Penentuan Konteks Risiko Identifikasi Risiko

14

III. METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret 2012 hingga juni 2012, bertempat di PT. Krakatau Tirta Industri, Cilegon, Provinsi Banten.

3.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer dengan program Microsoft Excel, Crystal Ball, dan perangkat lunak statistik. Bahan-bahan yang digunakan adalah serangkaian data primer dan sekunder untuk mengidentifikasi risiko dan menentukan risiko biaya seperti: 1. Data primer berupa kuesioner dan wawancara 2. Data sekunder berupa rancangan anggaran biaya dan materi proyek modernisasi kontrol proses tahap II.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pedoman AustraliaNew Zealand Standard 4360:2004 tentang “Risk Management”. Tahapan penelitian terdiri dari:

3.3.1 Penentuan Konteks Risiko

Penentuan konteks dilakukan dengan melakukan konsultasi dan wawancara kepada para ahli di PT. KTI yang terkait dalam proyek MCP II. Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui materi dan rancangan anggaran biaya proyek MCP II Modernization Control Process II. Penentuan konteks bertujuan untuk menentukan ruang lingkup manajemen risiko yang mungkin pada proyek MCP II yang telah dilakukan.

3.3.2 Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko merupakan proses mengidentifikasi apa, mengapa, dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko. Identifikasi risiko merupakan pengembangan dari konteks risiko. Hasil identifikasi risiko tersebut kemudian disusun dalam bentuk kuesioner Lampiran 1 yang kemudian disebarkan kepada karyawan PT. KTI yang terkait dalam proyek MCP II. Tabel 3. Contoh skala ordinal pada kuesioner 1 No. Kriteria 2 1 ya cukup tidak 1 Apakah anda mengetahui tentang proyek modernisasi kontrol proses tahap II? Sumber : Data hasil 15 Skala pengukuran variabel dalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala nominal, skala ordinal, dan skala perbandingan berpasangan. Skala nominal merupakan tingkat untuk mengkategorikan. Contoh pertanyaan untuk skala nominal adalah jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Skala ordinal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi atau sebaliknya. Contoh skala ordinal disajikan pada Tabel 3. dan Tabel 6. Skala perbandingan berpasangan pairwaise comparison digunakan untuk menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen dan kriteria-kriteria yang disajikan pada Tabel 4. dan 5. Tabel 4. Skala penilaian kriteria perbandingan berpasangan Nilai Keterangan 1 Faktor vertikal sama penting dengan faktor horizontal 3 Faktor vertikal lebih penting dengan faktor horizontal 5 Faktor vertikal jelas lebih penting dengan faktor horizontal 7 Faktor vertikal sangat jelas lebih penting dengan faktor horizontal 9 Faktor vertikal mutlak lebih penting dengan faktor horizontal 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai elemen yang berdekatan 12-9 Kebalikan dari keterangan nilai 2-9 Sumber: Saaty 1983 Tabel 5. Contoh matriks skala perbandingan berpasangan Fak to r v er tik al Faktor horizontal A1 A2 A3 A4 A5 A1 1 A2 1 A3 1 A4 1 A5 1

3.3.3 Analisis Risiko