Uji Validitas Uji Realibilitas

yang berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari kuesioner ini yaitu berupa data-data mengenai Software sistem informasi pengelolaan keuangan daerah SIPKD dalam menciptakan efektivitas serta dampaknya terhadap kinerja pegawai. Data sekunder ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: d. Dokumentasi Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku panduan, arsip perusahaan serta literatur dalam bentuk lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

3.2.4.1. Uji Validitas

Menurut Cooper 2006:720 validitas adalah : ”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing- masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut : r =                                  N Y Y N X X N Y X xy 2 2 2 2 Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t taraf signifikasi 5. Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut : t =   2 : 1 2 2     n db r n r dimana : n = ukuran sampel r = Koefisien Korelasi Pearson df = degree of freedom = n-2 Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 5 satu sisi adalah : 1. Item instrument dikatakan valid jika t hitung lebih dari atau sama dengan t 0,05 283 = 1,9803 maka instrument tersebut dapat digunakan. 2. Item instrument dikatakan tidak valid jika t hitung kurang dari t 0,05 283 = 1,9803 maka item tersebut tidak dapat digunakan. Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 12 for window.

3.2.4.2. Uji Realibilitas

Menurut Cooper 2006:716 reliabilitas adalah : ”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”. Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan. Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method Spearman –Brown Correlation Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar berdasarkan pemilihan genap –ganjil. Cara kerjanya adalah sebagai berikut : a. Item dibagi dua secara acak misalnya item ganjilgenap, kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II b. Skor untuk masing –masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II Ґ b +Ґ b d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Ґ1 = Dimana : Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua Untuk menguji keberartian koefisien r reliabel atau tidak reliabel akan digunakan uji t, yang dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel . Dimana t hitung dicari dengan menggunakan rumus dari Husein Umar 2006 sebagai berikut: r √n - 2 t = ; dengan db = n – 2 √1 - r 2 Dimana : n : ukuran sample r : koefisien korelasi Pearson db : adalah derajat bebas. Keputusan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dengan menggunakan taraf signifikansi 1 adalah sebagai berikut: Ґ b +Ґ b a. Instrumen dikatakan reliabel jika t hitung lebih besar atau sama dengan t 0,01; maka instrumen tersebut dapat digunakan. b. Instrumen dikatakan tidak reliabel jika t hitung lebih kecil dari t 0,01; maka instrumen tersebut tidak dapat digunakan.

3.2.4.3. Uji Method Sucsessive Interval MSI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Cimahi)

0 3 1

Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Di Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan Dan Aset Kabupaten Pandeglang

8 71 207

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DALAM PENYUSUNAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH (IKD) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN LAMPUNG UTARA

10 84 90

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi Empiris Pada Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Pe

8 32 74

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI APLIKASI SIPKD (SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH) TERHADAP PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA PEMDA PROVINSI LAMPUNG

10 92 52

Analisis Tingkat kepentingan Kualitas Sistem Informasi Pengelolaan keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kepuasaan Pengguna

0 29 34

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA : Studi Persepsi Pengguna Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintahan Kota Cimahi.

4 10 62

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta.

0 1 16

MODEL KONSEPTUAL PENGARUH INOVASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA PADA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

0 0 6

PENGARUH SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

0 1 12