Kriteria spat unggul berdasarkan komoditas

133 menggunakan gayung dan disaring dengan saringan 60 micron Selanjutnya dibilas dan dikumpulkan dalam toples. Trochopore ditebarkan pada bak kultur masal Nitzchia spp sekaligus bak pemeliharaan larva. Pada saat umur abalone 60 hari mulai dikenalkan dengan makroalga seperti Gracillaria spp dan Ulva spp yang ditempatkan di atas feeder plate dengan jumlah secukupnya. Biasanya pakan akan habis hingga kondisi pakan menjadi keras, sebaiknya pakan diganti yang lebih segar dan lunak. Gracillaria spp dan Ulva spp diberikan hingga abalone dewasa dengan jumlah semakin bertambah sesuai biomassa abalone tersebut

b. Kriteria spat unggul berdasarkan komoditas

Dalam kegiatan budidaya perairan, salah satu faktor kunci yang menjadi pembatas adalah ketersediaan benih. Kontinuitas ketersediaan benih baik dalam kualitas maupun kuantitas merupakan salah satu syarat keberhasilan upaya peningkatan produksi biota air. Penyediaan benih untuk budidaya dapat ditempuh dengan cara penangkapan benih diperairan umum dan dengan cara memijahkan biota peliharaan di bakkolam pembenihan atau pembuahan secara buatan . Sejalan dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang ilmu termasuk bidang perikanan, budidaya biota air sedang mengarah ke budidaya intensif. Intensifikasi dibidang perikanan menuntut adanya ketersediaan benih dalam jumlah dan mutu yang memadai secara kontinui. Kontinuitasi ketersediaan benih tersebut membutuhkan kegiatan pembenihan yang intensif pula. Benih merupakan salah tahap suatu kegiatan budidaya yang sangat menentukan keberhasilan yang akan dicapai. Kesalahan dalam memilih benih akan menimbulkan dampak kerugian yang besar, seperti tingginya 134 tingkat kematian saat proses pemeliharaan dan lambatnya pertumbuhan. Oleh karena itu, seleksi benih sebelum penebaran harus dilakukan dengan tepat. Kriteria benih siap tebar untuk budidaya kerang abalone adalah sebagai berikut:  Ukuran benih relatif seragam yaitu 1 cmekor ukuran panjang cangkang.  Telah mampu memanfaatkan pakan rumput laut segar sebagai makanannya, seperti Gracilaria sp atau Ulva sp.  Sensitif terhadap respon dari luar.  Cangkang tidak pecah atau cacat.  Tidak terdapat luka pada bagian badandaging.  Benih kerang abalone yang sehat akan cepat merespon ransangan dari luar. Adapun respon positif terhadap rangsangan yang diberikan benih kerang abalone adalah sebagai berikut:  Kerang abalone yang cenderung melekat kuat pada substrak jika disentuh  Jika direndam dalam air tawar akan mengkerut dan mengeras, dan apabila dikembalikan ke air laut akan cepat melakukan pergerakan.  Jika dipegang terasa kenyal dan padat serta tidak lemas. Benih kerang abalone siap tebar dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Benih kerang abalone siap tebar 135 MengeksplorasiEksperimen Lakukan observasi dan wawancara terhadap perkembangan spatbenih kekerangan metamorfosis pada kekerangan dan seleksi spat unggul berdasarkan komoditas kerang yang akan dibudidayakan. Alat-alat atau bahan yang harus disediakan : 5. Sumber belajar buku, internet, lokasi pembenihanhactehery kerang 6. Mikroskop 7. Spatbenih kerang 8. Kamera 9. Alat tulis menulis Langkah-langkah yang harus Peserta didik kerjakan adalah : 1. Lakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam observasi 2. Lakukan kegiatan pengamatan perkembangan larvaspat kerang di lokasi pembenihan kerang 3. Lakukan pengamatan morfologi dan anatomi kerang terhadap gejala serangan hama penyakit 4. Lakukan perlakuan rangsangan untuk mengetahui respon kerang 5. Lakukan pengukuran panjang anterior dan posterior cangkang kerang 6. Lakukan pengambilan dokumentasi kondisi kerang dan pencatatan hasil observasi 136 Tabel 10. Hasil pengamatan seleksi spatbenih kerang Parameter Keterangan Jenis kerang : Perkembangan spat Lama pembelahan sel menit Temperatur o C  :  :  :  :  :  :  :  :  :  :  : Seleksi SpatBenih Kerang Keterangan 1. Gejala serangan hama : 2. Gejala serangan penyakit : 3. Ukuran rata-rata cangkang : Anterior : ………. cm Posterior : ……… cm 4. Respon dari luar : 5. Jenis pakan yang dikonsumsi :

c. Penentuan padat penebaran spat