20 40
60 80
100
Persentase
20 40
60 80
100
Persenta se
mewah sedang
kumuh
20 40
60 80
100
Persentase
Sumber
5. Kriteria Penyebab Timbulnya Hama di Permukiman
Penyebab timbulnya hama di permukiman yang disebutkan oleh masyarakat yaitu sisa makanan yang tercecer, sampah, lingkungan yang kotor, luar rumah
seperti kebun atau tanah kosong yang ada di luar rumah, sumur, dan selokan Gambar 11.
a
b
c
Gambar 11 Kriteria penyebab timbulnya hama di perumahan wilayah a. Bogor, b. Depok, c.Jakarta Utara
Menurut masyarakat yang tinggal di perumahan mewah, sedang, dan kumuh wilayah Bogor, sisa makanan yang tercecer, sampah, lingkungan yang
kotor, dan dari luar rumah merupakan penyebab munculnya hama, tetapi menurut masyarakat yang tinggal di perumahan sedang, sumur dan selokan juga
merupakan penyebab timbulnya hama. Masyarakat di perumahan mewah berpendapat bahwa lingkungan yang kotor merupakan sumber utama penyebab
munculnya hama, sedang menurut masyarakat di perumahan sedang dan kumuh adalah makanan dan sampah.
Di wilayah Depok, masyarakat di perumahan mewah dan sedang menyebutkan bahwa makanan, sampah, lingkungan yang kotor, dan dari luar
rumah merupakan penyebab timbulnya hama dan dari luar rumah merupakan penyebab utama timbulnya hama. Pada masyarakat di perumahan kumuh hanya
menyebutkan makanan, dari luar rumah, dan selokan yang merupakan penyebab munculnya hama. Pendapat masyarakat tersebut berhubungan dengan kondisi
lingkungan perumahan di wilayah Depok yang masih banyak terdapat lahan kosong.
Untuk wilayah Jakarta Utara baik di perumahan mewah, sedang, maupun kumuh menyebutkan bahwa makanan, sampah, lingkungan yang kotor, dan
selokan merupakan penyebab munculnya hama. Rata-rata masyarakat menyebutkan bahwa selokan merupakan penyebab timbulnya hama Gambar 11.
6. Formulasi Pestisida yang Sering Digunakan
Formulasi pestisida yang banyak digunakan oleh masyarakat baik wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta Utara adalah formulasi cair Gambar 12. Hal ini
kemungkinan karena formulasi cair lebih mudah dalam pengaplikasiannya serta mudah diperoleh di pasaran. Selain itu, jenis hama yang dikendalikan oleh
masyarakat juga berpengaruh dalam jenis formulasi yang digunakan. Formulasi dalam bentuk cair banyak digunakan untuk mengendalikan hama seperti nyamuk
dan kecoa. Banyaknya promosi produk pestisida dalam bentuk cair secara tidak langsung mempengaruhi minat beli masyarakat.
20 40
60 80
Persenta se
20 40
60 80
Persentase mewah
sedang kumuh
20 40
60 80
Cair Padat
Serbuk Persentase
Bentuk formulasi pestisida
a
b
c
Gambar 12 Formulasi pestisida yang biasa digunakan oleh masyarakat di a. Bogor, b. Depok, c. Jakarta Utara
Jenis pestisida cair diaplikasikan dengan cara disemprot. Untuk pestisida dalam bentuk padat seperti kapur semut dan racun tikus dalam bentuk blok
diaplikasikan langsung ke hama sasaran, sedangkan untuk pestisida serbuk seperti racun tikus diaplikasikan dengan cara dicampur dengan umpan yang disukai oleh
tikus.
20 40
60 80
Persentase
20 40
60 80
Persentase mewah
sedang kumuh
20 40
60 80
Persentase
Sumber informasi
7. Sumber Informasi Jenis Pestisida yang Dapat Digunakan Oleh