Variabel Dependen Variabel Penelitian
dan infaksedekah.
3
Zakat dan infaksedekah yang diterima diakui sebagai penambah dana zakat dan infaksedekah sebesar nilai wajar aset nonkas, jika dalam bentuk nonkas.
4
Zakat yang diterima seluruhnya diakui sebagai dana zakat, jika muzakki menentukan mustahiq yang harus menerima zakat.
5
Penurunan nilai aset zakat dan infaksedekah diakui sebagai pengurang dana zakat dan infaksedekah, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil.
6
Penurunan nilai aset zakat dan infaksedekah diakui sebagai kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil.
7
Zakat dan infaksedekah yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana zakat dan infaksedekah sebesar jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas.
8
Zakat dan infaksedekah yang disalurkan diakui sebagai pengurang dana zakat dan infaksedekah sebesar jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset nonkas.
9
Aset nonkas dari muzakki yang dimaksudkan untuk segera disalurkan diakui sebagai aset lancar.
10
Dana infaksedekah yang sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara diakui sebagai penambah dana infaksedekah.
12
Penyusutan aset tidak lancar infaksedekah diperlakukan sebagai pengurang dana infaksedekah apabila penggunaan atau pengelolaan aset tersebut sudah
ditentukan pemberi.
12
Penyaluran infaksedekah kepada amil lain mengurangi infaksedekah
sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset tersebut.
13
Penentuan nilai wajar aset nonkas zakat dan infaksedekah menggunakan harga pasar, jika harga pasar tidak tersedia, maka menggunakan metode penentuan
nilai wajar sesuai PSAK yang relevan.
14
Kerugian yang ditanggung jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas diperlakukan sebagai pengurang dana zakat atau pengurang dana amil.
15
Aset tidak lancar infaksedekah yang diterima dinilai sebesar nilai wajar saat penerimaannya.
16
Aset nonkas lancar dinilai sebesar nilai perolehan sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai PSAK yang relevan.
17
Dana zakat, dana infaksedekah, dana amil, dan dana nonhalal disajikan secara terpisah dalam neraca laporan posisi keuangan
18
Amil harus mengungkapkan kebijakan penyaluran zakat dan infaksedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran dan penerima.
19
Amil harus mengungkapkan kebijakan pembagian antara dana amil dan dana nonamil atas penerimaan zakat dan infaksedekah, seperti persentase
pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan.
20
Amil harus mengungkapkan metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat dan infaksedekah berupa aset nonkas.
21
Amil harus mengungkapkan rincian jumlah penyaluran dana zakat dan infaksedekah yang mencakup jumlah beban pengelolaan dan jumlah dana yang