positif daripada ikan dengan perut penuh.
2 Faktor eksternal
a. Suhu air: ikan akan mempunyai sifat
fototaksis yang kuat apabila berada pada lingkungan dengan suhu air
yang optimal sekitar 28 C.
b. Tingkat cahaya lingkungan: siang
hari atau pada saat bulan purnama akan mengurangi sifat fototaksis.
c. Intensitas dan warna sumber cahaya:
jenis ikan yang berbeda akan berbeda pula responnya terhadap intensitas
dan warna cahaya. d.
Ada atau tidaknya makanan: beberapa jenis ikan akan bersifat
fototaksis apabila terdapat makanan, sedangkan
jenis lainnya
akan berkurang sifat fototaksisnya.
e. Kehadiran predator akan mengurangi
sifat fototaksis. Peristiwa berkumpulnya ikan di
bawah sumber cahaya dapat dibedakan menjadi:
23
1 Peristiwa langsung, yaitu berkumpulnya
ikan karena tertarik cahaya lampu yang digunakan atau ikan bersifat fototaksis
positif. 2
Peristiwa tidak
lagsung, yaitu
berkumpulnya ikan
karena tujuan
mencari makan yang disebabkan oleh adanya plankton dan ikan kecil yang
terpikat cahaya.
Ikan ternyata mempunyai penglihatan yang cukup baik untuk membedakan warna.
Ikan umumnya sangat peka terhadap cahaya yang datang dari arah dorsal tubuhnya. Ikan
akan cenderung berorientasi ke arah kanan dari
datangnya cahaya.
24
Ikan tidak
menyukai cahaya yang datang dari arah ventral atau bagian bawah tubuhnya.
18
Bila keadaan tidak memungkinkan untuk turun
ke arah sumber cahaya, ikan menyebar ke arah horizontal. Ikan yang tertarik pada
cahaya pada umumnya menyukai cahaya yang terang dan tenang. Cahaya yang tidak
tenang flickering light seperti petir dan lampu senter yang dihidupmatikan akan
menakutkan atau setidaknya menggangu syaraf ikan.
25
2.6 Pemanfaatan Cahaya dalam Operasi Penangkapan Ikan
Pemanfaatan cahaya untuk alat bantu penangkapan
ikan dilakukan
dengan memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan
itu sendiri.
24
Masuknya cahaya ke dalam air sangat erat hubungannya dengan panjang
gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tersebut. Semakin besar panjang gelombang
cahaya, maka semakin kecil daya tembusnya ke dalam perairan.
Faktor-faktor lain
yang juga
menentukan menyebarnya cahaya di dalam air adalah absorpsi penyerapan cahaya oleh
partikel-partikel air, kejernihan dan musim cahaya matahari.
24
Dengan sifat-sifat fisik yang dimiliki cahaya dan kecenderungan
tingkah laku ikan dalam merespon adanya cahaya, nelayan kemudian menggunakan
cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga
memudahkan dalam
operasi penangkapan ikan.
Pada awal operasi penangkapan, nelayan biasanya menyalakan lampu yang
bercahaya biru untuk menarik ikan yang jauh dari bagang. Hal ini disebabkan cahaya
biru mempunyai panjang gelombang paling pendek dan daya tembus ke dalam perairan
relatif paling jauh dibandingkan warna cahaya tampak lainnya. Setelah ikan tertarik
mendekati
cahaya, ikan-ikan
tersebut kemudian dikumpulkan sampai pada jarak
jangkauan alat tangkap cathability area dengan menggunakan cahaya yang lebih
rendah frekuensinya hijau dan kuning, secara bertahap. Dengan sistem ini, maka
operasi penangkapan ikan akan lebih mudah dan nilai keberhasilannya lebih tinggi.
Faktor utama yang harus diperhatikan para nelayan dalam memanfaatkan cahaya
untuk membantu operasi penangkapan ikan adalah kedalaman dan warna dari perairan
itu sendiri. Hubungan kedalaman dan warna air dengan penggunaan alat bantu cahaya
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Hubungan kedalaman dan warna air dengan penggunaan alat bantu cahaya.
13
Kedalaman meter Warna Laut
Keterangan
2 1
– 2,5 2
– 3,5 3
– 4,5 Coklat
Coklat kekuningan Kuning kecoklatan
Kuning Penangkapan
dengan alat
bantu cahaya, tidak efisien untuk dilakukan
4 – 5,5
5 – 7
9 – 10
Kuning kehijauan Hijau kekuningan
Hijau Penangkapan
dengan alat
bantu cahaya, kurang efisien untuk dilakukan
10 – 11
12 – 16
17 – 29
30 Hijau kebiruan
Biru kehijauan Biru
Biru gelap Penangkapan
dengan alat
bantu cahaya, efisien untuk dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN