Latar Belakang Tinjauan Pengetahuan Ibu PostPartum Tentang Metode Amenorea Laktasi Sebagai Kontrasepsi Postpartum di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa postpartum merupakan suatu masa yang dimulai setelah masa persalinan selesai dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat kandungan akan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun untuk hamil kembali Prawirohardjo, 2005. Konsultasi kontrasepsi dalam periode postpartum penting untuk mengatur jarak kehamilan, memberikan pendidikan kepada ibu tentang bentuk-bentuk kontrasepsi, dan juga kapan waktu yang aman untuk bisa kembali berhubungan seksual. Pilihan kontrasepsi yang tepat memerlukan pengetahuan tentang motivasi pasien dan kemanjuran, keamanan, dan kemudahan dari berbagai kontrasepsi Rayburn, 2001, hlm 209. Ada beberapa jenis kontrasepsi yang dapat ibu pilih pada masa postpartum. Contohnya seperti mini pil, AKDR, implant, kontrasepsi injeksi, metode amenorea laktasi, dan lain-lain. Dalam hal ini, seorang ibu juga harus jeli dalam melihat tingkat efektifitas dari kontrasepsi dan pengaruhnya terhadap laktasi Saifuddin, 2005. Untuk kontrasepsi hormonal seperti mini pil, AKDR, implant, dan kontrasepsi injeksi, memang memiliki tingkat efektifitas yang tinggi, yaitu untuk min pil sebanyak 98,5, AKDR 99,4, implant 99-99,8 dan kontrasepsi injeksi Depo 99,7. Namun, penggunaan kontrasepsi hormonal pada masa postpartum perlu di pertimbangkan, karena bisa mempengaruhi produksi ASI dan secara teoritis akan berpengaruh terhadap pertumbuhan normal bayi pada 6-8 minggu postpartum saifuddin, 2005. Universitas Sumatera Utara Menyusui juga bisa digunakan sebagai kontrasepsi pada masa postpartum yang disebut dengan metode amenorea laktasi. Dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal diatas, metode amenorea laktasi juga memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi yaitu 98 Saifuddin, 2005. Hubungan antara laktasi dan fertilitas merupakan masalah kesehatan umum yang penting. Interval kelahiran dua tahun atau lebih, memperbaiki ketahanan hidup bayi dan menurunkan morbiditas maternal. Di negara berkembang, menyusui memberikan perlindungan terhadap kehamilan danpenting untuk mencapai interval kehamilan dua tahun Speroff,2003 Pemberian ASI sebagai pencegahan kehamilan sering menjadi pertanyaan dikalangan ibu yang memberikan ASI, apakah Ibu masih harus ber KB untuk mencegah kehamilan. Biasanya Ibu yang memberikan ASI lakstasi akan mengalami keterlambatan untuk kembali mendapatkan menstruasinya. Erlina, 2008 Dari survei awal berupa observasi yang telah dilakukan peneliti di tiga rumah bersalin yang ada di sekitar wilayah kota medan, yaitu rumah bersalin Padang Bulan, Rizki Tembung dan Hadijah, peneliti menemukan angka kelahiran yang cukup tinggi di rumah bersalin Hadijah bila dibandingkan dengn rumah bersalin lainnya. Selain mengobservasi, peneliti juga bertanya kepada dua orang pasien postpartum yang sedang dirawat pada saat itu tentang metode amenorea laktasi, dan ternyata mereka berdua tidak begitu mengerti tentang menyusui yang bisa dijadikan sebagai kontrasepsi. Universitas Sumatera Utara

B. Rumusan Masalah