BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium secara potong lintang cross sectional untuk mendeteksi formalin dalam bakso sapi yang diperoleh dari
bakso daging sapi yang terdapat di pasar-pasar tradisional kota Medan. Bakso – bakso yang diperoleh telah di ekstrak dan di uji di
Laboratorium Biokimia FK USU dan Laboratorium Terpadu FK USU dengan reagensia Schiff untuk
mendapatkan hasil. Hasil dari penelitian dapat disajikan seperti berikut:
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan adalah di sekitar kota Medan yaitu sampel –sampel bakso daging sapi telah diambil dari 13 buah pasar tradisional di
kota Medan yang telah dijelaskan disenaraikan oleh Dinas Pasar Kota Medan, seperti berikut :
1 Pasar Sentral A
Pasar Sentral B 2
Pasar Petisah A Pasar Petisah B
3 Pasar Halat
4 Pasar Sukaramai
5 Pasar Aksara
6 Pasar Simalingkar
7 Pasar Kwala Bekala
8 Pasar Titi Kuning
9 Pasar Gelugur
10 Pasar Muara Takus
11 Pasar Sambas
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel yang digunakan adalah bakso daging sapi yang diperoleh dari 11 pasar tradisional di kota Medan pada waktu pagi yaitu dari jam 0600 – 0800 WIB
. Sampel kemudiannya di timbang dengan alat timbangan elektronik dan hanya 5 gram dari setiap sampel telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan.
5.1.3 Hasil Analisa
Sebanyak 13 sampel dari 11 buah pasar yang telah diuji dengan reagensia Schiff telah dilihat perubahan warna yang terjadi dan hasilnya adalah seperti
berikut : Tabel 5.1. Hasil penelitian
No. Sampel
Hasil
1 Pasar Sentral A
Negatif 2
Pasar Sentral B Negatif
3 Pasar Petisah A
Negatif 4
Pasar Petisah B Negatif
5 Pasar Halat
Negatif 6
Pasar Sukaramai Negatif
7 Pasar Aksara
Negatif 8
Pasar Simalingkar Negatif
9 Pasar Kwala Bekala
Negatif 10
Pasar Titi Kuning Negatif
11 Pasar Gelugur
Negatif 12
Pasar Muara Takus Negatif
13 Pasar Sambas
Negatif
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1: Hasil tes yang negatif
Oleh karena semua hasil negatif, maka dibuat kontrol positif yang terdiri dari bakso yang dihasilkan sendiri dengan menggunakan daging sapi segar,
tepung tapioka dan sedikit merica, seterusnya ditambah formalin pada volume yang berbeda untuk setiap biji bakso yang dihasilkan. Volume formalin yang
ditambahkan pada bakso adalah 5µ l, 10µ l, 20µ l dan 50µ l. Hasil yang telah diperoleh mendapati kesemua sampel menghasilkan warna lembayung apabila
diuji dengan reagensia Schiff. Selain itu, kadar perubahan warna turut diperhatikan dan didapati kadar perubahan warna reagensia Schiff semakin cepat
dengan peningkatan kadar formalin pada sampel.
Gambar 2: Hasil tes pada kontrol positif
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan