BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal causal research yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh Total Assets, Debt to Equity Ratio, dan Dividend
Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan situs www.sahamok.com
, www.idx.co.id .
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Maret 2015.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan penelitian, maka luas penelitian dibatasi dan hanya menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi
Price Earning Ratio PE pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII pada tahun 2010-2013.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Universitas Sumatera Utara
Definisi operasional suatu variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara membenarkan arti atau membenarkan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah:
1. Price Earning Ratio Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio merupakan hasil pembagian dari harga saham dengan laba per lembar saham Earning per Share.
Harga saham yang digunakan adalah harga saham perusahaan saat penutupan closing Price. Price Earning Ratio merupakan cerminan rupiah yang berani
dibayar investor untuk setiap rupiah laba. Rumus yang digunakan dalam menghitung Price Earning Ratio adalah sebagai berikut Tandelilin, 2001:192:
2. Total Assets X
1
Total Assets menunjukkan jumlah seluruh aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Besarnya
Total Assets dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yaitu pada laporan Neraca di bagian aktiva.
3. Debt to Equity Ratio X
2
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang
disediakan untuk membayar hutang. Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancer dengan seluruh ekuitas. Rumus
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan dalam menghitung Debt to Equity Ratio adalah sebagai berikut Sartono, 2001: 121:
���� �� ������ = ����� ���� ����� ������
������ �������
4. Dividend Payout Ratio X
3
Dividend Payout Ratio merupakan bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen. Kebijakan dividen diukur dengan perbandingan antara
dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapat. Adapun perumusan Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2003: 280:
�������� ������ = �������� ��� �ℎ���
������� ��� �ℎ��� 3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi penelitian adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang
berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk dijadikan objek penelitian Erlina, 2011:80. Adapun populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII pada tahun 2010-2013 dengan jumlah populasi penelitian adalah sebesar 49
perusahaan.
3.5.2 Sampel
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Saham perusahaan yang listing atau terdaftar di Jakarta Islamic Index JII
sejak 6 Desember 2010 sampai Desember 2013. 2.
Perusahaan harus terdaftar berturut-turut selama periode 6 Desember 2010 sampai Desember 2013 di Jakarta Islamic Index JII.
3. Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama 4 empat tahun,
yaitu tahun 2010 sampai dengan 2013. 4.
Perusahaan mempunyai data pembayaran deviden selama periode penelitian yaitu 2010 sampai 2013.
Bahwa dari 49 perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2010-2013, hanya terdapat 12 perusahaan yang memenuhi karakteristik penyampelan yang telah
ditentukan terdapat dalam Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Hasil Penentuan Sampel
No Keterangan
Jumlah Perusahaan
1 Total Perusahaan yang Terdaftar di JII Selama Periode 6
Desember 2010 - Desember 2013 49
2 Perusahaan yang tidak terdaftar Berturut turut selama
Periode 6 Desember - 31 Desember 2013 35
3 Perusahaan yang memiliki data keuangan tetapi tidak
membayarkan deviden selama selama periode pengamatan 2
Jumlah Sampel 12
Sumber : www.sahamok.com
, www.idx.co.id 10 November 2014 Diolah
Daftar nama perusahaan sampel dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel
No Nama Perusahaan
Kode
1 Astra Agio Lestari Tbk
AALI 2
Astra Internasional Tbk ASII
3 Charoen Pokphand Indonesia Tbk
CPIN 4
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP
5 Indo Tambangraya Megah Tbk
ITMG 6
PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
7 Tambang Batu Bara Bukit Asam Persero Tbk
PTBA 8
Semen Indonesia Persero Tbk SMGR
9 Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk
TLKM 10
United Tractors Tbk UNTR
11 Unilever Indonesia Tbk
UNVR 12
Kalbe Farma Tbk KLBF
Sumber: www.sahamok.com
, www.idx.co.id 10 November 2014 Diolah
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dan berdasarkan sumber data, penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu
data yang telah tersedia oleh pihak lain atau telah dikumpulkan oleh pihak lain sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung oleh peneliti sinulingga
2011:151.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran
masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh media internet.
3.8. Metode Analisis Data
Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam
penelitian ini. Dalam menganalsis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
3.8.1. Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan metode analisis data statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran dari fenomena atau karakteristik dari
data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusinya. Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi.
3.8.2. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah
teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap dependen. Pengujian hipotesis baik secara parsial
maupun secara bersama-sama, dilakukan stelah model regresi yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah
sebagai berikut: Y = a + b1 X
1
+ b2 X
2
+ b3 X
3
+
ɛ
Dimana: Y
= Variabel dependen terikat yaitu PER a
= Konstanta b
1
, b
2
, b
3
= Koefisien regresi X
1
= Total Assets X
2
= Debt to Equity X
3
= Devidend Payout Ratio
ɛ
= Error 3.9 Uji Asumsi Klasik
Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dengan menggunakan SPSS, sedangkan pengujian model dan pengujian hipotesis
menggunakan regresi linier berganda. Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu
variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.
