500.000 ibu mengalami kematian yang disebabkan oleh kehamilan dan persalinan. Sekitar 30-50 di antaranya meninggal akibat komplikasi abortus yang tidak
aman. Yang lebih memprihatinkan lagi, sekitar 90 dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang jumlah dan penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan profesionalnya masih relatif kecil dan tidak merata Ericca, 1997.
Jatipura dkk memperoleh 31,4 abortus per 100 kehamilan di RSCM selama 1972-1975. Budi Utomo dkk memperhitungkan angka abortus spontan
menurut WHO 15-20 per 100 kehamilan, dan menyimpulkan bahwa kira-kira separuh dari abortus tersebut adalah provokatus Budiyanto dkk, 1997.
Knight menyatakan bahwa abortus buatan terjadi kira-kira 40 dari seluruh abortus, meskipun angka tersebut sebenarnya bervariasi Budiyanto dkk, 1997.
Angka Kejadian Abortus sulit ditentukan karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila telah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan tidak
jelas umur kehamilannya, hanya sedikit memberi gejala atau tanda sehingga ibu biasanya tidak melapor atau berobat. Sementara itu, dari kejadian yang diketahui,
15-20 merupakan abortus spontan atau kehamilan ektopik. Sekitar 5 dari pasangan yang mencoba hamil akan mengalami 2 keguguran yang berurutan, dan
sekitar 1 dari pasangan mengalami 3 atau lebih keguguran yang berurutan Hadijanto, 2008.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ Penyebab-Penyebab Abortus Spontan” ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penyebab dari abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dari tahun 2007-2009.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum :
Untuk mengetahui penyebab terjadinya abortus spontan.
1.3.2. Tujuan khusus :
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui penyebab abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
2. Untuk mengetahui karakteristik abortus spontan berdasarkan usia
ibu. 3.
Untuk mengetahui karakteristik abortus spontan berdasarkan usia kehamilan.
4. Untuk mengetahui katakteristik abortus spontan berdasarkan
paritas. 5.
Untuk mengetahui karakterisik abortus spontan berdasarkan riwayat abortus.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.
Bagi peneliti a.
Mengaplikasikan pengetahuan medik yang telah diperoleh. b.
Untuk kepentingan tugas akhir CRP sebagai salah satu syarat kelulusan.
c. Mengembangkan minat, daya pikir dan kemampuan untuk
melakukan penelitian di bidang kesehatan. d.
Melatih kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat. 2.
Bagi Perguruan Tinggi a.
Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
b. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antara mahasiswa dan staf
pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. c.
Membangun citra dan kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan. 3.
Bagi Masyarakat Agar masyarakat dapat mengetahui penyebab-penyebab yang dapat
menimbulkan abortus spontan. 4.
Bagi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Untuk mengetahui angka kejadian abortus spontan di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Abortus 2.1.1 Pengertian Abortus
Pengguguran kandungan atau aborsi atau abortus menurut: a
Medis : abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum 20 minggu
didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal terakhir atau berat janin kurang dari 500 gram Obstetri Williams, 2006.
b Kamus Besar Bahasa Indonesia : terjadi keguguran janin, melakukan
abortus dengan sengaja karena tidak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu.
c Keguguran adalah pegeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan Rustam Muchtar, 1998. d
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang
terkecil, yang dilaporkan dapat hidup di luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang
dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai
berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu Sarwono, 2005.
2.1.2 Etiologi
Abortus yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan umumnya disebabkan oleh faktor ovofetal, pada minggu-minggu berikutnya 11 – 12
minggu, abortus yang terjadi disebabkan oleh faktor maternal Sayidun, 2001. Faktor ovofetal :
Pemeriksaan USG janin dan histopatologis selanjutnya menunjukkan bahwa pada 70 kasus, ovum yang telah dibuahi gagal untuk berkembang atau
terjadi malformasi pada tubuh janin. Pada 40 kasus, diketahui bahwa latar
Universitas Sumatera Utara