Pengertian Jual beli TENTANG JUAL BELI PADA UMUMNYA

BAB III TENTANG JUAL BELI PADA UMUMNYA

A. Pengertian Jual beli

Jual-beli menurut B.W. adalah suatu perjanjian bertimbal balik dalam mana pihak yang satu si penjual berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya si pembeli berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Jual-beli suatu barang adalah suatu penyerahan barang oleh penjual kepada pembeli dengan maksud memindahkan hak milik atas barang itu dan dengan syarat pem bayaran harga tertentu berupa uang oleh pembeli kepada penjual. Penyerahan hak milik atas benda yang dibeli harus memunuhi syarat-syarat pe ngesahan dan tidak membedakan jual-beli benda bergerak dengan benda tidak bergerak, Keadaan yang sedemikian masih terdapat juga di dalam penghidupan sehari-hari umpamanya jual-beli tanah hanya disaksikan atau diketahui oleh Kepala Desakebiasaan setempat tanpa dicatatkan ke kantor pendaftaran tanah, Mungkin tindakan yang diambil itu akibat pengaruh Hukum Adat, yang tidak membedakan penjualan benda bergerak dengan benda tidak bergerak, yaitu mengenai pemindahan hak milik atas benda objek penjualan. Perkataan jual-beli menunjukkan bahwa dari satu pihak perbuatan dinamakan menjual, sedangkan dari pihak yang lain dinamakan membeli. Istilah yang mencakup 44 Universitas Sumatera Utara dua perbuatan yang bertimbal balik itu adalah sesuai dengan istilah Belanda koop en verkoop yang juga mengandung pengertian bahwa pihak yang satu verkoopt menjual sedang yang lainnya koopt membeli. Dalam bahasa Inggris jual-beli disebut dengan hanya sale saja yang berarti penjualan hanya dilihat dari sudut- nya si penjual, begitu pula dalam bahasa Perancis disebut hanya dengan vente yang juga berarti penjualan, sedangkan dalam bahasa Jerman dipakainya perkataan Kauf yang berarti pembelian. 33 Jual-beli yang dilakukan dengan percobaan atau mengenai barang-barang yang biasanya dicoba terlebih dahulu, selalu dianggap telah dibuat dengan suatu syarat-tangguh pasal 1463 B.W.. Dengan demikian maka jual-beli mengenai sebuah lemari es, meskipun barang dan harga sudah disetujui, baru jadi kalau barangnya sudah dicoba dan memuaskan. Begitu pula halnya dengan jual-beli sebuah pesawat radio atau televisi. Barang yang menjadi obyek perjanjian harus cukup tertentu, setidak-tidaknya dapat ditentukan wujud dan jumlahnya pada saat ia akan diserahkan hak miliknya kepada si pembeli. Dengan demikian adalah sah menurut hukum misalnya jual-beli mengenai panenan yang akan diperoleh pada suatu waktu dari sebidang tanah tertentu. 34 33 R. Subekti, Aneka Perjanjian, Cetakan kesepuluh, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1995, Hal. 2 34 Ibid Universitas Sumatera Utara

B. Saat Terjadinya Perjanjian Jual Beli.