3.9.1 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali 2012:160.
Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal atau yang normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satu cara termudah untuk
melihat normalitas adalah melihat histogram yang membandingkan antara observasi data dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu alat
uji yang bisa digunakan adalah metode uji Kolmogorov-Sminov. Uji Kolmogorov- Sminov adalah metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data. Jika
nilai Kolmogorov-Sminov diatas signifikasi 0,05 maka semua data terdistribusi secara normal.
Namum demikian dengan melihat histogram saja hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan
melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2012:161.
3.9.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2012:105.
Universitas Sumatera Utara
Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas. Salah satunya adalah dengan cara
mengamati nilai Variance Inflation Faktor VIF dan Tolerance. Batas dari VIF adalah 10 dan nilai dari Tolerance adalah 0,1. Jika nilai VIF
dari 0,1 maka terjadi multikollinieritas. Bila ada variabel independen yang terkena multikolinieritas terdapat beberapa cara penanggulangan yang dapat dilakukan.
Multikolinieritas dapat ditanggulangi dengan mengeluarkan satu variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi dari model regresi, transformasi
variabel dalam bentuk logaritma natural dan menggabungkan data crossection dan time series Ghozali, 2012:110.
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2012:139. Jika varian dari residiual satu pegamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu Price Earning Ratio. Pada output yang dihasilkan, jika titik membentuk suatu pola tertentu, maka hal ini
mengidentifikasikan terjadinya Heteroskedastisitas, dan apabila titik-titik pada
Universitas Sumatera Utara
grafik scatterplot menyebar diatas dan dibawah angka 0. Maka hal ini mengidentifikasi tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi dengan cara uji park yang mengemukakan metode bahwa variance s2 merupakan fungsi dari variabel-
variabel independen yang dinyatakan dengan persamaan linier yang dibentuk dalam persamaan logaritma. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan
regresi linier signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat Heteroskedastisitas dan bila tidak maka
model regresi tersebut tidak mengalami Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat ditanggulangi dengan melakukan transformasi variabel Ghozali, 2012:
143.
3.9.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 atau periode sebelumnya Ghozali, 2012:110. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi. Autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan uji Durbin- Watson DW test. Uji Durbin-Watson DW test hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
Pengambillan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi
positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi
positif No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negative
Tolak 4 – dl d 4
Tidak ada korelasi negative
No decision 4 – du
≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi
positif atau negative Tidak ditolak
du d 4 – du
Sumber: Ghozali 2012:111
3.10 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial dan simultan, maka dilakukan uji signifikasi
simultan uji-F dan uji signifikansi parsial uji-t.
3.10.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F dan R
2
F-test untuk menguji apabila variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel
dependen Y, langkah-langkahnya sebagai berikut: a.
Membuat formula hipotesis 1
H0: b1 = b2 = b3 = 0 Total Assets, Debt to Equity, dan Devidend Payout Ratio secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning
Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Universitas Sumatera Utara
2 Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Total Assets, Debt to Equity, dan Devidend Payout
Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
b. Menentukan tingkat signifikasi tertentu α =5 dengan degree of freedom
df yaitu n-k-1, dimana: n = Jumlah sampel
k = jumlah variabel independen c.
Menghitung F dengan rumus:
F = R
2
k �
1 − R
2
n − k − 1
� Keterangan:
R
2
= Koefisien determinasi k = Jumlah variabel
n = jumlah sampel d.
Pengambilan keputusan 1
Apabila tingkat nilai probabilitas signifikansi dari F hitung lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang diharapkan α=5, maka H0 ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari Total Assets, Debt to Equity, Dividend Payout secara bersama-sama
berpengaruh signifikansi terhadap variabel dependen Price Earning Ratio. 2
Apabila tingkat nilai probabilitas signifikansi dari F hitung lebih besar daripada tingkat signifikansi α=5, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Hal ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari Total Assets,
Universitas Sumatera Utara
Debt to Equity, Dividend Payout secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Price Earning Ratio.
