Metode Penyisipan LSB+1 Least Significant Bit+1 Metode Ekstraksi LSB+1 Least Significant Bit +1

18 Ada dua jenis teknik yang dapat digunakan pada metode LSB, yaitu penyisipan pesan secara sekuensial dan secara acak. Sekuensial berarti pesan rahasia disisipkan secara berurutan dari data titik pertama yang ditemukan pada file gambar, yaitu titik pada sudut kanan bawah gambar. Sedangkan acak berarti penyisipan pesan rahasia dilakukan secara acak pada gambar, dengan masukan kata kunci Laskar, 2013 .

2.3.2. Metode Ekstraksi LSB Least Significant Bit

Metode ekstraksi LSB adalah pengambilan data penyisip dari setiap byte watermarking image pada bit LSB Jajoo, 2011. Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB-nya adalah 1. 0010011 1110100 1 1100100 0010011 1100100 1110100 1100100 0010011 1 11101001 Hasil pengambilan bit LSB di atas adalah 01000001, dan selanjutnya setiap 8 bit 1 byte dikonversikan ke dalam ASCII menjadi karakter “A”. Demikian selanjutnya sampai seluruh byte citra habis diproses. 2.4. Metode LSB +1 Least Significant Bit +1 Metode LSB +1 merupakan metode penyembunyian informasi dengan memodifikasi LSB +1 file carriercover. Modifikasi LSB +1 dilakukan dengan memodifikasi bit satu sebelum terakhir dalam satu byte data dengan bit informasi yang akan disembunyikan. 2.4.1. Metode Penyisipan LSB+1 Least Significant Bit+1 Metode penyisipan LSB+1 adalah menyisipkan data pada setiap byte cover pada bit nomor 2 setelah bit terakhir atau bit nomor kedua paling kanan Nath, 2011. Sebagai contoh, urutan bit berikut ini menggambarkan 3 pixel pada cover image 24-bit Universitas Sumatera Utara 19 00100111 11101001 11001000 00100111 11001000 11101001 11001000 00100111 11101001 Pesan yang akan disisipkan adalah karakter “A”, yang nilai biner-nya adalah 01000001 , maka akan dihasilkan watermarking image dengan urutan bit sebagai berikut: 001001 1 111010 1 1 110010 001001 1 110010 0 111010 1 110010 0 001001 1 1 11101001 2.4.2. Metode Ekstraksi LSB+1 Least Significant Bit +1 Metode ekstraksi LSB+1 adalah pengambilan data penyisip dari setiap byte watermarking image pada bit kedua paing akhir atau kedua paling kanan Nath, 2011. Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB+1-nya adalah 0. 001001 1 111010 1 1 110010 001001 1 110010 0 111010 1 110010 0 001001 1 1 11101001 Hasil pengambilan bit LSB+1 di atas adalah 01000001, dan selanjutnya setiap 8 bit 1 byte dikonversikan ke dalam ASCII menjadi karakter “A”. Demikian selanjutnya sampai seluruh byte citra habis diproses. Pada penelitian Nath 2011, bit penyisip disisipkan pada Least Significant Bit LSB dan LSB +1 bit file cover. Adapun langkah penyisipan pada penelitian tersebut: a. Untuk menyembunyikan satu 1 byte pesan rahasia kita memilih 4 byte berturut- turut dari file cover dan kemudian masukkan bit di LSB dan LSB + 1 posisi. b. Untuk menanamkan 1 byte informasi yang kita butuhkan 4 byte dari file penutup. Sebagai contoh suatu file cover yang berisi 4 byte: 00101111 00011101 11011101 10100110. Misalkan ingin menanamkan nomor 245 dalam pola bit di atas. Representasi biner dari 245 adalah 11110101. Universitas Sumatera Utara 20 Sebagai contoh untuk menanamkan bit ini, pola di atas 4 byte digunakan untuk menanamkan 11110101 dan dipilih LSB + 1 bit di atas 4 byte dari file penutup. Tabel 2.2 menunjukkan hasil bagaimana bit disisipkan Nath et al, 2011. Tabel 2.2. Perubahan LSB dan LSB + 1 Bit dengan Bit Pesan Rahasia File Sebelum Diganti Sesudah Diganti Bit Disisip Keterangan 00101111 00101111 1,1 No change in bit Pattern 00011101 000111111 1,1 Change in bit patterni 11011101 110111010 0,1 Change in bit patterni

2.5. Algoritma MLSB