise, sebanyak 31 orang 34,8 menyatakan
kurang prestise, 1 dan orang menyatakan tidak prestise. Pernyataan tidak prestise disebabkan oleh PRO yang tidak memberikan penjelasan mengenai keluhan dari
konsumen. Dapat disimpulkan bahwa, selama ini, di pandangan para responden, PRO Grand Angkasa International Hotel Medan tergolong prestise dengan jumlah
responden sebanyak 53 responden 59,6 .
H. METODE PROMOSI
PRO memiliki tugas untuk dapat mempromosikan barang dan jasa yang berkaitan dengan perusahaan. Apabila terdapat suatu produk atau jasa yang baru,
PRO lah yang bertugas menyampaikannya kepada para konsumen melalui metode atau cara yang tepat agar informasi dapat diterima dengan jelas.
Peneliti meneliti mengenai metode promosi barang dan jasa yang dilakukan oleh PRO GAIH. Dari hasil yang didapat, sebanyak 3 responden 3,4
menyatakan sangat baik, dan 48 responden 53,9 menyatakan bahwa metode promosi yang dilakukan sudah baik. Ini dikarenakan oleh PRO yang kreatif dalam
menyusun kata-kata serta bahasa yang dipergunakan cenderung dapat dimengerti oleh orang awam. Juga karena PRO yang selalu memperjelas promosi yang
dilakukan melalui beberapa tahapan seperti promosi melalui newsletter,
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya disebarkan melalui jasa kurir sampai ke rumah member, dan juga selalu dinformasikan melalui via sms yang memudahkan para member
mengetahui jenis promosi apa saja yang sdapat dinikmati. Pada tabel 11, dijabarkan mengenai hasil penelitian yang berkaitan dengan
metode promosi yang dilakukan oleh PRO GAIH. Sebanyak 34 orang 38,2 menyatakan metode promosi yang dilakukan kurang baik, berikutnya 4 orang
4,5 menyatakan tidak baik, karena terkadang newsletter yang sampai pada konsumen sudah kusut dan pesan melalui SMS kadang tidak diterima konsumen.
Tabel 11 METODE PROMOSI
P8FC.10
I. PROMOSI OLEH PRO GAIH
Metode promosi yang dilakukan oleh PRO hendaknya dapat diterima oleh konsumen. Apabila promosi barang dan jasa yang direncanakan menarik, tetapi
cara penyampaian yang dilakukan oleh PRO tidak menarik, tentu saja tidak tercipta keinginan untuk mengadopsi informasi tersebut.
Peneliti ingin melihat apakah para konsumen merasa tertarik dengan promosi barang dan jasa yang dilakukan oleh PRO GAIH. Setelah melakukan
No Metode Promosi
F 1.
2 3.
4. Tidak Baik
Kurang Baik Baik
Sangat Baik 4
34 48
3 4,5
38,2 53,9
3,4
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
penelitian, peneliti mendapatkan hasil 47 responden 52,8 menyatakan tertarik dan 4 responden4,5 menyatakan sangat tertarik dengan promosi yang
dilakukan oleh PRO. Alasan utamanya adalah PRO piawai dalam menyampaikan promosi barang dan jasa sehingga membuat mereka mengerti dan jelas mengenai
promosi tersebut. Dan juga penggunaan bahasa verbal yang umum dan dapat diserap dengan cepat sehingga tidak menciptakan makna ambigu yang
membingungkan konsumen. Disamping itu, terdapat 5 responden 5,6 menyatakan tidak tertarik dan
33 responden 37,1 menyatakan kurang tertarik dengan promosi yang dilakukan oleh PRO GAIH. Ini dikarenakan promosi barang dan jasa yang
terkesan monoton sehingga mengurangi minat para konsumen untuk mengadopsi pesan yang disampaikan PRO GAIH.
Semakin baik promosi yang dilakukan oleh PRO maka semakin tertarik pula konsumen dalam meresapi setiap promosi yang dilakukan perusahaan
tersebut, begitu juga sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa responden tertarik dengan cara yang dilakukan oleh Public Relations Officer Grand Angkasa
International Hotel Medan dalam mempromosikan barang dan jasa. Tabel 12 memberikan penjabaran jelas mengenai hasil penelitian yang
berkaitan dengan promosi yang dilakukan oleh Public Relations Officer GAIH.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12 PROMOSI OLEH PUBLIC RELATIONS OFFICER GAIH
P9FC.11
J. PRO BERKOMPETEN MENGHADAPI ISU DAN PELUANG
PRO merupakan seorang yang berada di barisan terdepan apabila suatu perusahaan mengalami masalah, terutama isu yang ada dari pihak eksternal.
Dalam hal ini, PRO mengambil andil yang luar biasa dalam membela dan menjaga image perusahaan. Semakin seorang PRO berkompeten dalam
menghadapi isu dan peluang dari pihak eksternal, semakin baik pula pandangan dari para konsumen mengenai perusahaan tersebut.
Tabel 13 PRO BERKOMPETEN MENGHADAPI ISU DAN PELUANG
P10FC.12 No
Promosi oleh Public Relations officer GAIH
F 1.
2 3.
