Pupuk Majemuk Karakteristik Tanaman Jagung

6 keseimbangan pupuk N dan P khususnya pada pemupukan campuran, 7 berperan penting dalam pembentukan klorofil, 8 menambah bobot biji serelia dan 9 pada tanaman kentang membantu pembentukan umbi. Kalium juga berperan dalam 1 pembentukan protein dan karbohidrat, 2 mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman, 3 melaksanakan turgor yang disebabkan oleh tekanan osmotis dan 4 meningkatkan kualitas biji Sutedjo, 2000. Kesuburan tanah biasanya dinilai pada ketebalan 0-30 cm dan kriteria persentase N-total dihitung berdasarkan berat tanah. Nitrogen dikatakan rendah pada persentase 0.2 sedangkan persentase nitrogen dikatakan sedang dan tinggi masing-masing adalah 0.2 - 0.5 dan 0.5 . Kandungan kalium dalam tanah dinilai dengan kriteria sebagai berikut: rendah dengan K-tersedia 0.38 me100 gram, sedang dengan K-tersedia 0.38 – 0.64 me100 gram dan tinggi dengan K-tersedia 0.64 me100 gram Jumin, 2005.

2.3. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur, biasanya disebut pupuk campuran Sabiham et al., 1989. Pupuk ini dapat mengandung dua atau lebih unsur makro atau campuran makro dan mikro. Pengelompokkan biasanya dilakukan berdasarkan jumlah dan jenis unsur hara dalam pupuk majemuk: 1 pupuk majemuk 2 unsur hara, 2 pupuk majemuk 3 unsur hara. Pupuk majemuk 2 unsur hara seperti NP, NK, NMg, NS, NCa, dan CaS. Pupuk majemuk 3 unsur hara yang paling banyak dikenal adalah pupuk NPK Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Keuntungan dari segi agronomik diperoleh dengan cara menyesuaikan campuran pupuk dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. Selanjutnya petani memperoleh manfaat karena 1 biaya transport lebih murah, 2 tidak memakan tempat dalam penyimpanan dan 3 hemat tenaga kerja dan lebih cepat dalam pemberian dilapang Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Namun penggunaan pupuk majemuk juga memiliki kelemahan seperti memberikan reaksi masam pada tanah yang disebabkan karena sifat nitrogen yang dibawa dalam pupuk majemuk tersebut Sabiham et al., 1989. 7 Pupuk NK di Indonesia jarang digunakan. Pupuk-pupuk NK biasanya dipakai untuk tanah-tanah yang cukup fosfatnya atau sebagai pelengkap pemupukan P. Pupuk ini semua berbentuk butir. Salah satu contoh pupuk NK adalah KNO3¬ yang mengandung 13 N dan 44 K2O atau dapat ditulis 13-0- 44. Pupuk ini sering digolongkan sebagai pupuk kalium Leiwakabessy dan Sutandi, 2004.

2.4. Karakteristik Tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman berumah satu monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk ke dalam ordo Tripsaceae, famili Poaceae, sub-famili Panicoideae, genus Zea dan spesies Zea mays L. Muhadjir,1988. Jagung adalah tanaman semusim yang tinggi, tegap, biasanya dengan batang tunggal yang dominan, kedudukan daun distik dua baris daun tunggal yang keluar dalam kedudukan berselang dengan pelepah daun yang saling bertindih dan daun relatif lebar dan panjang. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi baik pada faktor- faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Beberapa keuntungan tanaman sebagai tanaman C4 seperti titik kompensasi CO 2 mendekati 0, fotorespirasi sangat rendah, suhu optimum 30 – 35 o C, bundle sheath cells mengandung kloroplas dan dapat mengikat CO 2 hasil metabolisme dan efisien dalam penggunaan air, fotosintesa, translokasi asimilat, penyerapan Ca, laju pertumbuhan relatif serta ratio bijijerami Koswara, 1982. Tanaman jagung dapat tumbuh sangat baik pada tanah yang gembur dan kaya akan humus. Tanah yang padat serta kuat menahan air tidak baik untuk ditanami jagung karena pertumbuhan akarnya akan kurang baik atau akarnya akan menjadi busuk Suprapto, 1998. Menurut Wiryodihardjo 1963 tanaman jagung tumbuh baik di tanah lempung yang tebal dan tidak teramat keras, walaupun tanaman jagung dapat juga tumbuh pada tanah berpasir atau tanah berkapur. Tanah endapan lempung atau tanah hutan menghasilkan jagung yang teramat baik. Ciri-ciri lahan yang sesuai S1 untuk tanaman jagung menurut kriteria kesesuaian lahan LREP 1994 dalam Hardjowigeno et al., 1999 meliputi sifat- 8 sifat fisik dan kimia tanah sebagai berikut: drainase tanah baik sampai sedang, kedalaman efektif 60 cm, KTK tanah 17-24 me100 g, pH tanah 6.0-7.0, kadar C-Organik 0.8 , kejenuhan Al 20 serta kadar hara tersedia N-total 0.21-0.5 , P 2 O 5 35 ppm dan K 2 O 21-40 me100 g dengan tingkat bahaya erosi sangat rendah. Kondisi iklim yang sesuai untuk pertanaman jagung meliputi daerah dengan jumlah bulan kering 1-7 mmbulan dan curah hujan 1200 mmtahun. Tanaman jagung membutuhkan suhu yang tinggi. Suhu optimum bagi pertumbuhan jagung pada 25 o C dan suhu minimum 17 o C, di Indonesia dapat ditemukan pada daerah dengan ketinggian 1500 m dpl. Hal ini menyebabkan tanaman jagung di Indonesia dapat ditanam pada setiap letak tinggi dan setiap bulan. Tanaman jagung tidak tahan pelindung dan membutuhkan penyinaran matahari secara langsung, khusus pada waktu tanam, berbunga dan sesudahnya Wiryodihardjo, 1963.

2.5. Sifat Umum Latosol