Giro Tabungan Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

2.1.3.1. Giro

Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008, giro merupakan s impanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan. Lebih lanjut, menurut fatwa DSN MUI No.01DSN-MUIIV2000, ada dua jenis giro yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu Giro Wadi’ah dan Giro Mudharabah. Produk Giro yang ada dalam perbankan syariah di Indonesia merupakan Giro Wadi’ah. Giro Wadi’ah merupakan rekening giro yang didasarkan atas kontrak Wadi’ah, yaitu kontrak penitipan uang yang dapat ditarik kapanpun oleh pemiliknya. Dalam konsep Wadi’ah yad dhamanah, pihak yang dipercaya untuk menyimpan uang atau barang diperbolehkan untuk menggunakan objek uang atau barang yang dititipkan tersebut. Namun, baik pemilik dana maupun pihak bank tidak boleh menjanjikan imbalan atas penggunaan objek yang dititipkan tersebut. Walaupun demikian, pihak bank diperbolehkan memberikan bonus kepada pemilik dana, dengan syarat bonus tersebut tidak dijanjikan lebih dulu dalam akad pembukaan rekening Karim, 2005: 287-288.

2.1.3.2. Tabungan

Berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008, tabungan merupakan simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, danatau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Lebih lanjut, menurut fatwa DSN MUI No.02DSN-MUIIV2000, ada dua jenis tabungan yang dibenarkan secara syari’ah, yaitu Tabungan Wadi’ah dan Tabungan Mudharabah. Pada prakteknya, produk Tabungan dalam perbankan syariah di Indonesia merupakan investasi dana berupa Tabungan W adi’ah dan Mudharabah. 1 Tabungan Wadi’ah Tabungan Wadi’ah merupakan tabungan yang didasarkan atas kontrak Wadi’ah, yaitu kontrak penitipan uang yang dapat ditarik kapanpun oleh pemiliknya. Konsep Wadi’ah yang digunakan dalam Tabungan Wadi’ah adalah Wadi’ah yad dhamanah, yaitu pihak yang dipercaya untuk menyimpan uang atau barang diperbolehkan untuk menggunakan objek uang atau barang yang dititipkan tersebut. Namun, baik pemilik dana maupun pihak bank tidak boleh menjanjikan suatu imbalan atas penggunaan objek yang dititipkan tersebut. Walaupun demikian, pihak bank diperbolehkan memberikan bonus kepada pemilik dana, dengan syarat bonus tersebut tidak dijanjikan lebih dulu dalam akad pembukaan rekening Karim, 2005: 293-294. 2 Tabungan Mudharabah Tabungan mudharabah merupakan tabungan yang didasarkan atas kontrak Mudharabah. Dalam kontrak ini, bank bertindak sebagai mudharib, sedangkan nasabah menjadi shahib-al maal. Tabungan Mudharabah terdiri atas dua bentuk, yaitu mudharabah Mutlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. Dalam Mudharabah Mutlaqah, shahib-al maal tidak menentukan persyaratan tertentu bagi pengelola dana. Sedangkan dalam Mudharabah Muqayyadah, shahib-al maal mementukan persyaratan tertentu mengenai tempat, waktu, atau objek investasi yang harus dipenuhi oleh pengelola dana dalam menyalurkan dana. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana Mudharabah, baik Mudharabah Mutlaqah maupun Mudharabah Muqayyadah, akan dibagi antara pihak bank dengan pemilik dana dalam bentuk nisbah yang dituangkan dalam akad pembukaan rekening Karim, 2005: 205 dan 295-296.

2.1.3.3. Deposito

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis pengaruh tingkat inflasi, kurs, dan nisbah bagi hasil terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah di Indonesia (Desember 2010 - Juli 2013)

0 9 143

Analisis Pengaruh dana Pihak ketiga (DPK), Nilai Tukar, Suku Bunga Serifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Capital Adequacy ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Periode 2007-2011

0 18 159

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

ANALISIS PENGARUH INFLASI TINGKAT BUNGA NILAI TUKAR DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH Analisis Pengaruh Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Penghimpunan Deposito Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) (Studi

1 16 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI TINGKAT BUNGA NILAI TUKAR DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH Analisis Pengaruh Inflasi Tingkat Bunga Nilai Tukar Dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Penghimpunan Deposito Pihak Ketiga (Deposito Mudharabah 1 Bulan) (Studi

0 2 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012 – JUNI 2017 - UMBY repository

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perbankan Syariah 2.1.1. Pengertian Perbankan Syariah - ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012 – JUNI 2017 - UMBY repo

0 0 49