Koefisien determinasi R
2
pada dasarnya bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah anatar nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel
dependen sangat terbatas. Dalam penelitian ini menggunakan nilai koefisien Adjusted R
2
dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai
Adjusted R
2
merupakan koefisien determinasi yan disesuaikan, yang berarti besarnya pengaruh variabel independen telah dibebaskan dari pengaruh error
terms secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Formula yang digunakan untuk melihat besarnya Adjusted R
2
adalah sebagai berikut: �
2
= 1 − −�
2
� − 1 � − �
3.10.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel independen Total Assets, Debt to Equity, Dividend Payout
terhadap Price Earning Ratio. Prosedur yang digunakan untuk melakukan uji t adalah:
a. Merumuskan formula hipotesis
Universitas Sumatera Utara
1 H0 : bi = 0 Total Assets, Debt to Equity, dan Devidend Payout Ratio
secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
2 Ha : bi ≠ 0 Total Assets, Debt to Equity, dan Devidend Payout Ratio
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio pada saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index .
b. Menentukan tingkat signifikansi tertentu α = 5 dan Degrees of Freedom
df n-k-1, dimana: n = Jumlah sampel
k = jumlah variabel independen c.
Menghitung t hitung dengan persamaan sebagai berikut: T h =
r
y
n − k − 1
1 − r
y 2
Keterangan: Th = t tahun
r
y
= koefisien korelasi parsial r
y 2
= koefisien determinan independen k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel d.
Pengambilan keputusan 1
Apabila tingkat nilai probabilitas signifikansi dari t hitung lebih kecil daripada tingkat signifikansi α = 5, maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang artinya variabel independen yang terdiri dari Total Assets, Debt to
Universitas Sumatera Utara
Equity, Dividend Payout Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Price Earning Ratio.
2 Apabila tingkat nilai probabilitas signifikansi dari t hitung lebih besar
daripada tingkat signifikansi α=5, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel independen yang terdiri dari Total Assets, Debt to
Equity, Dividend Payout secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Price Earning Ratio.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah Jakarta Islamic Index JII
Sejarah pasar modal syariah di indonesia dimulai dengan diterbitkannya reksa dana syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997.
Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Jakarta berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada
tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka
para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan saham
yang masuk dalam criteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar,
tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. Hal ini tertuang dalam peraturan
Bapepam-LK Nomor II.K.1 tentang criteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah.
4.2 Profil Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Dalam Jakarta Islamic Index
Dan Memenuhi Kriteria Untuk Dijadikan Sampel
Adapun pprofil perusahaan yang masuk dan konsisten dalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2010-2013 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Astra Agro Lestari Tbk
Astra Agro Lestari Tbk didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga
tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI dan entitas anak berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR
no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit AALI saat ini berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di
Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Tabel 4.1 Data Rasio Keuangan Astra Agro Lestari Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 8,791,799
0.19 64.81
20.46 2011
10,204,495 1.21
65.14 13.68
2012 12,419,820
0.33 44.75
12.64 2013
14,963,190 0.46
59.01 32.54
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
2. Astra Internasional Tbk
Astra International Tbk didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Kantor pusat ASII berdomosili di Jl.
Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ASII bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil
Toyota, Daihatsu, Izusu, UD Trucks, Peugeot dan BMW, sepeda motor Honda berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan
Universitas Sumatera Utara
jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
Tabel 4.2 Data Rasio Keuangan Astra Internasional Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 112,857,000
1.10 13.24
15.37 2011
153,521,000 1.02
45.07 14.03
2012 182,274,000
1.03 45.03
13.70 2013
213,994,000 1.02
45.04 15.33
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
3. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
didirikan 07 Januari 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing dan beroperasi secara komersial mulai
tahun 1972. Kantor pusat CPIN terletak di Jl. Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan kantor cabang di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung,
Denpasar, Surabaya, Semarang, Makasar, Salahtiga dan Cirebon. Ruang lingkup kegiatan CPIN terutama meliputi industri makanan ternak, pembibitan dan
budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi termasuk unit-unit cold storage, menjual
makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di wilayah Indonesia, maupun ke luar negeri.
Tabel 4.3 Data Rasio Keuangan Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 6,518,276
0.46 2.95
13.67 2011
8,848,204 0.43
29.24 14.95
2012 12,348,627
0.51 28.10
22.33 2013
15,722,197 0.58
29.80 18.79
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
4. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk didirikan tanggal 16 Januari 1985 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1985. Kantor pusat INTP
berlokasi di Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71, Jakarta sedangkan pabrik berlokasi di Citeureup–Jawa Barat, Palimanan–Jawa Barat, dan
Tarjun–Kalimantan Selatan. ruang lingkup kegiatan INTP antara lain pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.
Tabel 4.4 Data Rasio Keuangan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 15,346,146
0.17 30.02
18.21 2011
18,151,331 0.15
29.99 17.43
2012 22,755,160
0.17 34.80
17.35 2013
26,607,241 0.16
66.13 15.30
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
5. Indo Tambangraya Megah Tbk
Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG
didirikan tanggal 02 September 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Kantor pusat
ITMG berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai 3, Jln. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA,Jakarta Selatan 12310. Ruang lingkup kegiatan
ITMG adalah berusaha dalam bidang pertambangan, pembangunan, pengangkutan, perbengkelan, perdagangan, perindustrian dan jasa.
Tabel 4.5 Data Rasio Keuangan Indo Tambangraya Megah Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 9,783,380
0.51 74.10
31.29 2011
14,313,602 0.46
26.65 8.74
2012 14,420,136
0.49 84.65
11.38 2013
17,081,558 0.44
210.99 11.28
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
6. Kalbe Farma Tbk
Kalbe Farma Tbk KLBF
didirikan tanggal 10 September 1966 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat KLBF
berdomisili di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta
Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi,
perdagangan dan perwakilan.
Tabel 4.6 Data Rasio Keuangan Kalbe Farma Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 7,032,497
0.23 56.14
25.66 2011
8,274,554 0.27
65.09 22.43
2012 9,417,957
0.28 66.77
30.38 2013
11,315,061 0.33
44.97 32.17
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
7. PP London Sumatra Indonesia Tbk
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
didirikan tanggal 18 Desember 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1962. Kantor pusat LSIP terletak di Prudential Tower Lantai 15, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 79, Setiabudi, Jakarta Selatan, sedangkan kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda.
Ruang lingkup kegiatan LSIP bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Data Rasio Keuangan PP London Sumatra Indonesia Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 5,561,433
0.22 8.06
16.97 2011
6,791,856 0.16
40.10 7.34
2012 7,551,796
0.20 40.34
13.98 2013
7,974,876 0.21
40.79 22.30
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
8. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
PT Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA
didirikan tanggal 02 Maret 1981. Kantor pusat PTBA terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 15. Jln.
H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950. Ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian,
pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik
tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa- jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri
pertambangan batubara beserta hasil olahannya.
Tabel 4.8 Data Rasio Keuangan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 8,722,699
0.36 60.00
26.32 2011
11,507,104 0.41
60.03 12.95
2012 12,728,981
0.50 57.26
15.33 2013
11,677,155 0.55
58.29 14.17
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
9. Semen Indonesia Tbk
Semen Indonesia Persero Tbk dahulu bernama PT Semen Gresik Persero Tbk
SMGR didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik
Universitas Sumatera Utara
Semen Gresik” dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 07 Agustus 1957. Kantor pusat SMGR berlokasi di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur,
sedangkan lokasi pabrik semen Perusahaan dan anak usaha berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan
an Quang Ninh di Vietnam.
Tabel 4.9 Data Rasio Keuangan Semen Indonesia Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 15,562,999
0.29 50.00
15.43 2011
19,661,603 0.35
50.00 17.15
2012 26,579,084
0.46 45.00
19.09 2013
30,792,884 0.41
45.00 16.11
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
10. Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk Telkom TLKM
pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada
tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Telkom diubah menjadi perseroan terbatas milik negara “Persero”.
Kantor pusat Telkom berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
Tabel 4.10 Data Rasio Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 99,758,447
0.98 56.37
13.89 2011
103,054,000 0.69
68.22 9.18
2012 111,369,000
0.66 68.42
9.92 2013
127,951,000 0.65
72.66 14.70
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
11. United Tractors Tbk
United Tractors Tbk UNTR
didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan
Universitas Sumatera Utara
operasinya pada tahun 1973. Kantor pusat UNTR berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Saat ini, Perusahaan mempunyai 19 cabang, 22 kantor
lokasi dan 11 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan entitas anak meliputi penjualan dan penyewaan
alat berat mesin konstruksi beserta pelayanan purna jual, pertambangan dan kontraktor pertambangan. Termasuk didalam kontraktor pertambangan adalah jasa
kontraktor pertambangan terpadu.
Tabel 4.11 Data Rasio United Tractors Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 29,700,914
0.84 50.68
20.44 2011
46,440,062 0.69
51.83 16.76
2012 50,300,633
0.56 53.57
12.54 2013
57,362,244 0.61
53.25 15.73
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
12. Unilever Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk UNVR
didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara komersial
tahun 1933. Kantor Perusahaan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta. Pabrik UNVR berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya
Blok O, Jalan Jababeka V Blok V No. 14-16, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan
Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Data Rasio Unilever Indonesia Tbk
Tahun Total assets Rp
Million Debt to equity
Devidend Payout Ratio
Price Earning Ratio X
2010 8,701,262
1.15 100.02
37.17 2011
10,484,312 1.85
100.06 34.45
2012 11,984,979
2.02 99.96
32.87 2013
7,485,249 2.14
99.93 36.37
Sumber: Hasil Penelitian,2015 Data Diolah
4.3 Analisis Hasil Pengujian Data