alumimium foil, Chromameter CR-200 Minolta. kandang kelinci, tempat makan dan minum kelinci, alat bedah kelinci. Alat keperluan analisis digunakan
timbangan analitik, mikropipet, spektrofotometer, microtom, inkubator, seperangkat alat pewarnaan histologis, mikroskop dengan kamera, projector
microscope, dan alat-alat gelas lainnya.
Metode Penelitian
Ekstraksi klorofil, penyiapan turunan klorofil, pembuatan kompleks Cu- turunan klorofil
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mendapatkan ekstrak klorofil dari daun cincau Premna oblongiofolia Merr.. Ekstrak klorofil yang dihasilkan diubah
menjadi turunannya, dan dibentuk menjadi bubuk kompleks Cu-turunan klorofil. Selanjutnya dilakukan uji karakterisasi fisiko-kimia, uji
β-karoten, dan uji fitokimia.
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu persiapan bahan, ekstraksi klorofil, dan penyiapan turunan klorofil serta pembuatan kompleks Cu-
turunan klorofil, yang secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 9.
1. Persiapan bahan
Daun cincau dibersihkan dari berbagai kotoran, lalu dilap menggunakan tissu, selanjutnya dikering-anginkan. Kemudian dipotong kecil-kecil dengan
gunting untuk memudahkan proses penghancuran.
2. Ekstraksi klorofil
Sebanyak ±50 gram potongan daun cincau dihancurkan dengan blender
menggunakan 125 ml etanol 95 selama 3 menit, secara terputus setiap 1 menit. Hancuran kemudian disaring dengan kain saring halus 60 mesh, lalu filtrat yang
diperoleh disaring lagi dengan corong Buchner menggunakan kertas saring Whatman No.1 dan 42 secara berturut-turut. Penyaringan menggunakan pompa
vakum. Residu dicuci dengan 75 ml etanol 95 kemudian disaring lagi dengan corong Buchner. Filtrat diambil sebagai ekstrak kasar klorofil. Semua proses
dilakukan dalam kondisi terhindar dari cahaya Alsuhendra 2004.
DAUN CINCAU
• Diekstrak etanol 95 • Disaring
FILTRAT AMPAS
• Diekstrak etanol 95 • Disaring
AMPAS FILTRAT
Dibuang • Disaring
Buchner
EKSTRAK KLOROFIL
EKSTRAK TURUNAN KLOROFIL
HCl 1 N
+ NaOH 1N, hingga pH 8,5
Cu- TURUNAN KLOROFIL
Cu-asetat 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm,150 ppm,
BUBUK Cu- TURUNAN KLOROFIL
Gambar 9. Diagram alir prosedur pembentukan bubuk klorofil alami dan Cu- turunan klorofil
BUBUK EKSTRAK KLOROFIL ALAMI
- ditambah dekstrin 3 - freeze dryer
suhu -70
o
C - ditambah dekstrin 3
- freeze dryer suhu -70
o
C
3. Penyiapan turunan klorofil dan pembuatan kompleks Cu-turunan klorofil
Pembentukan turunan klorofil feofitin dilakukan dengan cara mengasamkan klorofil yang telah diekstrak dengan menambahkan HCl 1 M
hingga pH mencapai 5,0 Alsuhendra 2004. Cu-turunan klorofil dibuat dengan cara menambahkan 180 ml filtrat ekstrak yang mengandung 0, 50, 100, dan 150
mgl Cu
2+
. Ekstrak turunan klorofil yang telah ditambah Cu
2+
dinaikkan pH-nya hingga 8,5 dengan menambahkan NaOH 1 M. Reaksi dilakukan di dalam labu tertutup
selama 30 menit pada suhu ruang dan terlindung dari cahaya menggunakan magnetic stirrer.
Setelah reaksi berlangsung sempurna, campuran tersebut ditambahkan dekstrin 3 Alsuhendra 2004. Reaksi dilakukan selama 30 menit
menggunakan magnetic stirrer. Kecepatan magnetic stirrer diatur pada skala 7. Setelah reaksi selesai, campuran dimasukkan ke dalam freezer -20
o
C dan didiamkan selama semalam sebelum dikeringkan dengan pengering beku freeze
dryer . Setelah campuran kering, maka diperoleh bubuk Cu-turunan klorofil.
Untuk memberikan indikasi bahwa Cu telah terikat dengan turunan klorofil secara kimia, maka dilakukan uji absorpsi dan fluoresensi menggunakan
spektofotometer UV-Vis, dan FTIR Prosedurnya pada Lampiran 1. Karakterisasi fisik-kimia bubuk Cu-turunan klorofil
1.
Karakterisasi sifat fisika-kimia bubuk kompleks Cu-turunan klorofil dari berbagai konsentrasi Cu
Uji yang dilakukan adalah rendemen, pH, kelarutan, dan warna. Prosedurnya disajikan pada Lampiran 2 sampai 5.
2. Uji Proksimat, β-karoten, dan fitokimia