Kepercayaan Diri Istri 1. Pengertian Kepercayaan Diri

4. Dukungan pada harga diri, Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat induividu, perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi. 5. Dukungan dari kelompok sosial, Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya. Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman senasib. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan suami adalah tindakan suami yang dapat memberikan bantuan kenyamanan, perhatian dan penghargaan kepada istri. B. Kepercayaan Diri Istri B.1. Pengertian Kepercayaan Diri Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling 2005:87, percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Menurut Fred, kepercayaan diri adalah sesuatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Menurut Rahmat 2000 kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh Universitas Sumatera Utara yang mengacu pada konsep diri. Hal ini senada dengan pendapat Maslow yang mengatakan bahwa kepercayaan diri itu diawali oleh konsep diri. Konsep diri adalah gagasan seseorang tentang diri sendiri, yang memberikan gambaran kepada seseorang mengenai dirinya sendiri Centi,1995. Salah satu pengaruh konsep diri terhadap komunikasi interpersonal berkaitan percaya diri self confidence. Istri adalah salah seorang pelaku pernikahan yang berjenis kelamin wanita. Seorang wanita biasanya menikah dengan seorang pria dalam suatu upacara pernikahan sebelum diresmikan statusnya sebagai seorang istri dan pasangannya sebagai seorang suami. B.2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Luaster 1997 orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah : 1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh – sungguh akan apa yang dilakukannya. 2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan. 3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. 4. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. 5. Rasional dan realitis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunkan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. Universitas Sumatera Utara B.3. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri Menurut Hakim 2002 rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi ada proses tertentu di dalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri itu, melalui proses : 1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan kelebihan tertentu. 2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan – kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisaberbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan – kelebihannya tersebut. 3. Pemahaman dan reaksi positif seseorag terhadap kelemahan – kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri. 4. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada diri. B.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberap faktor yang dapat digolongkan menjadi dua , yaitu faktor internal dan faktor eksternal : a Faktor internal Yang termasuk dalam faktor internal yaitu : 1. Konsep diri Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok Menurut Centi 1995, konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai Universitas Sumatera Utara konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif. 2. Harga Diri Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain. 3. Kondisi fisik Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. 4. Pengalaman hidup Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian. b Faktor Eksternal 1. Pendidikan Menurut Anthony 1992, Tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa di bawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan. Universitas Sumatera Utara 2. Pekerjaan Menurut Rogers dalam Kusuma,2005, bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta percaya diri. Kepuasan dan rasa bangga didapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri. 3. Lingkungan dan Pengalaman Hidup Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti suami yang saling berinteraksi dengan baik bersama istri akan member rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi Centi,2005. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan hidupnya Drajat,1995. B.5. Macam-Macam Kepercayaan Diri Ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan kepercayaan diri yaitu ada 4 empat macam, yaitu : 1. Self-concept : menyimpulkan diri, melihat potret diri dan mengkonsepsikan diri sendiri secara keseluruhan. 2. Self-esteem : perasaan positif terhadap diri, punya sesuatu yang dirasakan bernilai atau berharga dari diri, meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri. 3. Self efficacy : punya keyakinan atas kapasitas yang dimiliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus to succeed. Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, meyakini kapasitas dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy. Universitas Sumatera Utara 4. Self-confidence: punya keyakinan terhadap penilaian diri sendiri atas kemampuan dan bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy Neill, 2005. B.6. Sikap-sikap yang Tidak Memiliki Kepercayaan Diri Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan diri, cenderung bersikap sebagai berikut : 1. Tidak memiliki sesuatu keinginan, tujuan, target yang diperjuangkan secara sungguh sungguh. 2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive ngambang. 3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan. 4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah. 5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab. 6. Canggung dalam menghadapi orang-orang apalagi terhadap lingkungan atau situasi dan kondisi yang baru dikenalnya. 7. Tidak bisa mendemontrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan. 8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis. 9. Terlalu perfeksionis. 10. Terlalu sensitive perasa. Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu Universitas Sumatera Utara tetapi sebetulnya tidak mampu melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya. B.7.Saran Kepercayaan Diri 1. Pastikan postur tubuh menunjukkan rasa percaya diri, seperti sikap duduk dan cara berdiri. 2. Bergaullah dengan orang-orang yang berpikiran positif dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. 3. Ingat kembali saat merasa percaya diri. 4. Latihan sesering mungkin sehingga tidak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapan pun dibutuhkan. 5. Kenali diri sendiri. 6. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. 7. Jangan takut mengambil resiko.

C. Aktivitas Setelah Masa Nifas

Dokumen yang terkait

Hubungan Tindakan Suami Terhadap Nyeri Persalinan Yang Dirasakan Istri Saat Bersalin Dengan Augmentasi di Klinik Bersalin Lisa Pasar V Tembung Dan Rumah Bersalin Delima Medan Tahun 2012

2 63 64

Sejarah Rumah Sakit Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang (1905-2002).

4 81 94

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Pengaruh Dukungan Sosial Suami terhadap Kecemasan Istri Menghadapi Masa Menopause di Kecamatan Medan Sunggal

0 46 81

Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 93 74

Gambaran Kecemasan Suami menghadapi Istri Bersalin Normal pada Primigravida di Rumah Sakit Bersalin Sundari Medan Tahun 2015

1 26 71

RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ISTRI MENJALANI AKTIVITAS SETELAH MASA NIFAS DI RUMAH BERSALIN MADINA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 No Kegiatan Waktu

0 0 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Suami A.1. Pengertian dukungan - Dukungan Suami Terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Dukungan Suami Terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 7

Dukungan Suami Terhadap Kepercayaan Diri Istri Menjalani Aktivitas Setelah Masa Nifas di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 11