Penentuan padat penebaran spat Metode pemasangan spat pada spat kolektor

136 Tabel 10. Hasil pengamatan seleksi spatbenih kerang Parameter Keterangan Jenis kerang : Perkembangan spat Lama pembelahan sel menit Temperatur o C  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  : Seleksi SpatBenih Kerang Keterangan 1. Gejala serangan hama : 2. Gejala serangan penyakit : 3. Ukuran rata-rata cangkang : Anterior : ………. cm Posterior : ……… cm 4. Respon dari luar : 5. Jenis pakan yang dikonsumsi :

c. Penentuan padat penebaran spat

Benih kerang spat yang telah diseleksi segera dibawa ke lokasi pembesaran kerang menggunakan alat transportasi. Pengangkutan transportasi benih kerang dapat dilakukan dengan Metoda Basah Wet Method atau Metoda Kering Dry Method. Metoda Basah Wet Method;  Pengangkutan dengan metoda ini dapat dilakukan dengan kapal yang dilengkapi palkah serta sistim sirkulasi air atau kapal tanpa sistim sirkulasi air. Untuk menjaga supaya kondisi tiram tetap segarsehat, 137 maka jika menggunakan kapal tanpa sistim sirkulasi air, sebaiknya harus menjaga kualitas air, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengganti air.  Cara lainnya adalah dengan wadah continer dengan aerasi; tiram mutiara yang diangkut diletakkan pada suatu wadah container yang dilengkapi dengan aerasi dan generator. Cara ini. dapat diterapkan untuk pengangkutan lewat darat maupun laut dan dapat diangkut selama 24 - 36 jam. Metoda Kering Dry Method; Metoda kering biasa dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh baik lewat darat ataupun lewat udara, akan tetapi cara ini tidak tahan lebih dari 8 jam. Dalam pengangkutan lewat udara harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti jumlahberat, persyaratan pengepakan dan lain-lain. Tiram yang akan diangkut dibungkus dengan busapotongan handuk atau kain yang telah dibasahi dengan air laut suhu 20 ° C, kemudian dimasukkan kardus berlapis stereofoam. Mengamati  Bentuklah kelompok siswa dalam jumlah 4 – 5 orang  Lakukan kegiatan mencari informasi dari buku atau bahan ajar, internet, video dan lain-lain sehingga Peserta didik bisa memahami penebaran spat kerang.  Adapun informasi yang harus peserta didik cari adalah : a. Padat penebaran spat b. Teknik aklimatisasi c. Metode sortasi dan grading spat

d. Metode pemasangan spat pada spat kolektor

138 Daya dukung lahan sangat perlu dipertimbangkan untuk menentukan padat penebaran stocking density dan ukuran benih tebar, selain itu tingkah laku dan sifat yang dimiliki oleh biota juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam penentuan padat tebar. Diantara sifat kerang abalone yang dapat dijadikan sebagai dasar penentuan padat tebar adalah pergerakan yang lambat dan hidup menempel pada substrak dan tidak memerlukan areal yang luas untuk melakukan aktivitasnya. Hal ini sangat memungkinkan untuk penebaran tinggi. Di Negara Jepang, padat penebaran Haliotis asinina ukuran 25 mm 731-1426 ekorm 2 . Di Indonesia, Loka Budidaya Laut- Lombok yang memelihara kerang abalone dengan penerapan 2 metode memiliki padat penebaran yang berbeda. Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam penentuan padat tebar pada metode pen-culture, selain sifat dan tingkah laku kerang abalone adalah kondisi perairan saat surut terendah yang dapat berlangsung beberapa saat. Pada saat surut, kuantitas air yang berada dalam pen-culture sangat minim serta kemungkinan tidak terjadi pertukaran air. Keadaan ini sangat mengkhawatirkan jika dilakukan dalam penebaran tinggi. Oleh karena itu, padat tebar metode pen-culture berkisar antara 100-150 ekorm 2 . Menanya  Lakukan diskusi antar kelompok dengan cara setiap kelompok bertukar informasi  Bandingkan informasi yang peserta didik peroleh dengan informasi kelompok lain. Adakah perbedaannya ? Jika ada, sebutkan  Tuliskan kesimpulan peserta didik tentang teknik penebaran spat pada media budidaya kerang kepada guru 139 Penebaran dalam pen-culture dapat dilakukan setelah kerang abalone terlihat telah dapat menerima kondisi lingkungan yang baru, ditandai dengan gerak aktif kerang abalone untuk mencari tempat bersembunyi. Penebaran dilakukan pada saat air mulai pasang yang ditebar merata dalam pen-culture dibeberapa tempat. Penebaran benih kerang abalone dalam pen-culture dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21. Penebaran benih kerang abalone dalam pen-culture. Berbeda dengan metode KJA, padat penebaran benih kerang abalone bisa lebih tinggi. Tingginya padat penebaran pada metode ini dikarenakan sirkulasi air selalu terjamin setiap saat sehingga kualitas air lebih terjamin. Pada metode ini, yang harus dipertimbangkan selain sifat dan tingkah laku kerang abalone serta sirkulasi air adalah luas permukaan substrak. Hal ini erat kaitannya dengan penyebaran kerang abalone. Dengan percobaan yang telah dilakukan oleh Loka Budidaya laut-Lombok, padat tebar metode KJA berkisar antara 350-400 ekorm 2 . Selain dua metode diatas spat abalone dapat diterapkan pada bak-bak semen dengan sistem resirkulasi. Toples atau wadah pengangkutan spat yang berisi spat ukuran trochopore diaklimatisasi di bak selama 1 jam kemudian ditebar secara merata dan perlahan. Padat tebar untuk bak volume 1,5 ton adalah 300.000 –500.000 ekor trochopore. Setelah 140 trochopore ditebar aliran air dimatikan dan diberi aerasi sedang. Penebaran benih kerang abalone di KJA Gambar 22. Gambar 22. Penebaran benih kerang abalone di KJA

d. Teknik aklimatisasi