9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Karakter menurut Alwisol dalam Zubaedi 2011 diartikan sebagai gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik
secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian, karena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian baik
kepribadian personality maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial.
Kata karakter berasal dari bahasa Yunani, Charassain, yang berarti menegukir sehingga terbentuk suatu pola. Menurut bahasa Arab, karakter ini
mirip dengan akhlak yaitu tabiat atau kebiasaan melakukan hal baik. Al Ghozali menggambarkan akhlak adalah tingkah laku seseorang yang berasal
dari hati yang baik. Oleh karena itu, Pendidikan Karakter adalah usaha aktif untuk membentuk kebiasaan baik, sehingga sifat anak sudah terukir dari kecil
Megawangi 2004:25. Lickona dalam Samani dan Hariyanto 2012 mendefinisikan
pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan nilai-nilai etis.
Secara sederhana Lickonan mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang dirancang secara sadar untuk memperbaiki karakter para siswa.
10
Dalam grand desain pendidikan karakter, pendidikan karakter merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur dalam
lingkungan satuan pendidikan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat Zubaedi 2011:17. Lebih lanjut dijelaskan oleh
Asmani 2012:31, karakter adalah segala sesuat yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik.
Dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya- upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu
peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat. Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal
positif apa saja yang dilakukan guru dan pengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-
sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada siswanya. Winton dalam Samani dan Hariyanto 2012
Dalam Pendidikan
Karakter, Lickona
1992 menekankan
pentingnya tiga komponen karakter yang baik component of good character, yaitu moral knowing atau pengetahuan moral, moral feeling atau
perasaan moral dan moral action atau tindakan moral. Hal ini diperlukan agar
11
anak mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan.
2. Nilai Pendidikan Karakter