4. Tidak Tertarik
Kurang Tertarik Tertarik
Sangat Tertarik 5
33 47
4 5,6
37,1 52,8
4,5
TOTAL 89
100
No PRO berkompeten menghadapi isu dan
peluang F
1. Tidak Berkompeten
2 2,2
2 Kurang Berkompeten
29 32,6
3. Berkompeten
56 62,9
4. Sangat Berkompeten
2 2,2
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan sangat berkompeten dan 56 responden 62,9 menyatakan bahwa
PRO berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang. ini dikarenakan responden menyatakan PRO cekatan dalam menjawab berbagai masalah serta gosip miring
yang bermaksud untuk menurunkan citra perusahaan. PRO juga dapat menjawab setiap pertanyaan konsumen dengan santai dan lancar meskipun pertanyaan
negatif yang dilontarkan oleh konsumen. Sedangkan, sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan tidak berkompeten
dan 29 responden 32,6 menyatakan PRO kurang berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang dari pihak eksternal. Menurut para responden, PRO
cenderung hanya memberikan jawaban tanpa memberikan penyelesaian atas isu yang terjadi.
K. SIKAP PRO MENGHADAPI ISU DAN PELUANG Tabel 14
SIKAP PRO MENGHADAPI ISU DAN PELUANG
P11FC.13
Tabel 14 menjelaskan bahwa sebanyak 5 responden 5,6 menyatakan bahwa responden tidak puas dan 28 responden 31,5 menyatakan bahwa
mereka kurang puas dengan sikap yang ditunjukkan oleh Public Relations Officer Grand Angkasa International Hotel Medan. Selanjutnya, sebanyak 5 responden
No Sikap PRO menghadapi isu dan peluang
F 1.
2 3.
4. Tidak Puas
Kurang Puas Puas
Sangat Puas 5
28 51
5 5,6
31,5 57,3
5,6
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
5,6 menyatakan sangat puas dan sebanyak 51 responden 57,3 menyatakan puas dengan sikap yang ditunjukkan PRO.
Beberapa sikap utama yang harus dimiliki PRO dalam menghadapi isu dan peluang adalah harus selalu bersikap tenang dan ramah, serta dapat menjaga
emosi sehingga dapat tetap menjaga kepercayaan konsumen bahwa masalah yang dihadapi perusahaan itu dapat teratasi dengan tenang dan lancar.
Dari hasil yang ada, responden menyatakan puas dengan sikap yang ditunjukkan oleh Public Relations Officer Grand Angkasa International Hotel
Medan dalam menghadapi isu dan peluang yang ada.
L. KEMAMPUAN PRO SEBAGAI REPRESENTASI PERUSAHAAN
Kemampuan PRO diuji untuk melihat apakah ia layak menjadi representasi perusahaan, pada saat perusahaan sedang dilanda isu ataupun gosip
miring yang dapat membuat perusahaan menjadi buruk di mata masyarakat. Tugas PRO lah yang berusaha menetralisir isu tersebut dan mengubah suasana seperti
sediakala. PRO merupakan salah satu pilar penting sekaligus representasi perusahaan yang mana dialah penentu kemajuan dan peningkat citra perusahaan di
mata konsumen dan masyarakat. Sehingga apabila citra perusahaan baik atau pun buruk,semua tentu berkaitan dengan sosok seorang PRO.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15 KEMAMPUAN PRO SEBAGAI REPRESENTASI PERUSAHAAN
P12FC.14
Dari penjabaran tabel 15, terlihat bahwa sebanyak 1 responden 1,1 menyatakan bahwa Public Relations Officer Grand Angkasa International Hotel
Medan tidak berkualitas sebagai representasi dari perusahaan. Sebanyak 31 responden 34,8 menyatakan Public Relations Officer Grand Angkasa
International Hotel Medan kurang berkualitas. Selanjutnya, sebanyak 55 responden 61,8 menyatakan bahwa Public Relations Officer Grand Angkasa
International Hotel Medan berkualitas sebagai bentuk representasi dari perusahaan, dan sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan sangat berkualitas.
M. PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI Tabel 16
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI
P13FC.15 No
Kemampuan PRO sebagai representasi perusahaan
F 1.
2 3.
4. Tidak Berkualitas
Kurang Berkualitas Berkualitas
Sangat Berkualitas 1
31 55
2 1,1
34,8 61,8
2,2
TOTAL 89
100
No Penggunaan media komunikasi oleh PRO
GAIH F
1. 2
3. 4.
Tidak Tertarik Kurang Tertarik
Tertarik Sangat Tertarik
5 33
47 4
5,6 37,1
52,8 4,5
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tugas PRO dalam kesehariannya adalah lebih kepada bagaimana cara mempromosikan barang dan jasa yang berkaitan dengan perusahaan. Disamping
itu, PRO harus teliti dan tepat dalam memilih media komunikasi untuk mempromosikan barang dan jasa serta menyebarkan informasi, sehingga dapat
membuat konsumen tertarik serta menangkap dengan jelas informasi yang ada. Hasil penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 16, menyatakan
bahwa 4 responden 4,5 menyatakan sangat tertarik dan 47 responden 52,8 menyatakan tertarik dengan media komunikasi yang digunakan. Salah satu alasan
utamanya adalah newsletter yang selalu didesign dengan warna dan kata-kata yang persuasif sehingga membuat para konsumen berdecak kagum. PRO
merangkum segala event yang direncanakan selama satu dua atau tiga bulan kedepan dalam sebuah newsletter yang simple dan manis sehingga konsumen
hanya membutuhkan waktu sejenak untuk melihat promo apa saja yang sedang berlangsung pada bulan tertentu yang tertera dalam newsletter tersebut.
