B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengetahuan ibu postpartum tentang metode
amenore laktasi sebagai kontrasepsi postpartum di rumah bersalin Hadijah Medan tahun 2009?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum tentang metode amenorea laktasi sebagai metode kontrasepsi postpartum di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2009.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan bacaan tambahan dan menambah informasi tentang kontrasepsi khususnya metode amenorea laktasi.
2. Bagi Pihak Rumah Bersalin Hadijah
Sebagai bahan masukan dan informasi sehingga dapat mengambil langkah- langkah dalam peningkatan pengguna kontrasepsi khususnya metode amenorea
laktasi 3.
Bagi penelitian selanjutnya Diharapkan dapat menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Defenisi
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain
pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu orang lain. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi Prasetyo, 2007, hlm 3-4
Pengetahuan knowlage adalah suatu proses dengan menggunakan pancaindera yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu sehinga dapat
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan Hidayat, 2007 Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal
dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya
pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu, sehingga seeorang berperilaku sesuai dengan keyakinannya tersebut Itiari, 2000
2. Cara Mendapatkan Pengetahuan
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni :
Universitas Sumatera Utara
a. Cara Tradisional atau Nonilmiah
Cara kuno atau tradisional ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah. Cara-cara penemuan
pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : 1
Cara Coba-Salah Trial and Error Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan satu
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila
kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali kemungkinan ketiga, keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metode trial and error. 2
Cara Kekuasaan atau Otoritas Sumber pengetahuan didapat dari pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut
diperoleh berdasarkan pada otorias atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otorotas pemimpin agama, maupun ilmu pengetahuan.
3 Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Apabila dengan cara yang digunakan
tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
Universitas Sumatera Utara
memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula mengunakan cara tersebut.
4 Melalui Jalan Pikiran
Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan fikirannya.
b. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modrn dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah
Notoatmodjo, 2005
3. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :
a. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretsikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
Universitas Sumatera Utara
materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadapobjek yang dipelajari.
c. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan
penggunaan hukum-hukum rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks dan situasi yang lain.
d. Analisis
Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e.
Sintesis Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dan formulasi-formulasi yang ada. f.
Evaluasi Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian ini dilakukan berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakkan dengan wawancara atau angket kuisioner yang menanyakan tentang materi yang ingi diukur dari subjek
penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. Pengukuran tingkat pengetahuan
dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi Notoatmodjo, 2007
B. Matode Amenorea Laktasi Sebagai Kontrasepsi Paskamelahirkan