20
Sebagai contoh untuk menanamkan bit ini, pola di atas 4 byte digunakan untuk menanamkan 11110101 dan dipilih LSB + 1 bit di atas 4 byte dari file penutup. Tabel
2.2 menunjukkan hasil bagaimana bit disisipkan Nath et al, 2011.
Tabel 2.2. Perubahan LSB dan LSB + 1 Bit dengan Bit Pesan Rahasia File Sebelum Diganti
Sesudah Diganti Bit Disisip
Keterangan
00101111 00101111
1,1 No change in bit Pattern
00011101 000111111
1,1 Change in bit patterni
11011101 110111010
0,1 Change in bit patterni
2.5. Algoritma MLSB
Modified Least Significant Bit
Modified Least Significant Bit MLSB atau modifikasi dari Algoritma LSB
digunakan untuk meng-encode sebuah identitas ke dalam citra asli. MLSB menggunakan manipulasi beberapa tingkat bit-bit penyisip sebelum meng-encode
pesan tersebut Zaher, 2011.
Modifikasi pesan dengan algoritma MLSB dimana bit pesan yang seharusnya 1 karakter memiliki nilai 8 bit ASCII code akan dimodifikasi menjadi 5 bit. Pada
algoritma ini karakter dan angka direpresentasikan dalam 5 bit yang akan disisipkan ke dalam citra asli dengan teknik LSB. Penyisipan dilakukan dengan proses-proses :
1. Proses mengubah data penyisip dengan kode ASCII. Misalnya pesan “STEGO with
05 bits” yang jika diubah ke biner membutuhkan memori sebesar 18 x 8 bit = 144 bit. Pada algoritma MLSB pesan di atas diubah menjadi ASCII hex menjadi: 53
16
, 54
16
, 45
16
, 47
16
, 4F
16
, 20
16
, 77
16
, 69
16
, 74
16
, 68
16
, 20
16
, 30
16
, 35
16
, 20
16
, 62
16
, 69
16
, 74
16
,73
16
. Kemudian dilakukan normalisasi dengan tabel Control Symbol seperti Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Control Symbol
Hex Representation Operation
1B
16
Define Small Letter 1C
16
Define Capital Letter 1D
16
Define Space 1E
16
Define Number 1 Fh
Define end of text
Universitas Sumatera Utara
21
2. Baca data penyisip ASCII sampai tanda spasi 20
16
yaitu 53
16
, 54
16
, 45
16
, 47
16
, 4F
16
. 3.
Semua nilai di-XOR-kan dengan nilai puluhan terendah dari {53
16
, 54
16
, 45
16
, 47
16
}, yaitu 40
16
menjdi 53
16
40
16
= 13
16
, 54
16
40
16
= 14
16
, 45
16
40
16
= 05
16
, 47
16
40
16
= 07
16
, 4F
16
40
16
= 0F
16
. 4.
Sehingga didapatkan data penyisip kelompok pertama adalah 1C
16
, 13
16
, 14
16
, 05
16
, 07
16
, 0F
16
dimana 1C
16
adalah Control Symbol untuk huruf besar capital. 5.
Data penyisip kelompok kedua adalah 77
16
, 69
16
,74
16
, 68
16
dikurangi dengan nilai puluhan terendah 60
16
menjadi 77
16
60
16
= 17
16
, 69
16
60
16
= 09
16
, 74
16
60
16
= 14
16
, 68
16
60
16
= 08
16
. 6.
Data kelompok ke dua ini digabung dengan kelompok pertama dan diberi nilai Control Symbol 1D
16
spasi dan 1B
16
huruf kecil menjadi 1D
16
, 1B
16
, 17
16
, 09
16
, 14
16
, 08
16
. 7.
Data kelompok ketiga adalah: 30
16
, 35
16
dikurangi dengan nilai terendah menjadi: 30
16
30
16
= 0, 35
16
30
16
= 05
16
. 8.
Data tersebut digabung dengan kelompok sebelumnya ditambah dengan Control Symbol 1D
16
spasi, 1E
16
nomor menjadi 1D
16
, 1E
16
, 00
16
, 05
16
. 9.
Data kelompok keempat adalah: 62
16
, 69
16
,74
16
,73
16
dikurangi dengan nilai terendah menjadi: 62
16
60
16
= 02
16
, 69
16
60
16
= 09
16
, 74
16
60
16
= 14
16
, 73
16
60
16
= 13
16
. 10.
Data tersebut digabung dengan kelompok sebelumnya ditambah dengan Control Symbol 1B
16
huruf kecil, menjadi 1D
16
, 1B
16
, 02
16
, 09
16
, 14
16
, 13
16
dan akhir data 1F
16
.
