BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, diameter, berat kering dan NPA dari semai jabon pada media tailing dengan
penambahan arang dan bokashi. Respon pertumbuhan semai jabon yaitu tinggi, diameter, berat kering dan NPA dapat dilihat Tabel 2.
Tabel 2 Rekapitulasi hasil sidik ragam pengaruh berbagai perlakuan terhadap parameter pertumbuhan semai jabon Anthocephalus cadamba Miq.
Faktor Parameter yang diamati
Tinggi Diameter
Berat Kering Total
NPA Nisbah Pucuk Akar
Arang Bokashi
ArangxBokashi tn
tn
=perlakuan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 dengan nilai signifikan PrF 0,05 α ; tn= perlakuan tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 dengan nilai signifikan
PrF 0,05 α
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pemberian arang, bokashi serta interaksi antara arang dan bokashi memberikan pengaruh yang nyata pada selang
kepercayaan 95 untuk tinggi semai jabon, sedangkan untuk pertumbuhan diameter, pemberian arang memberikan pengaruh yang tidak nyata, begitu pula
interaksi antara arang dan bokashi. Pengaruh yang nyata untuk pertumbuhan diameter ditunjukkan dengan pemberian tunggal bokashi, sedangkan untuk
parameter berat kering dan NPA perlakuan arang, bokashi serta interaksi arang dan bokashi memberikan pengaruh yang nyata.
4.1.1 Pertumbuhan Tinggi
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa arang, bokashi dan interaksi antara arang dan bokashi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
jabon, pada taraf uji F 0,05 Lampiran 1. Berdasarkan hasil sidik ragam pengaruh pemberian arang dan bokashi yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
semai jabon sehingga dilakukan uji lanjut Duncan pengaruh interaksi pemberian
arang dan bokashi terhadap pertumbuhan semai jabon, yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Hasil uji Duncan interaksi pemberian arang dan bokashi terhadap tinggi semai jabon A=arang; B= bokashi
Pemberian dosis arang dan bokashi yang berbeda menunjukkan respon yang berbeda pula. Berdasarkan hasil uji Duncan pengaruh kombinasi dapat dilihat
bahwa A4B3 arang 10 dan bokashi 60 g memberikan rata-rata respon pertumbuhan tinggi yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Pertumbuhan tinggi terendah yaitu kontrol A0B0 tanpa pemberian arang dan bokashi A1B1 arang 2,5 dan bokashi 20 g, A1B3 arang 2,5 dan bokashi
60 g, A0B2 arang 0 dan bokashi 40 g, A3B0 arang 5 dan bokashi 0 g, A1B0 arang 2,5 dan bokashi 0 g, A1B2 arang 2,5 dan bokashi 20 g, A2B1
arang 5 dan bokashi 20 g dan A2B3 arang 5 dan bokashi 60 g.
4.1.2 Pertumbuhan Diameter
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian tunggal arang tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan diamater,
begitu pula interaksi pemberian arang dan bokashi, sedangkan untuk pemberian tunggal bokasi menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan
jabon, pada taraf uji F 0,05 Lampiran 2. Untuk itu dilakukan uji lanjut Duncan
ef cdfe
ef bcd
ef ef ef
ef cde
ef dfe
ef ef cde
dfe bc bc
dfe ab
a
Ti n
g g
i c
m
Perlakuan
pengaruh tunggal bokasi terhadap pertumbuhan diameter semai jabon yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Hasil uji Duncan pengaruh tunggal pemberian bokashi terhadap diameter semai jabon
Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan mengenai pemberian tunggal bokasi pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa pemberian bokashi dengan dosis lebih tinggi
menunjukkan pertumbuhan diameter semai jabon yang lebih meningkat, peningkatan secara nyata terlihat setelah semai diberikan bokashi dengan dosis
40 g, yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan dosis 0 g dan 20 g, sedangkan untuk pertumbuhan semai yang secara nyata
menunjukkan pertumbuhan diamater terbaik adalah ketika diberikan bokashi dengan dosis tertinggi yaitu 60 g. Pemberian dosis bokashi 20 g menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata dengan pemberian bokashi 0 g untuk pertumbuhan diameter semai jabon.
4.1.4 Berat Kering Total