2. Saat melakukan lemparan ke dalam kaki harus berada di luar garis
permainan. 3.
Lemparan ke dalam dilakukan menggunakan kedua tangan dari depan dada.
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang diselenggarakan di
sekolah, baik dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Materi mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di
Sekolah Menengah Pertama SMP yang meliputi: pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri atau
senam; aktivitas ritmik; akuatik aktivitas air; dan pendidikan luar kelas outdoor disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia
bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efektif, dan efisien.
Sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Pertama SMP, siswa diharapkan
dapat mempraktikkan permainan bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi. Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran permainan bola basket di Sekolah
Menengah Pertama masih dikemas dalam bentuk permainan yang belum dimodifikasi, baik dalam hal peralatan, lapangan yang digunakan maupun
peraturannya. Konsekuensi yang terjadi dari pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah dijumpainya siswa kurang aktif bergerak dalam pembelajaran bola basket
pada mata pelajaran penjasorkes. Modifikasi pembelajaran permainan bola basket merupakan salah satu
upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaran permainan bola basket diharapkan mampu membuat anak lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan
kondisi yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran permainan bola basket.
30
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan produk berupa model pembelajaran permainan bola basket pada
mata pelajaran penjasorkes yang dapat digunakan sebagai alat bantu guru dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan penjasorkes bagi siswa Sekolah
Menengah Pertama SMP kelas VII. Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono 2009:9, Penelitian dan pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah yang utama, yaitu :
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Termasuk
observasi lapangan dan kajian pustaka. 2.
Mengembangkan bentuk produk awal berupa permainan bola basket ring lingkaran ganda.
3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli Penjas dan dua ahli
pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan kuesioner dan konsultasi serta evaluasi yang kemudian dianalisis.
4. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan
uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.