Sehingga pesan menjadi: 1C
16
, 13
16
, 14
16
, 05
16
, 07
16
, 0F
16
, 1D
16
, 1B
16
, 17
16
, 09
16
, 14
16
, 08
16
, 1D
16
, 1E
16
, 00
16
, 05
16
, 1D
16
, 1B
16
, 02
16
, 09
16
, 14
16
, 13
16
, 1F
16
. Pesan diatas membutuhkan 23 x 5 bit = 115 bit dan diubah menjadi biner menjadi:
11100, 10011, 10100, 00101, 00111, 01111, 11101, 11011, 10111, 01001, 10100, 01000, 11101, 11110, 00000, 00101, 11101, 11011, 00010, 01001, 10100, 10011,
11111.
Pesan biner disisipkan ke dalam sebuah file cover sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
22
52 49
46 46
28 08
00 00
57 41
56 45
44 15
2F 3D
1D 2A
00 4D
01 7C
01 12
45 68
00 01
11 05
Nilai piksel citra di atas dikonversikan ke dalam biner menjadi sebagai berikut: 01010010
01001001 01000110
01000110 00101000
00001000 00000000
00000000 01010111
01000001 01010110
01000101 01000100
00010101 00101111
00111101 00011101
00101010 00000000
01001101 00000001
01111100 00000001
00010010 01000101
01101000 00000000
00000001 00010001
00000101 Penyisipan dilakukan pada setiap byte pada nilai biner paling belakang dimana pesan
yang disisipkan adalah 11100, 10011, 10100, 00101, 00111, 01111 seperti yang diperlihatkan sebagai berikut:
0101001 1
0100100 1
0100011 1
0100011 0010100
0000100 1
0000000 0000000
0101011 1
0100000 1
0101011 1
0100010 0100010
1 0001010
0010111 0011110
0001110 0010101
1 0000000
0100110 1
0000000 0111110
0000000 1
0001001 1
0100010 1
0110100 0000000
1 0000000
1 0001000
1 0000010
1
Setelah penyisipan, representasi nilai piksel citra ter-watermark grayscale diperliahtkan sebagai berikut:
53 49
47 46
28 09
00 00
57 41
57 44
45 14
2E 3C
1C 2B
00 4D
00 7C
01 13
45 68
01 01
11 05
Pada proses ekstraksi dengan algoritma MLSB dilakukan dengan cara: 1.
Input citra ter-watermarking. 2.
Setiap byte piksel citra diubah ke dalam bentuk biner.
Universitas Sumatera Utara
23
3. Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap byte piksel citra kemudian dikelompokkan
menjadi 5 bit per blok. 4.
Konversikan setiap blok ke dalam ASCII hexadecimal. 5.
Blok pertama dibandingkan dengan Control Symbol untuk mendefenisikan jenis karakter berikutnya:
- Jika Control Symbol 1B
16
maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol di-XOR-kan 60.
- Jika Control Symbol 1C
16
maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol di-XOR-kan 40.
- Jika Control Symbol 1E
16
maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol di-XOR-kan 30.
- Jika Control Symbol 1Dh maka menyatakan spasi.
6. Langkah ke 3 sampai ke 5 diulangi sampai ditemukannya Control Symbol end of
the text 1F
16
. 7.
Rekonstruksikan setiap blok data sebagai pesan rahasia.
Berikut contoh dari proses extraction pada citra ter-watermarking:.
0101001 1
0100100 1
0100011 1
0100011 0010100
0000100 1
0000000 0000000
0101011 1
0100000 1
0101011 1
0100010 0100010
1 0001010
0010111 0011110
0001110 0010101
1 0000000
0100110 1
0000000 0111110
0000000 1
0001001 1
0100010 1
0110100 0000000
1 0000000
1 0001000
1 0000010
1
1. Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap byte piksel citra kemudian dikelompokkan
menjadi 5 bit per blok yang diperlihatkan sebagai berikut: 11100
10011 10100
00101 00111
01111 2.
Konversikan setiap blok ke dalam ASCII hexadecimal menjadi: 1C
16
, 13
16
, 14
16
, 05
16
, 07
16
, 0F
16
Universitas Sumatera Utara
24
3. Blok pertama yaitu 1C
16
dibandingkan dengan Control Symbol yang merupakan menandakan huruf kapital maka setiap blok berikutnya yang bukan Control
Symbol di-ZOR-kan 40 menjadi : 53
16
, 54
16
, 45
16
, 47
16
, 4F
16
. 4.
Data yang terakhir inilah kemudian direkonstruksi sebagai teks penyisip embed menjadi : S T E G O.
2.6. Mean Squared Error MSE