17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Vegetasi Mangrove Blanakan
Daerah penelitian ditumbuhi beberapa jenis tanaman mangrove, beberapa mangrove telah dibudidayakan oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan tambak.
Berdasarkan identifikasi vegetasi mangrove di lokasi penelitian, terdapat 4 jenis mangrove yang tumbuh asri relatif tidak terganggu yaitu Avicennia zona
1BSR1, Rhizophora zona 2BSR2, Sonneratia zona 4BSR4, dan Bruguiera. Kemudian vegetasi yang juga identik dengan ekosistem mangrove adalah jeruju
zona 3BSR3. Sehingga diambil 4 zona sesuai dengan vegetasi yang tumbuh, yaitu zona Avicennia, Rhizophora, Sonneratia, dan Jeruju. Adapun zona yang
ditumbuhi oleh Bruiguera tidak dilakukan pengambilan sampel karena kondisi tanah yang selalu tergenang dengan kedalaman yang tidak dapat diperkirakan dan
kondisi lapang yang berbahaya. Pada zona Avicennia marina banyak ditemukan serasah dan lumpur pada
lapisan atas tanahnya dengan kedalaman mencapai 30 cm. Zona ini dikelilingi parit dengan air yang relatif tidak mengalir dan paling dekat dengan muara atau
aliran sungai dibandingkan zona lainnya. Zona Avicennia termasuk ke dalam tipe penggenangan 2 dimana dipenuhi dengan lumpur dan terpengaruh oleh aliran
sungai. Pada daerah yang ditanami Rhizophora ditemukan pula serasah namun tidak
sebanyak pada daerah Avicennia. Serasah tersebut berupa serasah kering tanpa lumpur. Zona Rhizophora lebih jauh dari muara atau sungaialiran sungailaut
dibandingkan zona Avicennia. Daerah ini juga dikelilingi parit yang airnya relatif tidak mengalir. Tipe penggenangan 2 sampai 3 dimana terdapat lumpur yang juga
mendapat sedikit pengaruh dari aliran sungailaut. Jeruju dan Sonneratia hidup pada parit-parit yang dialiri oleh airair relatif
mengalir dengan kondisi tanah yang tergenang. Zona ini memiliki tipe penggenangan 4 dan 5 dimana tanahnya klei hasil pencucian dari aliran sungai.
Selanjutnya zona Sonneratia acida memiliki tipe penggenangan 4 dan 5 dengan tanah klei dipengaruhi oleh aliran air sungai.
17
18
4.2. Tanah