BAB 4 METODE PENILITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah berbentuk uji laboratorik.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2010 di 11 buah pasar tradisional di kota Medan. Sementara itu ujian deteksi formalin akan
dilakukan di laboratorium terpadu Fakultas Kedokteran USU.
4.3 Populasi dan Sampel Penilitian
Populasi yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah 11 buah pasar tradisional di kota Medan. Pasar – pasar yang dijadikan tempat pemgambilan
sampel adalah Pasar Sentral, Pasar Petisah, Pasar Halat, Pasar Sukaramai, Pasar Aksara, Pasar Simalingkar, Pasar Kwala Bekala, Pasar Titi Kuning , Pasar
Gelugur, Pasar Muara Takus dan Pasar Sambas. Oleh karena populasinya yang cukup besar serta keterbatasan tenaga,
waktu dan dana maka pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling, dimana hanya satu sampel sahaja yang akan diambil di setiap pasar
kecuali di pasar-pasar besar akan diambil 2 sampel dari pengusaha yang berbeda. Oleh yang demikian terdapat 13 biji bakso yang digunakan sebagai sampel.
4.4 Alat dan Bahan 4.4.1 Alat
1. Alat penimbang elektronik 2. Tabung reaksi
3. Labu Kjedahl
4. Tabung Ukur
Universitas Sumatera Utara
5. Mortar
4.4.2 Bahan
1. Reagensia Schiff 2. Aquadest
3. Asam fosfat 10 4. Formalin 40
5. Sediaan dari bakso sapi 6. Daging sapi
4.5 Teknik Pengumpulan Data
Asam fosfat 10 dihasilkan dari asam fosfat 85 melalui teknik pengenceran dengan menggunakan rumus :
V1d1 = V2d2 anggap volume asam fosfat 10 yang akan dihasilkan adalah sebanyak
20ml V185 = 2010
V185 = 200 V1 = 20085
V1 = 2.35 ml 20ml – 2.35ml = 17.65 ml
Jadi 17.65 ml aquadest harus ditambahkan pada 2.35 ml asam fosfat 85 untuk menghasilkan 20ml asam fosfat 10.
Metode deteksi formalin yang dilaksanakan pada penelitian ini lebih baik yang direncanakan dalam proposal, karena sampel yang digunakan mengandung
amylum yang memberi reaksi false positif. Karena itu,digunakan destilasi air terhadap sampel dan destilatlah yang diuji.
Seterusnya, bakso yang dijadikan sampel ditimbang dengan menggunakan alat timbangan elektronik dan hanya 5 gram sahaja yang diambil untuk diuji.
Bakso yang diambil dan digiling dengan mortar sehingga halus. Sampel yang
Universitas Sumatera Utara
telah digiling dicampurkan dengan 50 ml aquadest dan 2.5 ml larutan asam fosfat 10. Larutan dimasukkan ke dalam labu Kjedahl dan didestilasi. Semasa proses
destilasi, larutan sampel haruslah dipanaskan bagi mengelakkan ia dari melimpah ke dalam kondenser dan seterusnya mengganggu hasil destilasi.
Bagi peneliti berikutnya, disarankan agar melakukan prosedur tes dengan cermat untuk menghindari terjadinya “false positif”. Selain itu, kesemua alat
haruslah dibersihkan dengan sebaik mungkin setelah setiap kali digunakan bagi mengelakkan kontaminasi.
Hasil destilasi ditampung dan 1ml destilat diambil dengan mikropipet dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang sudah terisi 1ml reagensia Schiff.
Perubahan warna pada tabung reaksi diperhatikan seperti berikut:
Tabel 4.1. Perubahan warna terhadap hasil tes Hasil tes
Perubahan warna yang diperhatikan
Positif Formalin Tiada warna
lembayung Negatif Formalin
Tiada perubahan warna diperhatikan
4.5 Pengolahan dan Analisa Data