Berikutnya, sebanyak 33 responden 37,1 menyatakan kurang tertarik, sisanya sebanyak 5 responden 5,6 menyatakan tidak tertarik terhadap media
komunikasi yang digunakan. Ini dikarenakan media komunikasi yang dipergunakan tidak berkembang dan hanya itu-itu saja.
Universitas Sumatera Utara
N. PRO TANGGAP MENGHADAPI KESALAHPAHAMAN DAN PRASANGKA
Menghadapi kesalahpahaman dan prasangka dari konsumen merupakan menu sehari-hari yang dihadapkan kepada PRO. PRO harus mempersiapkan
mental dan tentunya harus selalu tanggap dalam menghadapinya. PRO dituntut untuk dapat menyelesaikan dan memberikan solusi terhadap masalah yang
dikeluhkan konsumen, sehingga tetap dapat menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa, khususnya terhadap citra perusahaan.
Tabel 17 PRO TANGGAP MENGHADAPI KESALAHPAHAMAN DAN
PRASANGKA
P14FC.16
Hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 17, dapat dijelaskan bahwa sebanyak 43 responden 48,3 menyatakan bahwa PRO tanggap dalam
menghadapi kesalahpahaman dan prasangka yang dikeluhkan konsumen dan sebanyak 5 responden 5,6 menyatakan sangat tanggap. Ini disebabkan oleh
PRO mampu menjelaskan mengenai kesalahpahaman yang dikhawatirkan oleh konsumen dan selalu dapat mencairkan suasana yang tegang menjadi santai.
No PRO tanggap dalam menghadapi
kesalahpahaman dan prasangka dari konsumen
F
1. 2
3. 4.
Tidak Tanggap Kurang Tanggap
Tanggap Sangat Tanggap
4 37
43 5
4,5 41,6
48,3 5,6
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Sisanya, sebanyak 37 responden 41,6 menyatakan kurang tanggap dan 4 responden 4,5 menyatakan PRO tidak tanggap dalam menghadapi
kesalahpahaman dan prasangka yang dikeluhkan konsumen. Ini disebabkan oleh PRO hanya memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah yang dikeluhkan
pada saat itu juga tanpa berusaha memperbaiki untuk ke depannya, sehingga membuat masalah yang sama kembali terulang.
Ada pepatah mengatakan tamu adalah raja, begitu juga yang harus diterapkan, khususnya di bisnis perhotelan yang harus menjaga kepercayaan
konsumen, dengan cara tanggap dalam menghadapi kesalahpahaman dan prasangka.
O. SIKAP PRO MENGHADAPI KESALAHPAHAMAN DAN PRASANGKA
Sikap utama yang harus selalu dimiliki oleh PRO adalah ramah dan bersikap sopan serta tenang dalam menanggapi berbagai masalah yang
ada. Disamping itu, PRO juga harus bersedia memberikan jawaban dan masukan serta solusi yang dikeluhkan oleh konsumen berkaitan dengan
kesalahpahaman dan prasangka.
Tabel 18 SIKAP PRO MENGHADAPI KESALAHPAHAMAN DAN PRASANGKA
P15FC.17 No
Sikap PRO dalam menghadapi kesalahpahaman dan prasangka
F 1.
2 3.
4. Tidak Puas
Kurang Puas Puas
Sangat Puas 1
25 58
5 1,1
28,1 65,2
5,6
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18 menjelaskan bahwa jumlah responden yang menyatakan sangat puas terhadap sikap PRO dalam menghadapi isu dan peluang
adalah 5 responden 5,6 dan sebanyak 58 responden 65,2 menyatakan puas. Alasannya adalah bahwa PRO selalu terlihat santai
dalam menjawab berbagai pertanyaan yang mampu meyakinkan para konsumen bahwa semua baik-baik saja, juga memberikan kesan positif
dalm memberikan solusi. Sikap ramah dan selalu tersenyum adalah sikap yang memang harus selalu ditunjukkan oleh PRO.
Sedangkan sebanyak 1 responden 1,1 menyatakan tidak puas dan 25 responden 28,1 menyatakan kurang puas dengan sikap PRO
dalam menghadapi isu dan peluang karena sikap santai PRO yang membuat para konsumen merasa PRO tidak menaruh perhatian terhadap
isu yang ada.
IV.3.3. Variabel Terikat Y: Citra Perusahaan Grand Angkasa International Hotel Medan
Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan citra Perusahaan Grand Angkasa International Hotel Medan.
Data lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 19-28.
P. INFORMASI YANG DISAMPAIKAN PRO
Kejelasan informasi yang disampaikan oleh komunikator turut mempengaruhi tindakan serta sikap yang ditimbulkan oleh komunikan,
apabila informasi yang disampaikan oleh PRO tidak jelas, tentu saja dapat
Universitas Sumatera Utara
terjadi distorsi pesan yang memungkinkan konsumen mengartikan pesan tersebut menjadi salah atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
komunikator PRO.
Tabel 19 INFORMASI YANG DISAMPAIKAN PRO
P16FC.18
Tabel 19 menunjukkan bahwa sebanyak 3 responden 3,4 menyatakan sangat jelas dan sebanyak 44 responden 49,4 menyatakan
bahwa informasi yang disampaikan oleh PRO mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh GAIH sudah jelas. Ini disebabkan oleh pesan yang
disampaikan komunikator PRO mudah dimengerti serta bahasa yang digunakan cenderung umum sehingga konsumen jelas mengenai pesan
tersebut. Selebihnya, sebanyak 4 responden 4,5 menyatakan tidak jelas
dan sebanyak 38 responden 42,7 menyatakan kurang jelas dikarenakan pada saat penyampaian informasi, terdapat gangguan luar yang
menyebabkan suara dari PRO tidak jelas.
No Informasi yang disampaikan oleh PRO
F 1.
2 3.
4. Tidak Jelas
Kurang Jelas Jelas
Sangat Jelas 4
38 44
3 4,5
42,7 49,4
3,4
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Q. PENYAMPAIAN INFORMASI DAPAT DIMENGERTI Tabel 20
PENYAMPAIAN INFORMASI DAPAT DIMENGERTI
P17FC.19
Tabel 20 menjelaskan bahwa sebanyak responden yang mengerti sebanyak 52 responden 58,4, dan yang sangat mengerti sebanyak 5
responden 5,6. Selain informasi yang disampaikan harus jelas, tentu saja informasi tersebut harus dapat dimengerti oleh konsumen. Itu
merupakan upaya yang terkadang susah dijangkau, karena setiap orang memiliki tingkat penafsiran yang berbeda antara satu manusia dengan
manusia yang lain, sehingga merupakan salah satu aspek yang harus benar-benar diperhatikan oleh PRO, seperti penentuan bahasa dan kata-
kata yang umum dan tentunya yang tidak bermakna ganda. Selebihnya, sebanyak 5 responden 5,6 tidak mengerti dan 27
responden 30,3 kurang mengerti akan informasi yang disampaikan oleh PRO. Ini disebabkan oleh konsumen yang kurang fokus terhadap
penyampaian dari PRO
No Penyampaian infomasi dapat dimengerti
F 1.
2 3.
4. Tidak Mengerti
Kurang Mengerti Mengerti
Sangat Mengerti 5
27 52
5 5,6
30,3 58,4
5,6
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Maka dari data responden dapat disimpulkan informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer Grand Angkasa International
Hotel Medan dapat dimengerti oleh responden.
R. RESPONDEN PUAS TERHADAP INFORMASI
Informasi yang telah disampaikan, baik secara lisan maupun melalui media komunikasi, juga dapat memberikan kepuasan tersendiri
bagi para konsumen. Bagaimana PRO dalam menyampaikan informasi, bagaimana sikap yang ditunjukkan, apakah semua informasi yuang
diberikan telah dapat memuaskan keingintahuan dari konsumen. Pada tabel 21 dibawah ini, menjelaskan mengenai puaskah
responden mengenai informasi yang disampaikan oleh PRO :
Tabel 21 RESPONDEN PUAS TERHADAP INFORMASI
P18FC.20
Dari data responden diperoleh hasil bahwa responden yang puas dengan informasi yang disampaikan PRO sebanyak 50 responden 55,6,
dan 1 responden 1,1 menyatakan sangat puas, disebabkan oleh presentasi yang disampaikan oleh PRO jelas, sikap ramah dan selalu
menjawab dengan lancar yang menandakan bahwa PRO mengetahui jelas
No Responden puas terhadap informasi yang
disampaikan PRO F
1. 2
3. 4.
Tidak Puas Kurang Puas
Puas Sangat Puas
3 35
50 1
3,4 39,3
56,2 1,1
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
informasi seputar GAIH dan setiap pertanyaan konsumen dijawab dengan lengkap.
Di samping itu, sebanyak 3 responden 3,4 menyatakan tidak puas, dan 35 responden 39,3 menyatakan kurang puas dengan
informasi yang disampaikan oleh PRO. Ini dikarenakan informasi yang disampaikan terlalu bertele-tele sehingga membingungkan konsumen.
S. INFORMASI BERSIFAT PERSUASIF Tabel 22
INFORMASI BERSIFAT PERSUASIF
P19FC.21
Merupakan tugas dari seorang PRO untuk membuat pesan atau informasi menarik, kreatif dan persuasif untuk mendapatkan perhatian dan
minat dari konsumen sehingga timbul keinginan untuk melihat dan mencermati isi dari pesan yang disampaikan.
Pada tabel 22, dijelaskan mengenai hasil penelitian yang menyatakan persuasif kah informasi yang disampaikan oleh PRO GAIH.
Dari hasil diatas, dijabarkan bahwa sebanyak 3 responden 3,4 menyatakan sangat persuasive dan 46 responden 51,7 menyatakan
bahwa informasi yang disampaikan oleh PRO bersifat persuasif. Adapun
No Informasi yang disampaikan PRO
bersifat persuasive F
1. 2
3. 4.
