dibentuk dari plot nilai C
i
= terhadap nilai sampel i, dengan x
j
adalah rata-rata sampel ke-j dan adalah target dari mean proses.
Cusum digunakan untuk memonitor rataan proses maupun variasi dari proses dengan mengakumulasi selisis dari
yang berada di atas target dengan ststistik C
+
dan mengakumulasikan selisih dari yang berada di bawah target dengan
statistik C
−
. Kedua statistik tersebut, C
+
dan C
−
, masing-masing disebut cusum sisi atas dan sisi bawah. Keduanya dihitung sebagai berikut:
= max0, +
+ = max0,
+ Pada persamaan diatas, K biasa disebut sebagai nilai rekomendasi atau nilai
toleransi, dan sering kali dipilih sekitar setengah antara nilai target dan nilai di
luar kendali dengan rataan yang menarik untuk dideteksi secepatnya.
Uji Cusum ini didasarkan pada nilai kumulatif dari jumlah recrusive-residual. Nilai kumulatif recrusive residual. Jika nilai kumulatif recrusive residual ini
berada di dalam band maka mengindikasikan adanya kestabilan parameter estimasi di dalam periode penelitian. Sebaliknya jika nilai kumulatif recrusive
residual berada di luar band berarti menunjukkan adanya ketidakstabilan parameter di dalam periode penelitian Widarjono,2013. Untuk menganalisis
harapan kebijakan Harga Pembelian PemerintahHPP dalam menjaga stabilitas harga beras diukur dengan uji Cusum. Pengukuran stabilitas harga dalam
penelitian ini menggunakan data bulanan pada periode terakhir penelitian, yaitu tahun 2013.
3. Pengujian Kriteria Statistik: a. Uji Parsial Uji-t
Uji parsial merupakan uji yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat dengan menganggap
variabel lainnya tetap ceteris paribus. Uji t statistik dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t-statistik dengan t-tabel. Dimana t-statistik diperoleh
dari hasil estimasi dari eviews. Dan t-tabel di dapat dari tabel t dengan menggunakan df degree of freedom serta tingkat keyakinan 95.Gujarati,2013
Pernyataan hipotesis: 1. Ho : β
i
=
0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel HPP terhadap permintaan beras. Ha : β
i
0 variabel HPP berpengaruh negatif terhadap permintaan beras 2. Ho : β
i
=
0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel harga eceran beras terhadap permintaan beras.
Ha : β
i
0 variabel harga beras berpengaruh negatif terhadap permintaanberas 3. Ho : β
i
=
0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel harga eceran jagung terhadap permintaan beras.
Ha : β
i
0 variabel harga eceran jagung berpengaruh positif terhadap permintaan beras
4. Ho : β
i
=
0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel jumlah penduduk terhadap permintaan beras.
Ha : β
i
0 variabel jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap permintaan beras 5. Ho : β
i
=
0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel pendapatan perkapita terhadap permintaan beras.
Ha : β
i
0 variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan beras.
Kriteria pengambilan keputusan : a.
Jika t-hitung positif dimana t-hitung t-tabel maka Ho ditolak atau menerima Ha, sedangkan apabila t-hitung t-tabel maka Ho diterima atau
menolak Ha. b.
Jika t-hitung negatif dimana t-hitung t-tabel maka Ho diterima atau menolak Ha, sedangkan apabila t-hitung t-tabel maka Ho ditolak atau
menerima Ha.
b. Uji Keseluruhan Uji-F
Pengujian hipotesis dengan menggunakan indikator koefisien determinasi R
2
dilakukan dengan uji-f pada tingkat kepercayaan 95 persen dan derajat kebebasan df1 = k-1 dan df2 = n-k. Rumusan Hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah
sebagai berikut: 1. Ho : β
i
= 0
Tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama semua variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Ha : β
i
≠ 0 Terdapat pengaruh secara bersama-sama semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan kesimpulan sebagai berikut: F statistik
F tabel : Ho diterima dan H
a
ditolak F statistik F tabel : Ho ditolak dan H
a
diterima Jika Ho diterima, berarti peubah bebas tidak berpengaruh nyata terhadap peubah
terikat. Sebaliknya jika Ho ditolak berarti peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat