Sensitifitas Ikan Terhadap Cahaya Reaksi Ikan Terhadap Cahaya

lebih besar bila dibandingkan dengan udara. Hal tersebut terutama diakibatkan adanya penyerapan cahaya oleh berbagai partikel dalam air. Kedalaman penetrasi cahaya dalam laut tergantung beberapa faktor, antara lain absorpsi cahaya oleh partikel- partikel air, panjang gelombang cahaya, kejernihan air, pemantulan cahaya oleh permukaan air, serta lintang geografis dan musim cahaya matahari. 17 Daya penglihatan ikan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. 18

2.4 Sensitifitas Ikan Terhadap Cahaya

Ikan mempunyai suatu kemapuan yang mengagumkan untuk dapat melihat pada waktu siang hari dengan kekuatan penerangan ratusan ribu lux sampai dalam keadaan hampir gelap sama sekali. Kuat penerangan ini erat hubungannya dengan tingkat sensitifitas penglihatan ikan, dengan kata lain bahwa berkurangnya kuat penerangan akan mengakibatkan berkurangnya jarak penglihatan ikan. 18 Sensitifitas mata ikan laut pada umumnya sangat tinggi. Kalau cahaya biru- hijau yang mampu diterima mata manusia hanya sebesar 30 saja, mata ikan mampu menerimanya sampai 75. Retina mata beberapa jenis ikan laut dalam bahkan dapat menerimanya sampai 90. 19 Pada umumnya ikan tertarik pada panjang gelombang sekitar 450 - 570 nm, yaitu warna biru dan hijau. 20 Sebagai referensi untuk mengetahui bagaimana perbandingan kepekaan mata manusia dengan ikan terhadap cahaya dapat dilihat pada Gambar 2.4. Beberapa jenis ikan yang hidup di perairan pantai, retina matanya mempunyai sel kon yang sangat bervariasi. Sel kon adalah sel yang berfungsi membedakan panjang gelombang cahaya yang masuk ke retina mata. Penyebaran sel kon yang lebih merata dalam retina suatu jenis ikan memungkinkan mereka memiliki ketajaman penglihatan ke segala arah. Hal ini sangat diperlukan ikan, terutama dalam berburu mangsa. Jenis ikan yang setengah menetap sifatnya, pada umumnya memiliki kepadatan sel kon pada bagian tertentu, karena ikan jenis ini lebih banyak mamanfaatkan penglihatannya pada areal yang arah dan jaraknya tertentu saja. 18 Gambar 2.4 Perbandingan kepekaan warna antara mata ikan dan manusia.

2.5 Reaksi Ikan Terhadap Cahaya

Indera penglihatan pada sebagian besar ikan merupakan indera utama yang memungkinkan terciptanya pola tingkah laku mereka terhadap keadaan lingkungannya. Kemampuan indera mata ikan memungkinkan untuk dapat melihat pada hampir seluruh lingkungan di sekelilingnya. Hanya suatu daerah sempit yang tidak dapat dilihat oleh ikan. Daerah sempit tersebut dikenal sebagai dead zone. 18 Penyebab tertariknya ikan oleh cahaya sebagian didasari oleh disorientasi penglihatan ikan. 21 Ikan dalam keadaan lapar akan lebih mudah terpikat cahaya daripada ikan-ikan yang tidak lapar. Ikan-ikan yang muda mempunyai ketertarikan yang lebih baik terhadap cahaya daripada ikan-ikan yang telah tua. 20 Ada dua pola reaksi ikan terhadap cahaya, yaitu fototaksis dan fotokinesis. Fototaksis merupakan gerakan spontan dari ikan untuk mendekati atau menjauhi cahaya. Fotokinesis merupakan gerakan yang ditimbulkan oleh hewan dalam kebiasaan hidupnya. 13 Fototaksis dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 22 1 Fototaksis positif photopholic : berenang mendekati sumber cahaya. 2 Fototaksis negatif photophobia : berenang menjauhi sumber cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fototaksis pada ikan, yaitu: 22 1 Faktor internal a. Jenis kelamin: beberapa jenis ikan betina bersifat fototaksis negatif ketika matang gonad, akan tetapi ikan jantan pada jenis yang sama bersifat fototaksis positif ketika matang gonad. b. Penuh atau tidaknya perut: ikan yang sedang lapar lebih bersifat fototaksis positif daripada ikan dengan perut penuh. 2 Faktor eksternal a. Suhu air: ikan akan mempunyai sifat fototaksis yang kuat apabila berada pada lingkungan dengan suhu air yang optimal sekitar 28 C. b. Tingkat cahaya lingkungan: siang hari atau pada saat bulan purnama akan mengurangi sifat fototaksis. c. Intensitas dan warna sumber cahaya: jenis ikan yang berbeda akan berbeda pula responnya terhadap intensitas dan warna cahaya. d. Ada atau tidaknya makanan: beberapa jenis ikan akan bersifat fototaksis apabila terdapat makanan, sedangkan jenis lainnya akan berkurang sifat fototaksisnya. e. Kehadiran predator akan mengurangi sifat fototaksis. Peristiwa berkumpulnya ikan di bawah sumber cahaya dapat dibedakan menjadi: 23 1 Peristiwa langsung, yaitu berkumpulnya ikan karena tertarik cahaya lampu yang digunakan atau ikan bersifat fototaksis positif. 2 Peristiwa tidak lagsung, yaitu berkumpulnya ikan karena tujuan mencari makan yang disebabkan oleh adanya plankton dan ikan kecil yang terpikat cahaya. Ikan ternyata mempunyai penglihatan yang cukup baik untuk membedakan warna. Ikan umumnya sangat peka terhadap cahaya yang datang dari arah dorsal tubuhnya. Ikan akan cenderung berorientasi ke arah kanan dari datangnya cahaya. 24 Ikan tidak menyukai cahaya yang datang dari arah ventral atau bagian bawah tubuhnya. 18 Bila keadaan tidak memungkinkan untuk turun ke arah sumber cahaya, ikan menyebar ke arah horizontal. Ikan yang tertarik pada cahaya pada umumnya menyukai cahaya yang terang dan tenang. Cahaya yang tidak tenang flickering light seperti petir dan lampu senter yang dihidupmatikan akan menakutkan atau setidaknya menggangu syaraf ikan. 25

2.6 Pemanfaatan Cahaya dalam Operasi Penangkapan Ikan