Tidak Persuasif Kurang Persuasif
Persuasif Sangat Persuasif
6 34
46 3
6,7 38,2
51,7 3,4
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
alasan utama yang disebutkan adalah kata-kata serta bahasa yang dirangkai sedemikian rupa membuat konsumen tertarik mengenai promosi yang
dilakukan oleh GAIH melalui PRO nya. Design dan tampilan brosur serta newsletter yang menarik menjadi pendukung dalam menarik perhatian
konsumen. Sebanyak sebanyak 6 responden 6,7 menyatakan tidak
persuasif dan 34 responden 38,2 menyatakan kurang persuasif dikarenakan penggunaan bahasa yang banyak mengunakan bahasa asing
yang kurang dapat dimengerti oleh sebagian konsumen.
T. PRO MENANGGAPI KELUHAN KONSUMEN
Konsumen merupakan salah satu penentu eksternal keberhasilan dari suatu perusahaan, yang tentu saja tanpa mereka, tidak akan tercipta
kemajuan dan perkembangan perusahaan secara signifikan. Konsumen juga merupakan penyadar bagi kekurangan dan kelebihan yang ada.
Sehingga PRO harus selalu menanggapi keluhan yang disampaikan oleh konsumen sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja kerja perusahaan.
Tabel 23 PRO menanggapi keluhan konsumen
P20FC.22 No
PRO menanggapi keluhan konsumen F
1. 2
3. 4.
Tidak Pernah Menanggapi Kurang Menanggapi
Menanggapi Sangat Menanggapi
- 28
57 4
- 31,5
64 4,5
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menjelaskan sebanyak 4 responden 4,5 menyatakan PRO sangat menanggapi keluhan konsumen dan 57 responden
64 menyatakan bahwa PRO menanggapi keluhan konsumen. PRO berusaha menjawab dan mengatasi keluhan yang disampaikan oleh
konsumen agar kedepannya tidak terjadi kekeliruan dan prasangka yang dapat menyebabkan konsumen kehilangan kepercayaan kepada PRO dan
kepada perusahaan. PRO juga telaten dalam menanggapi keluhan konsumen sehingga konsumen dapat mengandalkan PRO sebagai seorang
yang dapat diandalkan apabila terjadi kendala yang tidak menyenangkan. Tidak terdapat responden yang menyatakan PRO tidak pernah
menanggapi keluhan konsumen dan sebanyak 28 responden 31,5 menyatakan bahwa PRO kurang menanggapi keluhan konsumen
dikarenakan kesibukan dan keterbatasan waktu yang menyebabkan PRO tidak terjun ke lapangan apabila terjadi hal-hal kecil yang dikeluhkan
konsumen.
U. KREDIBILITAS PRO MENJAWAB KELUHAN KONSUMEN
Kredibilitas merupakan kemampuan dari seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan. PRO juga dituntut harus bersikap aktif
dan senantiasa siap dalam menanggapi serta menjawab keluhan konsumen sehingga kemudian dapat menciptakan suatu image bahwa PRO memiliki
kredibilitas yang baik dalam pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24 KREDIBILITAS PRO MENJAWAB KELUHAN KONSUMEN
P21FC.23
Tabel 24 menjelaskan bahwa sebanyak 3 responden 3,4 menyatakan PRO sangat memiliki kredibilitas dan sebanyak 58 responden
65,2 menyatakan bahwa PRO memiliki kredibilitas dalam menjawab keluhan konsumen. PRO menunjukkan wibawa serta image dirinya yang
tentunya dapat menciptakan kepercayaan yang berdampak pada kepuasan diri konsumen. Kredibilitas PRO ditunjukkan melalui cekatannya PRO
dalam menjawab keluhan, sikap profesional dan tidak memandang bulu dalam menanggapi serta menjawab konsumen.
Tetapi, sebanyak 1 responden 1,1 menyatakan PRO tidak memiliki kredibilitas dan 27 responden 30,3 menyatakan PRO kurang
memiliki kredibilitas dalam menjawab keluhan konsumen. Menurut para responden, ini dikarenakan oleh PRO terkadang belum siap dalam
memberikan jawaban seputar keluhan konsumen dan tidak mampu menanggapi masalah yang dikeluhkan.
No Kredibilitas yang dimiliki PRO dalam
menjawab keluhan F
1. 2
3. 4.
Tidak Memiliki Kredibilitas Kurang Memiliki Kredibilitas
Memiliki Kredibilitas Sangat Memiliki Kredibilitas
1 27
58 3
1,1 30,3
65,2 3,4
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
V. PRO MENJALANKAN TUGAS SEPENUH HATI Tabel 25
PRO MENJALANKAN TUGAS SEPENUH HATI
P22FC.24
Tugas yang diemban oleh seseorang tentu saja wajib dilaksanakan dengan sepenuh hati, karena merupakan kewajiban serta keharusan sebagai
seorang karyawan. Tidak terlepas juga, seorang PRO harus mampu bekerja dengan sepenuh hati dalam memberikan service yang luar biasa kepada
konsumen, sehingga konsumen merasa nyaman dan merasa dianggap keberadaannya.
Tabel 25 menunjukkan bahwa sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan PRO menjalankan tugas dengan sangat sepenuh hati dan
sebanyak 60 responden 67,4 menyatakan PRO menjalankan tugas dengan sepenuh hati. Alasan utama yang disampaikan responden adalah
senyuman dan cara menyapa yang lembut serta penyampaian informasi yang jelas, menunjukkan bahwa PRO menguasai pekerjaan yang diberikan
padanya dan melakukannya dengan sepenuh hati. Disamping itu, sebanyak 4 responden 4,5 menyatakan tidak
sepenuh hati dan 23 responden 25,8 menyatakan PRO kurang sepenuh hati dalam menjalankan tugasnya. Ini disebabkan oleh perubahan mood
No PRO menjalankan tugas sepenuh hati
F 1.
2 3.
4. Tidak Sepenuh Hati
Kurang Sepenuh Hati Sepenuh Hati
Sangat Sepenuh Hati 4
23 60
2 4,5
25,8 67,4
2,2
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
atau PRO sedang dalam keadaan tidak sehat yang membuat PRO terkesan tidak sepenuh hati dalam menjawab dan memberikan informasi.
W. PRO PROFESIONAL DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN Tabel 26
PRO PROFESIONAL DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN
P23FC.25
Dalam dunia pekerjaan, setiap orang dituntut untuk bersikap profesional dalam melaksanakan pekerjaan. Sikap profesional yang
ditunjukkan oleh seorang PRO menentukan image perusahaan di depan masyarakat. Apabila PRO tidak bersikap profesional, bersikap semena-
mena, memarahi karyawan didepan konsumen, tentu saja dapat menurunkan kulaitas dari perusahaan di pandangan konsumen, sehingga
sikap profesional sangat diutamakan dalam melaksanakan pekerjaan. Berdasarkan tabel 26, didapat hasil bahwa sebanyak 4 responden
4,5 menyatakan PRO sangat profesional, dan 48 responden 53,9 menyatakan PRO profesional dalam menjaga citra perusahaan. Ini
disebabkan oleh PRO mampu mengontrol dan menjaga emosi akibat karyawan yang tidak becus dalam memberikan service yang menyebabkan
konsumen mengeluh. PRO tetap menjaga image karyawan tersebut, dan
No PRO bersifat profesional dalam menjaga
citra perusahaan F
1. 2
3. 4.
Tidak Profesional Kurang Profesional
Profesional Sangat Profesional
2 35
48 4
2,2 39,3
53,9 4,5
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
tidak langsung memberikan hukuman kepada karyawan di depan konsumen.
Di samping itu, sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan tidak profesional dan sisanya 35 responden 39,3 menyatakan PRO kurang
profesional dalam menjaga image perusahaan. Ini disebabkan oleh PRO kurang memperhatikan penampilan, dalam pengertian, tidak mengenakan
pakaian formal blazer pada saat meninggalkan ruangan kerja.
X. PERILAKU MENYENANGKAN DARI PRO
Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang PRO tentu saja selalu diperhatikan oleh konsumen, baik dalam menyapa, mempromosikan
barang dan jasa, menanggapi keluhan konsumen. Setiap orang tentu berharap mendapatkan perilaku yang menyenangkan dari semua orang,
begitu juga PRO, yang merupakan kewajibannya untuk selalu memperlakukan konsumen bak seorang raja, yaitu harus memberikan
service yang maksimal serta selalu ramah.
Tabel 27 Perilaku menyenangkan dari PRO
P24FC.26 No
Perilaku menyenangkan dari PRO F
1. 2
3. 4.
Tidak Pernah Jarang
Sering Sangat Sering
1 29
57 2
1,1 32,6
64 2,2
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 berikut menunjukkan hasil bahwa sebanyak 2 responden 2,2 menyatakan mereka sangat sering mendapatkan perilaku
menyenangkan dari PRO, dan sebanyak 57 responden 64 menyatakan bahwa mereka sering mendapatkan perilaku yang menyenangkan dari
PRO. Menurut para responden, PRO sering menyapa dan berbasa-basi sekedar untuk menanyakan kabar dan keadaan dari konsumen. Ini
merupakan suatu bentuk hormat dan ramah yang ditunjukkan oleh PRO GAIH.
Sisanya, sebanyak 1 responden 1,1 menyatakan mereka tidak pernah mendapatkan perilaku menyenangkan dari PRO dan sebanyak 29
responden 32,6 menyatakan bahwa mereka jarang mendapatkan perilaku menyenangkan dari PRO. Ini disebabkan oleh konsumen yang
tidak begitu kenal dan dekat dengan PRO sehingga terkadang PRO tidak begitu menghiraukan mereka.
Y. KINERJA PRO SUDAH REPRESENTATIF Tabel 28
Kinerja PRO sudah representatif
P25FC.27 No
Kinerja PRO sudah representative F
1. 2
3. 4.
