3.3.6 Pengukuran Berat Kering Akar dan Pucuk
Pengukuran berat kering akar dan pucuk dilakukan setelah kegiatan pemanenan. Setelah bibit dipanen, bagian tanaman dipisahkan antara akar dan
pucuknya kemudian di keringkan dalam oven dengan suhu 105°C. Setelah dioven maka berat kering akar dan pucuk ditimbang. Nilai tersebut dinyatakan dalam
satuan gram. Nisbah Pucuk Akar NPA merupakan nilai ini menggambarkan perbandingan antara berat kering bagian pucuk dengan bagian akar bibit, dihitung
dengan rumus: NPA = Berat Kering Pucuk
Berat Kering Akar
3.3.7 Rancangan Percobaan
Data yang diperoleh akan disusun dan diolah dalam bentuk tabulasi dan gambaran yang diinginkan. Analisa data yang dilakukan secara deskriptif
berdasarkan tabulasi dan gambar serta pengujian dengan menggunakan rancangan percobaan, yaitu Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 2 faktor. Faktor
pertama, yaitu arang tempurung kelapa yang terdiri dari 5 taraf. Faktor kedua, yaitu kompos bokashi yang terdiri dari 4 taraf. Masing-masing taraf perlakuan
terdiri dari 3 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari satu tanaman sehingga dalam percobaan dibutuhkan 60 semai jabon. Faktor dirinci sebagai berikut :
Faktor A : Arang Tempurung Kelapa A0 : 0 0 g arangkg media
A1 : 2,5 25 g arangkg media A2 : 5 20 g arangkg media
A3 : 7,5 75 g arangkg media A4 : 10 100 g arangkg media
Faktor B : Kompos Bokashi B0 : 0 gtanaman
B1 : 20 gtanaman B2 : 40 gtanaman
B3 : 60 gtanaman
Untuk memudahkan dalam melakukan analisis data, maka dibuat bagan pengamatan Tabel 1.
Tabel 1 Rancangan pengamatan Kompos
Bokashi Ulangan
Arang Tempurung Kelapa A0
A1 A2
A3 A4
B0 1
A0B0 1 A1B0 1
A2B0 1 A3B0 1
A4B0 1 2
A0B0 2 A1B0 2
A2B0 2 A3B0 2
A4B0 2 3
A0B0 3 A1B0 3
A2B0 3 A3B0 3
A4B0 3 4
A0B0 4 A1B0 4
A2B0 4 A3B0 4
A4B0 4 B1
1 A0B1 1
A1B1 1 A2B1 1
A3B1 1 A4B1 1
2 A0B1 2
A1B1 2 A2B1 2
A3B1 2 A4B1 2
3 A0B1 3
A1B1 3 A2B1 3
A3B1 3 A4B1 3
4 A0B1 4
A1B1 4 A2B1 4
A3B1 4 A4B1 4
B2 1
A0B2 1 A1B2 1
A2B2 1 A3B2 1
A4B2 1 2
A0B2 2 A1B2 2
A2B2 2 A3B2 2
A4B2 2 3
A0B2 3 A1B2 3
A2B2 3 A3B2 3
A4B2 3 4
A0B2 4 A1B2 4
A2B2 4 A3B2 4
A4B2 4 B3
1 A0B3 1
A1B3 1 A2B3 1
A3B3 1 A4B3 1
2 A0B3 2
A1B3 2 A2B3 2
A3B3 2 A4B3 2
3 A0B3 3
A1B3 3 A2B3 3
A3B3 3 A4B3 3
4 A0B3 4
A1B3 4 A2B3 4
A3B3 4 A4B3 4
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran di lapangan dianalisis dengan menggunakan rancangan percobaan menggunakan software
SAS 9.1, dimana dapat digambarkan dalam model linear:
Y
ijk
= µ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
ijk
i = Arang Tempurung Kelapa dengan dosis 0, 2,5, 5, 7,5, dan 10 j = Pupuk Bokashi dengan dosis 0 g, 20 g, 40 g dan 60 g
k = Ulangan 1, 2, 3 dan 4 Dimana :
Y
ijk
= Nilai respon dari pengamatan pada faktor arang taraf ke-i, faktor bokashi taraf ke-j dan ulangan ke-k
µ =
Nilai rataan umum
α
i
= Pengaruh perlakuan arang
β
j
= Pengaruh perlakuan bokashi
αβ
ij
= Pengaruh interaksi faktor arang pada taraf ke-i dengan faktor
bokashi pada taraf ke-j
ε
ijk
= Pengaruh acak faktor arang taraf ke-i, faktor bokashi taraf ke-j dan
ulangan ke-k
3.3.8 Analisis Data