Perlakuan dan Pemeliharaan Ikan Uji
4
bisa ditambah hingga 100. Penggantian air dilakukan antara pagi dan siang hari saat keadaan suhu tandon dan suhu akuarium relatif sama.
Penetasan siste artemia dilakukan pada air bersalinitas 20 gL dalam wadah ember bervolume 20 L dengan artemia sebanyak 30 g dan diberi aerasi. Setelah
±24 jam siste artemia akan menetas dan siap untuk dipanen. Artemia dipanen dengan cara disaring menggunakan scoopnet. Kemudian ditampung dalam wadah
berisi air dengan salinitas yang sama. Artemia yang telah ditampung, siap untuk diberikan. Frekuensi pemberian pakan artemia adalah sebanyak 10-12 kali per
hari disesuaikan dengan laju pengosongan lambung. Sebelum diberikan, artemia terlebih dahulu ditimbang kering menggunakan timbangan digital dan diencerkan
kembali dengan menggunakan air saat diberikan ke ikan. Pemberian pakan campuran selalu disertai dengan artemia, hanya frekuensi pemberiannya berbeda.
Frekuensi pemberian pakan campuran adalah 5 kali dalam 1 hari. Perlakuan I akuarium besar diberikan pakan campuran dengan dosis 27 mL. Perlakuan II
diberikan pakan campuran dengan dosis 33.75 mL. Perlakuan III diberikan pakan campuran dengan dosis 40.5 mL. Metode pemberian pakan artemia dan pakan
campuran untuk akuarium kecil 1 L dilakukan dengan cara mengencerkan terlebih dahulu jumlah pakan yang diberikan pada akuarium besar menjadi 100
mL, lalu hasil pengenceran pakan campuran diambil sebanyak 1 mL untuk setiap wadah akuarium kecil. Pada hari ke-4, larva ikan patin sudah sepenuhnya
diberikan pakan cacing sutera. Pemberian pakan cacing sutera diawali dengan dilakukan penyincangan terlebih dahulu sampai halus dan dibilas bersih sampai
tidak ada lagi sisa darah. Setiap 30 menit setelah pemberian pakan dilakukan penyifonan untuk membersihkan sisa pakan.