Pembuatan preparat dengan metode parafin Angka et al. 1984

Perhitungan kadar protein kulit ikan bandeng ditentukan dengan rumus : N = ml HCl − ml HCl blanko x 0,1 N HCl x 14,007 mg sampel x 100 Kadar protein = N x 6,25 5 Analisis kadar karbohidrat AOAC 2005 Kadar karbohidrat ditentukan dengan cara by difference, yaitu hasil pengurangan dari 100 dengan kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein. Perhitungan kadar karbohidrat kulit ikan bandeng ditentukan dengan rumus : Karbohidrat = 100 - kadar air - kadar abu - kadar protein - kadar lemak

3.4.3 Pembuatan preparat dengan metode parafin Angka et al. 1984

Pengamatan jaringan kulit ikan diawali dengan pembuatan preparat kulit ikan bandeng Chanos chanos kemudian pengambilan gambar objek pada mikroskop. Pembuatan preparat dilakukan dengan metode parafin. Tahapannya terdiri atas fiksasi, dehidrasi, clearing, impregnasi, embedding, blocking, trimming, pemotongan jaringan, pewarnaan, serta perekatan jaringan menggunakan mounting agent Lampiran 2. Fiksasi dilakukan dalam larutan BNF Buffer Normal Formalin selama lebih dari 24 jam 3 hari, setelah itu larutan fiksasi dibuang, kemudian dilakukan dehidrasi melalui perendaman jaringan dalam alkohol pada suhu ruang dengan perincian: 1 Alkohol 70 selama 24 jam 2 Alkohol 80 selama 2 jam 3 Alkohol 90 selama 2 jam 4 Alkohol 95 selama 2 jam 5 Alkohol 95 selama 2 jam 6 Alkohol 95 selama 2 jam 7 Alkohol 100 selama 12 jam Proses clearing dimulai dari perendaman sampel dalam clearing agent. Jaringan direndam dalam alkohol:xilol 1:1 selama 30 menit yang dilanjutkan dengan tahap impregnasi dan embedding. Impregnasi adalah perendaman jaringan ke dalam xilol:parafin 1:1 dalam gelas piala selama 45 menit. Embedding adalah perendaman jaringan di dalam parafin cair, yakni parafin I, parafin II, parafin III masing-masing selama 45 menit. Kedua proses ini berlangsung di dalam oven pada suhu 60 o C. Jaringan yang telah diembedding dalam parafin cair lalu di blok dicetak agar mudah dipotong dengan parafin cair yang kemudian dibekukan. Proses ini membutuhkan cetakan yang dapat dibuat dari kertas yang kaku, seperti kertas kalender, dengan ukuran 2x2x2 cm 3 . Parafin cair dituangkan ke dalam cetakan hingga memenuhi sekitar 18 bagian cetakan dan dibiarkan hingga sedikit membeku. Setelah itu jaringan disusun dalam cetakan dan dituangi parafin cair hingga material jaringan terendam. Selanjutnya dibiarkan membeku dalam suhu ruang selama 24 jam. Setelah parafin beku dengan sempurna, blok parafin dikeluarkan dari cetakan lalu ditrimming menggunakan silet. Pemotongan jaringan dilakukan menggunakan mikrotom putar setebal 4 μm. Pita-pita parafin yang terbentuk diambil dengan jarum kemudian diletakkan di permukaan air hangat 45 o C-50 o C. Pita-pita parafin kemudian direkatkan pada gelas obyek dan dibiarkan hingga mengering. Proses pewarnaan dilakukan menggunakan hematoksilin dan eosin. Pewarnaan diawali dengan perendamaan gelas obyek ke dalam xilol I dan xilol II masing-masing selama 2 menit, dilanjutkan perendaman dalam alkohol absolut 100, 95, 90, 80, 70, dan 50 masing-masing selama 2 menit. Setelah itu, obyek dibilas dengan akuades selama 2 menit. Kemudian obyek dimasukkan ke dalam pewarna hematoksilin selama 7 menit dan dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kelebihan zat warna yang tidak diserap. Obyek direndam kembali dalam pewarna eosin selama 3 menit dan dicuci kembali dengan akuades. Preparat jaringan kemudian direndam dalam alkohol 50, 70, 85, 90, 100, 100, xilol I, xilol II masing-masing selama 2 menit. Proses selanjutnya adalah penutupan gelas obyek dengan pemberian mounting agent atau Canada Balsam pada gelas obyek dan ditutupi dengan gelas penutup kemudian dikeringkan selama 24 jam. Pengamatan preparat awetan dilakukan dengan mikroskop cahaya Olympus BX51 dengan perbesaran 200x. Proses pengambilan gambar dilakukan dengan Microcular MD 130 Elektron Eyepiece. Diagram alir pembuatan preparat kulit ikan bandeng Chanos chanos dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram alir pembuatan preparat kulit ikan bandeng Chanos chanos. Ikan bandeng Pemotongan bagian kulit Fiksasi dengan larutan BNF 10 Penjernihan clearing dengan alkohol-xilol 1:1 Dehidrasi dengan alkohol berseri Impregnasi dengan menggunakan xilol-parafin 1:1 Penanaman embedding dalam parafin Perekatan jaringan dengan mounting agent Pewarnaan Hematoksilin-Eosin Pelekatan pita parafin pada gelas obyek Pemotongan dengan mikrotom Trimming Pengamatan dengan mikroskop Preparat awetan Pengambilan gambar

3.5 Analisis Data