85 Kalau saya enggak males pasti merapikannya, tapi
kalau males ya enggak mbak dan saya selalu diajarkan rapi dalam berpakaian.
Dalam hubungannya dengan alam sekitar ibu NN selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tetap peduli terhadap alam sekitar.
Sejak kecil NN selalu diajarkan untuk selalu dibiasakan membuang sampah pada tempatnya serta menyapu rumah setiap hari, akan tetapi semua itu
berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh NN berikut ini. Saya jarang membuang sampah mbak soalnya sering
lupa, tetapi ibu sering mengingatkan.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pola asuh orangtua yang diterapkan pada remaja dalam pembentukan budi pekerti
Keluarga adalah tempat ideal penyesuaian pendidikan budi pekerti. Didalam keluarga remaja akan banyak belajar secara praktis melalui berlatih
dan meniru budi pekerti orang disekitarnya, lebih-lebih meneladani orangtuanya seperti halnya dikemukakan oleh Chyrtz 1985: 151 bahwa
didalam keluarga berkembang nilai-nilai tata krama penghormatan yang mempengaruhi pada penempatan sosial yang harmonis. Nilai-nilai tata
krama tersebut akan dipelajari remaja secara alamiah dalam keluarga. Menurut Tim penggerak PKK Pusat 1992:2, pola asuh adalah pengasuhan
anak, usaha memelihara, membimbing, membina, melindungi anak untuk kelangsungan hidupnya. Dalam penelitian Nina Sari 2009:50 bahwa pola
86 asuh orang tua dalam pendidikan budi pekerti anak usia remaja dipengaruhi
oleh kurangnya kontrol pengawasan dan pembimbingan terhadap pendidikan budi pekerti anak usia remaja.
Jika keluarga sukses mendidik budi pekerti berarti keluarga tersebut telah memenuhi perannya sebagai suatu lembaga pendidikan
terkecil yang sangat menentukan nasib bangsa, kesalahan mendidik remaja dalam keluarga akan berakibat fatal. Karena itu, orangtua akan berusaha
mendidik remaja sedini mungkin. Itulah sebabnya keteladanan orangtua dalam mengamalkan budi pekerti bisa menjadi bumerang bagi keluaraga itu
sendiri. Bagi orangtua, hal tersebut tidaklah mudah karena pekerjaan
tersebut harus diperhatikan dengan baik. Orangtua harus mendidik dan memberikan pola asuh yang baik agar mereka berhasil mendidik anak
remaja mereka untuk berbudi pekerti baik.
4.5.2 Pendapat orangtua atas dinamika pendidikan budi pekerti anak
yang menginjak remaja.
Melihat dengan perkembangan dinamika tentang pendidikan budi
pekerti saat ini para orangtua sebenarnya sangat khawatir, hal ini dikarenakan perkembangan pergaulan anak remaja jaman sekarang
dianggap sudah jauh dari pendidikan budi pekerti. Menurut responden bahwa sebagian besar anak remaja saat ini kurang peduli dengan budi
pekerti, oleh sebab itulah peran orangtua yang paling berpengaruh didalam suatu keluarga sangat diperlukan. Banyak orangtua yang tidak mengikuti
87 perkembangan anak remajanya, hal tersebut bisa dikarenakan dengan
sibuknya orangtua sehingga kurangnya perhatian dari para orang tua. Oleh sebab itulah perlunya orangtua dalam mendidik anak remajanya dalam
pendidikan budi pekerti. Menurut Yatim, 1986:96 dalam pola asuh permisif dalam disini
keluarga memberikan kebebasan kepada anak untuk berprilaku sesuai dengan keinginan-keinginan anak. Orangtua kurang peduli dan tidak pernah
memberi aturan yang jelas dan pengarahan pada anak. Segala keinginan anak keputusannya diserahkan sepenuhnya pada anak. Tim Penggerak PKK
Pusat 1992:10 menjelaskan, pelaksanaan pola asuh demokratis atau yang dikenal dengan pola asuh pendekatan perilaku, tidak menang dan tidak
kalah adalah orangtua yang bersikap keras, jelas dan konsekuen, tidak memaksakan kehendak, menghargai dan menghormati, membiasakan minta
maaf kepada anak jika akan, sedang dan sudah menyinggung perasaan oranglain. Kalau anak menyimpang dari aturan, adat, hukum dan agama,
orangtua menasehati tanpa merendahkan maertabat anak, tidak menyalahkan atau membenarkan.
4.5.3 Kendala-kendala yang dihadapi orangtua dalam pendidikan budi