Tidak Representatif Kurang Representatif
Representatif Sangat Representatif
- 27
54 8
- 30,3
60,7 9
TOTAL 89
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 28 menunjukkan bahwa sebanyak 8 responden 9 menyatakan bahwa kinerja PRO GAIH sangat representatif, dan sebanyak
54 responden 60,7 menyatakan kinerja PRO GAIH sudah representatif. PRO merupakan sosok yang melambangkan image
perusahaannya. Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh PRO adalah bersikap ramah, selalu menanggapi keluhan, selalu bertanya apakah
konsumen memiliki masalah mengenai fasilitas yang diberikan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Jadi apabila PRO
berhasil dalam menciptakan kepuasan konsumen, maka PRO dianggap sudah representatif, begitu juga sebaliknya.
Sisanya, tidak ada responden yang menyatakan PRO tidak representatif, dan sebanyak 27 responden 30,3 menyatakan bahwa
PRO kurang representatif. Maka dari hasil yang ada, diperoleh kesimpulan bahwa kinerja yang ditunjukkan oleh Public Relations Officer Grand
Angkasa International Hotel Medan sudah representatif.
IV.4. Analisa Tabel Silang
Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang
dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut
bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi
ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya
Universitas Sumatera Utara
dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari :
1. Hubungan antara pengaruh Public Relations Officer GAIH berkompeten
dalam menghadapi isu dan peluang terhadap kredibilitas PRO dalam menjawab keluhan konsumen menarik perhatian responden.
2. Hubungan antara pengaruh penggunaan media komunikasi eksternal yang
dilakukan oleh Public Relations Officer GAIH seperti newsletter atau information board terhadap informasi yang disampaikan PRO bersifat
persuasif menarik perhatian responden. 3.
Hubungan antara pengaruh metode yang digunakan oleh Public Relations Officer GAIH ketika mempromosikan produk atau jasa GAIH terhadap
informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer GAIH dapat dimengerti menarik perhatian responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 29 Hubungan antara pengaruh Public Relations Officer GAIH berkompeten
dalam menghadapi isu dan peluang terhadap kredibilitas PRO dalam menjawab keluhan konsumen menarik perhatian responden
Pengaruh Public Relations Officer GAIH
berkompeten dalam menghadapi isu dan
peluang Kredibilitas PRO
Tidak Memiliki
Kredibilitas Kurang
Memiliki Kredibilitas
Memiliki Kredibilitas
Sangat Memiliki
Kredibilitas TOTAL
Tidak Berkompeten Kurang Berkompeten
Berkompeten Sangat Berkompeten
1 12
15 1
17 40
1 2
2 29
56 2
TOTAL 1
27 58
3 89
P.10FC.12 P21FC.22
Tabel 29 diatas menjelaskan tentang hubungan antara pengaruh Public Relations Officer GAIH berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang dengan
krediblitas PRO dalam menjawab keluhan konsumen. Dari 89 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data : 58 responden menyatakan PRO memiliki
kredibilitas, 27 responden menyatakan PRO kurang memiliki kredibilitas, 3 responden menyatakan PRO sangat memiliki kredibilitas, dan 1 responden
menyatakan PRO tidak memiliki kredibilitas dalam menjawab keluhan konsumen. Sebaran data tentang pengaruh kredibilitas PRO dalam menjawab keluhan
konsumen terhadap berkompetennya PRO dalam menghadapi isu dan peluang yaitu 56 responden menyatakan PRO berkompeten, 29 responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
PRO kurang berkompeten, 2 responden menyatakan PRO tidak berkompeten dan 2 responden menyatakan PRO sangat berkompeten dalam menghadapi isu dan
peluang. Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menyatakan ada hubungan antara pengaruh Public Relations Officer GAIH berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang dengan kredibilitas PRO dalam
menjawab keluhan konsumen menarik perhatian responden. Responden menyatakan PRO berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang berpengaruh
terhadap kredibilitas PRO dalam menjawab keluhan konsumen. -
Tidak Berkompeten =
12 ,
1 100
89 1
= x
- Kurang Berkompeten =
10 ,
19 100
89 17
= x
- Berkompeten
=
94 ,
44 100
89 40
= x
- Sangat Berkompeten =
100 89
= x
Responden yang menyatakan, PRO berkompeten dalam menghadapi isu dan peluang berpengaruh terhadap kredibilitas PRO dalam menjawab keluhan
konsumen. Responden ini persentasinya sebanyak 44,94, yang menyatakan kurang berkompeten sebanyak 19,10, yang menyatakan tidka berkompeten
sebanyak 1,12 dan tidak ada responden yang menyatakan sangat berkompeten.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 30 Hubungan antara pengaruh penggunaan media komunikasi eksternal yang
dilakukan oleh Public Relations Officer GAIH seperti newsletter atau information board terhadap informasi yang disampaikan PRO bersifat
persuasif menarik perhatian responden. Pengaruh penggunaan
media komunikasi eksternal yang dilakukan
oleh Public Relations Officer GAIH seperti
newsletter atau information board
Informasi yang disampaikan PRO bersifat persuasif Tidak
Persuasif Kurang
Persuasif Persuasif
Sangat Persuasif
TOTAL
Tidak Tertarik Kurang Tertarik
Tertarik Sangat Tertarik
1 1
4 3
17 12
2 1
10 33
2 2
1 5
28 51
5
TOTAL 6
34 46
3 89
P.13FC.15 P.19 FC.21
Berdasarkan tabel 30 diatas menjelaskan tentang hubungan antara Pengaruh penggunaan media komunikasi eksternal yang dilakukan oleh Public
Relations Officer GAIH seperti newsletter atau information board terhadap informasi yang disampaikan PRO bersifat persuasif menarik perhatian responden.
Dari 89 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data : 46 responden menyatakan informasi yang disampaikan PRO bersifat persuasif, 34 responden
menyatakan kurang persuasif, 6 responden menyatakan tidak persuasif, dan sebanyak 3 responden menyatakan informasi yang disampaikan bersifat sangat
persuasif.
Universitas Sumatera Utara
Sebaran data tentang pengaruh informasi yang disampaikan oleh PRO bersifat persuasif terhadap media komunikasi eksternal yang digunakan oleh PRO
yaitu 51 responden menyatakan tertarik, 28 responden menyatakan kurang tertarik, 5 responden menyatakan sangat tertarik, dan 5 responden menyatakan
tidak tertarik. Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menyatakan ada hubungan antara pengaruh penggunaan media komunikasi eksternal yang dilakukan oleh Public Relations Officer GAIH seperti newsletter
atau information board terhadap informasi yang disampaikan PRO bersifat persuasif menarik perhatian responden. Responden menyatakan informasi yang
disampaikan oleh PRO yang bersifat persuasif itu menarik responden karena dipengaruhi juga oleh penggunaan media komunikasi eksternal yang digunakan
oleh PRO seperti newsletter ataupun information board yang didesign secara persuasif.
- Tidak Tertarik
=
12 ,
1 100
89 1
= x
- Kurang Tertarik
=
23 ,
11 100
89 10
= x
- Tertarik
=
07 ,
37 100
89 33
= x
- Sangat Tertarik
=
24 ,
2 100
89 2
= x
Universitas Sumatera Utara
Responden yang menyatakan, informasi yang disampaikan oleh PRO bersifat persuasif dan menarik perhatian responden karena informasi tersebut
berpengaruh terhadap penggunaan media komunikasi eksternal yang digunakan oleh PRO. Responden ini persentasinya sebanyak 37,07, sedangkan 11,23
menyatakan kurang tertarik, yang menyatakan sangat tertarik sebanyak 2,24, dan sisanya sebanayak 1,12 menyatakan tidak tertarik.
Tabel 31 Hubungan antara pengaruh metode yang digunakan oleh Public Relations
Officer GAIH ketika mempromosikan produk atau jasa GAIH terhadap informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer GAIH dapat
dimengerti menarik perhatian responden.
Pengaruh metode yang digunakan oleh Public
Relations Officer GAIH ketika mempromosikan
produk atau jasa GAIH Informasi yang disampaikan oleh Public Relations
Officer GAIH dapat dimengerti Tidak
Mengerti Kurang
Mengerti Mengerti
Sangat Mengerti
TOTAL
Tidak Baik Kurang Baik
Baik Sangat Baik
4 1
1 12
14 1
18 31
2 2
2 1
4 34
48 3
TOTAL 5
27 52
5 89
P.8FC.10 P.17FC.19
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 31 diatas menjelaskan tentang hubungan antara pengaruh metode yang digunakan oleh Public Relations Officer GAIH ketika
mempromosikan produk atau jasa GAIH terhadap informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer GAIH dapat dimengerti menarik perhatian
responden. Dari 89 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data : 52 responden menyatakan mengerti dengan informasi yang disampaikan oleh PRO,
27 responden menyatakan kurang mengerti, 5 responden menyatakan sangat mengerti dan 5 responden lainnya menyatakan tidak mengerti.
Sebaran data tentang pengaruh informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer GAIH dapat dimengerti terhadap metode yang digunakan oleh
PRO GAIH ketika mempromosikan barang atau jasa GAIH yaitu 48 responden menyatakan baik, 34 responden menyatakan kurang baik, 4 responden
menyatakan tidak baik, sisanya sebanyak 3 responden menyatakan sangat baik. Berdasarkan data-data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menyatakan ada hubungan antara pengaruh metode yang digunakan oleh Public Relations Officer GAIH ketika mempromosikan produk atau jasa GAIH terhadap
informasi yang disampaikan oleh Public Relations Officer GAIH dapat dimengerti menarik perhatian responden. Responden menyatakan bahwa informasi yang
disampaikan oleh PRO dapat dimengerti menarik karena berpengaruh terhadap baik tidaknya metode yang digunakan PRO dalam mempromosikan barang atau
jasa GAIH.
Universitas Sumatera Utara
- Tidak Baik
=
12 ,
1 100
89 1
= x
- Kurang Baik
=
22 ,
20 100
89 18
= x
- Baik
=
83 ,
34 100
89 31
= x
- Sangat Baik
=
24 ,
2 100
89 2
= x
Responden yang menyatakan, informasi yang disampaikan oleh PRO dapat dimengerti menarik karena berpengaruh terhadap baik tidaknya metode
yang digunakan PRO dalam mempromosikan barang atau jasa GAIH. Responden ini persentasinya sebanyak 34,83, yang menyatakan kurang baik sebanyak
20,22, yang menyatakan sangat baik sebanyak 2,24, sisanya sebanyak 1,12 menyatakan tidak baik.
IV.5. Uji Hipotesa