Analisis Risiko Metode Penelitian

15 Skala pengukuran variabel dalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala nominal, skala ordinal, dan skala perbandingan berpasangan. Skala nominal merupakan tingkat untuk mengkategorikan. Contoh pertanyaan untuk skala nominal adalah jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Skala ordinal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi atau sebaliknya. Contoh skala ordinal disajikan pada Tabel 3. dan Tabel 6. Skala perbandingan berpasangan pairwaise comparison digunakan untuk menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen dan kriteria-kriteria yang disajikan pada Tabel 4. dan 5. Tabel 4. Skala penilaian kriteria perbandingan berpasangan Nilai Keterangan 1 Faktor vertikal sama penting dengan faktor horizontal 3 Faktor vertikal lebih penting dengan faktor horizontal 5 Faktor vertikal jelas lebih penting dengan faktor horizontal 7 Faktor vertikal sangat jelas lebih penting dengan faktor horizontal 9 Faktor vertikal mutlak lebih penting dengan faktor horizontal 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan 12-9 Kebalikan dari keterangan nilai 2-9 Sumber: Saaty 1983 Tabel 5. Contoh matriks skala perbandingan berpasangan Fak to r v er tik al Faktor horizontal A1 A2 A3 A4 A5 A1 1 A2 1 A3 1 A4 1 A5 1

3.3.3 Analisis Risiko

Analisis risiko dilakukan untuk menentukan tingkatan probabilitas, konsekuensi yang akan terjadi, dan visibilitas suatu risiko. Tabel 6. Contoh skala ordinal pada kuesioner 2 N o. RisikoOpportunity Konsekuensi Probabilitas Visibilitas Min Med Max Min Med Max Min Med Max 1. Kerusakan instrumen 1 2 4 1 3 4 1 2 3 2. Lainnya Sumber: Data kuesioner Setiap parameter dibagi kedalam lima kriteria penilaian, yaitu: Kriteria penilaian konsekuensi risiko, yaitu: 1 : Sangat rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat tinggi 16 Kriteria penilaian probabilitas risiko, yaitu: 1 : Tidak pernah : 0 kali tahun 2 : Jarang : 2 kalitahun 3 : Kadang-kadang : 2 – 5 kalitahun 4 : Sering : 5 – 10 kalitahun 5 : Sangat sering : 10 kalitahun Kriteria penilaian visibilitas risiko dibagi, yaitu: 1 : Sangat visibel 2 : Visibel 3 : Cukup visibel 4 : Tidak visibel 5 : Sangat tidak visibel Masing-masing nilai yang diberikan oleh responden pada setiap parameter tiap risiko digabungkan dengan menggunakan rata-rata geometrik pada persamaan 2. � � = � � � �=1 � 2 Keterangan � � : rata – rata geometrik n : jumlah responden � � : penilaian oleh responden ke-i Π : perkalian Dalam penggunaan kuesioner perlu dilakukan pengujian instrumen, yaitu uji validitas dan reliabilitas. Uji ini untuk menguji kebenaran dari data yang dihasilkan. Uji validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid bila alat ukur yang digunakan menunjukkan apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2004. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah pernyataaan-pernyataan pada kuesioner relevan atau tidak. Uji reliabilitas digunakan untuk menyatakan apakah alat ukur yang digunakan dapat memberikan hasil yang konsisten. Syarat valid adalah r hitung r tabel , sedangkan syarat reliabilitas adalah r cronbach’s alpha r tabel . Pengujian reliabilitas dan validitas data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik. Bahan yang diuji berupa skala ordinal mengenai pemahaman karyawan PT. KTI terhadap proyek MCP II. Pengujian instrumen consistency ratio untuk skala perbandingan berpasangan dilakukan secara manual dengan bantuan Microsoft Excel. Consistency ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa perbandingan berpasangan yang dilakukan konsisten atau tidak. Perhitungan consistency ratio dapat dihitung dengan rumus: CI = π − n n − 1 3 CR = CI IR 4 17 Keterangan: CI : consistency index CR : consistency ratio π : nilai rata-rata dari consistency vector n : banyaknya alternatif IR : indeks random yang didapat dari tabel Oarkridge Syarat consistency ratio 10. Nilai Index random disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Index Random n RI 1 0.00 2 0.00 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59 Sumber : Saaty 1994 Rata-rata geometrik yang dihasilkan dari setiap probabilitas, konsekuensi, dan visibilitas risiko dianalisis dengan menggunakan software Crystal Ball dengan precision control on confidence level sebesar 95 dengan iterasi sebanyak 1000 kali. Distribusi probabilitas yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua, yaitu: 1. Distribusi Beta PERT Beta PERT Distribution Distribusi ini digunakan untuk mengukur setiap probabilitas, konsekuensi, dan visibilitas risiko. Distribusi Beta Pert merupakan distribusi yang menggambarkan situasi dimana nilai minimum, maksimum, dan nilai yang disukai diketahui. Distribusi ini hampir sama dengan distribusi segitiga triangular distribution, namun distribusi ini memiliki nilai perbedaan yang lebih halus dibandingkan distribusi segitiga. 2. Distribusi seragam Uniform Distribution Distribusi ini digunakan untuk mengukur risiko biaya yang mungkin terjadi. Distribusi seragam merupakan distribusi dengan kondisi nilai minimum dan maksimum telah ditetapkan. Distribusi ini mengasumsikan bahwa semua nilai merata disekitar nilai minimum dan nilai maksimum. Dari setiap distribusi probabilitas yang digunakan, kemudian dicari nilai keandalan sebesar; 50, 80, dan 90 dari masing-masing risiko. Selanjutnya, dilakukan pehitungan tingkatan risiko dari hasil yang didapat dengan keandalan 90. Rumus tingkat risiko adalah: Tingkat Risiko = Konsekuensi x Probabilitas x Visibilitas 5 18

3.3.4 Evaluasi Risiko